Reaksi Persepsi terhadap Stimulus Faktor-faktor yang Memengaruhi Persepsi

ini berespon dengan menghubungkan masukan itu dengan salah satu kategori golongan obyek-obyek atau peristiwa-peristiwa. Manusia mengamati suatu objek psikologik dengan kacamatanya sendiri yang diwarnai oleh kepribadiannya. Sedangkan objek psikologik itu sendiri dapat berupa kejadian, ide, atau situasi tertentu. Faktor-faktor pengalaman, proses belajar atau sosialisasi memberikan bentuk dan struktur terhadap apa yang dilihat. Sedangkan cakrawalanya memberikan arti terhadap objek psikologi tersebut. Melalui komponen akan timbul ide, kemudian konsep mengenai apa yang dilihat. Selanjutnya komponen kognisi yang menentukan kesediaankesiapan jawaban berupa tindakan terhadap objek. Atas dasar tindakan ini maka situasi yang semula kurang seimbang menjadi seimbang kembali. keseimbangan ini berarti bahwa objek yang dilihat sesuai dengan penghayatan dimana unsur nilai dan norma dirinya dapat menerima secara rasional dan emosional. Jika situasi ini tercapai maka individu menolak dan reaksi yang timbul adalah sikap apatis dan acuh tak acuh. Keseimbangan ini dapat kembali jika persepsi dapat diubah melalui komponen kognisi Jalaluddin, 2005.

2.6.2. Reaksi Persepsi terhadap Stimulus

Menurut Sudjana 2005, reaksi persepsi terhadap suatu stimulus rangsangan dapat terjadi dalam bentuk : Universitas Sumatera Utara 1. Reciving attending, yaitu semacam kepekaan menerima stimulus dari luar dalam bentuk masalah, situasi, gejala. Dalam tipe ini termasuk kesadaran keinginan untuk menerima stimulus, kontrol dan seleksi gejala atau ransangan luar. 2. Responding Jawaban, yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar, hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, keputusan dalam menjawab stimulus dari luar dirinya. 3. Valuing Penilaian, yaitu berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus yang diterima, termasuk kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai kesepakatan terhadap nilai tersebut. 4. Organisasi, yaitu pengembangan dan nilai ke dalam suatu sistem organisasi, termasuk hubungan suatu nilai dengan nilai lain,pemantapan dan prioritas nilai yang dimilikinya termasuk konsep tentang nilai dan organisasi sistem nilai. 5. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yaitu keterpaduan semua sistem yang dimiliki seseorang yang memengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya, termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya.

2.6.3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Persepsi

Persepsi ditentukan oleh dua faktor yaitu : 1. Faktor Fungsional Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan lain-lain yang termasuk dengan apa yang disebut sebagai faktor-faktor personal yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli itu. Faktor-faktor fungsional Universitas Sumatera Utara yang memengaruhi persepsi ini lazim disebut sebagai kerangka rujukan, sedang di dalam kegiatan komunikasi, kerangka rujukan memengaruhi bagaimana orang memberikan makna pada pesan yang diterimanya. Misalnya seorang ahli komunikasi tidak akan memberikan pengertian apa-apa apabila ahli kedokteran berbicara tentang Flour albud, adnesti, dan lain-lain, karena ahli komunikasi tidak memiliki kerangka rujukan untuk memahami istilah-istilah kedokteran. 2. Faktor Struktural Faktor struktural berasal semata-mata dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Bila kita mempersepsikan sesuatu, kita mempersepsikannya sebagai suatu keseluruhan, bukan melihat bagian- bagiannya lalu menghimpunnya. Misalnya untuk dapat memahami seseorang maka kita harus melihatnya dalam konteksnya, dalam lingkungannya, dan dalam masalah yang dihadapinya Jalaluddin, 2005. Dengan melihat kedua faktor yang memengaruhi persepsi tersebut, maka Krech dan Cruchfield 1977 dalam Notoatmodjo 2003 membuat empat dalil tentang persepsi yaitu : a. Persepsi bersifat selektif secara fungsional b. Medan perceptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan lebih diberi arti. c. Sifat-sifat perseptual dan kognitif dari substruktur pada umumnya ditentukan oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan. d. Objek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan waktu atau menyerupai satu sama lain, cenderung ditanggapi bagian dari struktur yang sama. Universitas Sumatera Utara Menurut Skiner dalam Notoatmodjo 2003 ada dua faktor yang memengaruhi persepsi yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah faktor yang melekat pada objeknya, sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat pada orang yang mempersepsikan stimulus tersebut. a Faktor eksternal 1 Kontras: cara termudah untuk menarik perhatian adalah dengan membuat kontras baik pada warna, ukuran, bentuk atau gerakan. 2 Perubahan intensitas: suara yang berubah dari pelan menjadi keras, atau cahaya yang berubah dengan intensitas tinggi akan menarik perhatian seseorang. 3 Pengulangan repetition: iklan yang diulang-ulang akan lebih menarik perhatian seseorang, walaupun sering kali kita merasa jengkel dibuatnya. Dengan pengulangan, walaupun pada mulanya stimulus tersebut tidak masuk dalam rentang perhatian kita, maka akhirnya akan mendapat perhatian kita. 4 Sesuatu yang baru novelty: suatu stimulus yang baru akan lebih menarik perhatian kita daripada sesuatu yang telah kita ketahui. 5 Sesuatu yang menjadi perhatian orang banyak: suatu stimulus yang menjadi perhatian orang banyak akan menarik perhatian kita. b Faktor internal Faktor internal yang ada pada seseorang akan memengaruhi bagaimana seseorang menginterpretasikan stimulus yang dilihatnya. Itu sebabnya stimulus yang sama dapat dipersepsikan secara berbeda. Contoh faktor internal adalah : Universitas Sumatera Utara 1 Pengalaman pengetahuan Pengalaman atau pengetahuan yang dimiliki seseorang merupakan faktor yang sangat berperan dalam menginterpretasikan stimulus yang kita peroleh. Pengalaman masa lalu atau apa yang telah dipelajari akan menyebabkan terjadinya perbedaan interpretasi. 2. Harapan atau expectation Harapan terhadap sesuatu akan memengaruhi persepsi terhadap stimulus. 3. Kebutuhan akan menyebabkan seseorang menginterpretasikan stimulus secara berbeda. Misalnya seseorang yang mendapatkan undian sebesar 25 juta akan merasa banyak sekali jika ia hanya ingin membeli sepeda motor, tetapi ia akan merasa sangat sedikit ketika ia ingin membeli rumah. 4. Motivasi Motivasi akan memengaruhi persepsi seseorang. Seseorang yang termotivasi untuk menjaga kesehatannya akan menginterpretasikan penyakit sebagai sesuatu yang negatif. 5. Emosi Emosi seseorang akan memengaruhi persepsinya terhadap stimulus yang ada. Misalnya seseorang yang sedang jatuh cinta akan mempersepsikan semuanya serba indah. 6. Budaya Universitas Sumatera Utara Seseorang dengan latar belakang budaya yang sama akan menginterpretasikan orang-orang dalam kelompoknya secara berbeda, namun akan mempersepsikan orang-orang di luar kelompoknya sebagai sama saja.

2.6.4. Obyek Persepsi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin dan Kebutuhan terhadap Pemanfaatan Pelayanan Jampersal di Wilayah Kerja Puskesmas Parongil Kabupaten Dairi

5 67 131

Pengaruh Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Terhadap Pemanfaatan Poli Gigi di Puskesmas Gunungsitoli Selatan Tahun 2014

4 92 107

Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Dukungan Keluarga dan Kader terhadap Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang

40 222 116

Pengaruh Peran Keluarga dan Kader Lansia terhadap Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan

25 230 143

Pengaruh Pengetahuan, Persepsi dan Motivasi PSK terhadap Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS/HIV-AIDS di Puskesmas Bandar Baru

0 46 145

Pengaruh Faktor Organisasi dan Faktor Pemberi terhadap Pemanfaatan Kembali Puskesmas Bandar Huluan Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun oleh Pasien Umum

1 62 92

Pengaruh Karakteristik Dan Motivasi Pasien Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS Di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2009

0 39 138

Pengaruh Persepsi tentang Posyandu Usila terhadap Tingkat Pemanfaatan Posyandu Usila di Puskesmas Martoba Kota Pematangsiantar Tahun 2010

1 44 94

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi - Pengaruh Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Terhadap Pemanfaatan Poli Gigi di Puskesmas Gunungsitoli Selatan Tahun 2014

0 1 25

Pengaruh Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Terhadap Pemanfaatan Poli Gigi di Puskesmas Gunungsitoli Selatan Tahun 2014

0 0 13