Optimasi produksi dan unit penangkapan .1 Optimasi produksi

strategi tersebut. Dalam mencapai optimasi produksi dapat dilakukan dengan penambahan atau pengurangan pada faktorvariabel yang berpengaruh nyata terhadap produksi. Optimasi unit penangkapan dapat dilakukan dengan penambahan atau pengurangan armada penangkapan. Armada penangkapan yang mempunyai hasil tangkapan tinggi dan memenuhi kriteria kelayakan usaha berpeluang untuk dilakukan penambahan yang sesuai dengan daya dukung sumberdaya udang yang ada. Sehingga didapatkan usaha penangkapan udang yang berkelanjutan. Pengembangan perikanan udang penaeid didapatkan dari level-level yang diprioritaskan diantaranya nelayan pada level aktor, potensi SDI pada level faktor dan peningkatan kesejahteraan nelayan pada level tujuan. Alternatif kebijakan dalam pengembangan perikanan udang penaeid di Kabupaten Sorong Selatan adalah pembinaan nelayan dan kerjasama antar pelaku, meningkatkan produksi udang penaeid, meningkatkan potensi pasar, meningkatkan sarana dan prasarana dan mengembangkan alat tangkap yang ramah lingkungan. 5.4.1 Optimasi produksi dan unit penangkapan 5.4.1.1 Optimasi produksi 1 Faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan Faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan udang penaeid dengan menggunakan alat tangkap trammel net di Kabupaten Sorong selatan adalah jumlah trip. Pengaruh nyata terhadap produksi tersebut dikarenakan dengan penambahan jumlah trip, maka peluang dalam menemukan lokasi udang akan semakin besar dan hal ini memberikan peluang tertangkapnya udang sebagai hasil tangkapan akan semakin besar juga. 2 Faktor produksi yang tidak berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan 1 Panjang jaring Panjang jaring tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksi udang penaeid karena pengoperasian trammel net yang dibiarkan hanyut drifting menyebabkan bentuk atau keragaan trammel net lebih dipengaruhi oleh arah dan kecepatan arus, sehingga panjang jaring tidak berpengaruh nyata terhadap produksi udang penaeid di Kabupaten Sorong Selatan. 2 Jumlah BBM Jumlah BBM tidak berpengaruh nyata terhadap produksi karena wilayah operasi penangkapan trammel net relatif dekat yaitu hanya pada perairan kabupaten atau sejauh 3-4 mil dari garis pantai. 3 Jumlah nelayan ABK Jumlah nelayan ABK tidak memberi pengaruh secara nyata terhadap produksi karena ukuran perahu relatif kecil sehingga hanya dapat memuat ABK sebanyak 2-5 orang. 4 Daya mesin dan ukuran perahu Daya mesin dan ukuran perahu tidak memberikan pengaruh nyata terhadap produksi karena mesin dan perahu hanya digunakan untuk mencapai lokasi penangkapan fishing ground dan perjalanan kembali ke pelabuhan. Pada saat melakukan proses penangkapan ikan, mesin dalam keadaan mati.

5.4.1.2 Optimasi unit penangkapan

Tingkat upaya penangkapan effort perikanan udang penaeid di Kabupaten Sorong Selatan masih sangat rendah. Salah satu indikasi dari masih rendahnya tingkat upaya penangkapan perikanan udang di Kabupaten Sorong Selatan tersebut adalah armada penangkapan yang digunakan dalam usaha penangkapan udang penaeid sebagian besar masih tergolong kedalam skala kecil. Armada penangkapan yang termasuk kedalam skala kecil tersebut adalah armada penangkapan dengan menggunakan perahu tanpa motor dan armada penangkapan dengan menggunakan perahu motor tempel 5,5 PK. Keberadaan kedua armada tersebut mencapai 88,13 dari total armada penangkapan yang ada di sana. Optimasi unit penangkapan merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam optimasi pemanfaatan sumberdaya udang penaeid di Kabupaten Sorong Selatan. Penelitian ini menunjukan bahwa pemanfaatan udang penaeid di Kabupaten Sorong Selatan masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari potensi udang penaeid yang diduga sebesar 12.778,175 tontahun sementara yang telah dimanfaatkan sebesar kurang lebih 600 tontahun 4,70. Keadaan ini disebabkan upaya penangkapan udang penaeid masih tergolong rendah yang ditunjukkan dengan jumlah armada yang masih sedikit yaitu sebesar 172 unit. Jumlah armada yang ada saat ini sebanyak 172 unit dengan rincian perahu ketinting sebanyak 97 unit, perahu jolor 30 unit, perahu johnson 25 unit dan kapal pkp sebanyak 20 unit. Sedangkan dari hasil analisis dengan linear goal programming, untuk pemanfaatan optimum udang penaeid sebesar 12.778,175 tontahun bisa dilakukan dengan upaya penangkapan yang menggunakan armada penangkapan sejumlah 481 unit dengan rincian perahu ketinting sebanyak 219 unit, yang berarti dari jumlah yang ada masih bisa dilakukan penambahan sebanyak 122 unit belum optimum, perahu jolor optimum pada kisaran 217 unit, masih bisa ditambah dengan 187 unit dari kondisi yang sudah ada, perahu johnson sebanyak 25 unit dan kapal pkp sebanyak 20 unit dinyatakan telah mencapai jumlah optimum.

5.4.2 Pengembangan perikanan udang penaeid