pemanfaatannya. Namun demikian, dalam pemanfaatannya harus sesuai dengan daya dukung carryng capacity perairannya dan berdasarkan kaidah-kaidah
pemanfaatan yang berkelanjutan sustainable. Hal ini perlu diantisipasi karena permasalahan umum yang dijumpai dalam pengelolaan wilayah pesisir dan laut
adalah terbangunnya asumsi dasar bahwa sumberdaya pesisir dan laut merupakan sumberdaya milik bersama common property sehingga semua orang memiliki
akses tanpa batas open access Dahuri, 1998. Asumsi dasar ini pula yang sering melahirkan bentuk-bentuk kegiatan penangkapan yang bersifat destruktif, seperti
penggunaan bom dan racun sianida, penangkapan ikan jenis tertentu secara berlebihan over fishing, penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan,
dan berbagai kegiatan lainnya yang tidak memperhatikan kaidah pemanfaatan sumberdaya alam secara lestari dan berkelanjutan.
Untuk mempertahankan keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya udang penaeid yang ada di Kabupaten Sorong Selatan, maka ketersediaan data dan
informasi yang memadai, aktual dan akurat yang bersifat spasial keruangan mutlak diperlukan. Ketersediaan data dan informasi tersebut akan membantu
dalam menetapkan rencana dan strategi pengelolaannya secara optimal, terpadu dan berkelanjutan serta untuk mendukung sektor swasta dalam mengembangkan
investasinya. Selanjutnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut, maka perlu melibatkan berbagai pihak terkait stakeholders dalam pengelolaan dan
pengembangan perikanan udang penaeid di Kabupaten Sorong Selatan.
1.2 Perumusan Masalah
Salah satu potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang ada di Kabupaten Sorong Selatan Propinsi Irian Jaya Barat adalah udang penaeid yang
memiliki nilai ekonomi penting namun belum termanfaatkan secara optimal. Selain mempunyai potensi yang besar, sumberdaya udang penaeid juga
mempunyai harga yang tinggi. Besarnya potensi dan tingginya harga udang seharusnya dapat dikelola dan dimanfaatkan oleh nelayan setempat, namun
kenyataan yang ada di Kabupaten Sorong Selatan belum dilakukan secara optimal. Tidak optimalnya pemanfaatan sumberdaya udang di Kabupaten Sorong
Selatan, disebabkan oleh berbagai faktor seperti minimnya informasi tentang
sumberdaya udang, sarana dan prasarana usaha perikanan udang yang masih terbatas, alat tangkap dan armada yang digunakan masih tergolong skala kecil,
minimnya kualitas sumberdaya manusia perikanan yang dicirikan oleh tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah, rantai pemasaran belum tertata dengan
baik yang ditunjukan dengan masih dominannya peran tengkulak, keterbatasan modal usaha dan adopsi teknologi yang rendah serta kemampuan manajemen
yang lemah Akademi Perikanan Sorong, 2004. Informasi dasar tentang potensi lestari dan penyebaran sumberdaya udang penaeid di perairan Kabupaten Sorong
Selatan masih sangat terbatas. Padahal informasi tersebut sangat penting untuk menentukan tingkat intensitas dan perencanaan alokasi upaya penangkapan yang
optimal. Pemanfaatan sumberdaya udang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
konsumsi dan juga memenuhi kontinuitas permintaan pasar masa kini dan masa yang akan datang, sehingga peningkatan pemanfaatan sumberdaya udang juga
menumbuhkan peningkatan pendapatan nelayan secara optimal. Peningkatan pendapatan yang optimal ditentukan oleh pilihan teknologi yang digunakan dalam
operasi penangkapan udang sesuai aspek biologi, teknis, sosial dan ekonomi. Hal ini penting karena pemanfaatan yang dilakukan haruslah dengan tetap menjaga
ketersediaan sumberdaya udang yang berkelanjutan. Faktor-faktor pendukung dan penghambat perikanan udang penaeid perlu diidentifikasi secara holistic dan
terintegrasi mulai dari aspek biologi, teknis, sosial dan ekonomi. Aspek-aspek tersebut kemudian disinergikan untuk mewujudkan strategi kebijakan
pengembangan perikanan udang penaeid sebagai sentra pertumbuhan ekonomi baru yang strategis dan berkelanjutan di Kabupaten Sorong Selatan Propinsi Irian
Jaya Barat. Memperhatikan kondisi tersebut di atas, garis besar permasalahan yang
dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah 1 Tidak adanya data potensi sumberdaya udang penaeid menyebabkan belum diketahuinya kondisi
pengelolaan dan peluang pengembangan yang akan dilakukan. 2 Belum diketahuinya faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap usaha perikanan
udang serta belum diketahuinya kelayakan usaha. 3 Belum diketahuinya berapa jumlah armada dengan alat tangkap trammel net yang optimal yang beroperasi di
Kabupaten Sorong Selatan untuk perikanan udang yang berkelanjutan. 4 Belum diketahuinya strategi kebijakan yang tepat dalam pengembangan sumberdaya
udang penaeid yang berkelanjutan berdasarkan aspek biologi, teknis, sosial dan ekonomi.
1.3 Tujuan