Lokasi dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Pengumpulan Data

3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei - Nopember 2007, meliputi studi pustaka, survei penelitian, pembuatan proposal, pengumpulan data dan informasi di lapangan, pengolahan dan analisis data serta penyusunan hasil penelitian. Sedangkan lokasi penelitian yaitu di Kabupaten Sorong Selatan Propinsi Irian Jaya Barat Peta Lampiran 1.

3.2 Bahan dan Alat

Peralatan-peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perahu kayu bermesin ketinting 5,5 PK, alat tangkap jaring trammel net, kompas, timbangan, alat tulis, tape recorder kaset dan baterai untuk keperluan peliputan diskusi dan tanya jawab, kamera film dan baterai untuk keperluan merekam data fisik dalam bentuk gambarvideo, kendaraan bermotor roda empat atau roda dua untuk keperluan mobilisasi survei.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka penelitian ini dilakukan dengan metode survei, wawancara dengan pengisian kuesioner dan studi pustaka. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui kegiatan survei, swept area experimental fishing dan wawancara dengan pengisian kuesioner oleh responden. Data sekunder diperoleh dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sorong Selatan dan dinas-dinas lain yang terkait. Kegiatan swept area dilakukan untuk mengambil data primer dengan membagi lokasi penelitian menjadi 5 wilayah pengamatan atau strata kedalaman yang tersebar berdasarkan topografi wilayah pesisir, kedalaman yang berbeda dan habitat udang penaeid Gambar 6. Pemilihan daerah pengamatan tersebut berdasarkan asumsi bahwa daerah tersebut dapat mewakili daerah penangkapan udang di lokasi penelitian. Kedalaman perairan pada kelima strata kedalaman pengamatan dapat dilihat pada Tabel 7. II I IV III V Gambar 6 Peta lokasi penelitian. Tabel 7 Strata kedalaman pada perairan pengamatan Strata kedalaman Kedalaman 1 3 – 6 m 2 3 – 8 m 3 3 – 10 m 4 10 – 20 m 5 20 – 30 m Sweeping dilakukan lima kali pada setiap strata kedalaman. Pada masing- masing strata kedalaman diambil lima titik pengamatan sehingga data primer ini diambil dengan 25 kali penebaranpenarikan jaring. Kegiatan swept area yang dilakukan pada penelitian ini dapat diuraikan sebagaimana prosedur operasi penangkapan udang dengan trammel net pada umumnya yang dilakukan nelayan di Kabupaten Sorong Selatan ditambah dengan sedikit perlakuan untuk menentukan luas sapuan trammel net sebagaimana yang ditentukan, sehingga pada penelitian ini bisa dihitung luas sapuan trammel net. Prosedur sweeping yang dilakukan pada penelitian ini sebagaimana ditunjukan pada Gambar 7. 1 Memasang pelampung tanda pada salah satu ujung jaring 2 Kapal bergerak menurunkan badan jaring dari posisi pelampung tanda dengan arah lurus sehingga seluruh badan jaring terbentang secara sempurna di perairan 3 Kapal bergerak menarik ujung jaring dari posisi setting terakhir untuk menyapu sweeping dasar perairan yang menjadi habitat udang 4 Kapal berhenti melakukan sweeping ketika luas area sapuan telah mencapai seperempat lingkaran 5 Nelayan mengangkat jaring hauling dan mengambil hasil tangkapan. Metode swept area yang dilakukan pada unit penangkapan udang penaeid dengan alat tangkap trammel net di Kabupaten Sorong Selatan ini menggunakan asumsi-asumsi di bawah ini. 1. Badan jaring selama operasi penangkapan terbentang sempurna 2. Kekuatan arus kecil dan tidak mempengaruhi alat tangkap pada saat operasi penangkapan 3. Populasi udang menyebar merata di seluruh daerah penangkapan di perairan Kabupaten Sorong Selatan. Ilustrasi kegiatan swept area yang dilakukan pada penelitian yang berlokasi di perairan Kabupaten Sorong Selatan sebagaimana terlihat pada Gambar 7. Gambar 7 Ilustrasi kegiatan swept area.

3.4 Analisis Data