Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Analisis Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survey dengan pendekatan cross sectional yang merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, persepsi dan motivasi terhadap pemanfataan pelayanan klinik PMSHIV-AIDS di di Klinik IMSHIV-AIDS Puskesmas Bandar Baru. Cross sectional bertujuan untuk mempelajari hubungan penyakit dan paparan faktor penelitian dengan cara pengamatan status paparan penyakit pada sutu saat atau periode Murti, 2003.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Klinik IMSHIV-AIDS Puskesmas Bandar Baru. Lokasi ini dipilih berdasarkan studi pendahuluan ditemukan 84 orang pekerja seks komersil yang memanfaatkan klinik IMSHIV-AIDS hanya berjumlah 47 orang terindikasi 1 orang terinfeksi HIV dan 2 orang mengalami penyakit menular seksual sifilis. Waktu penelitian direncanakan mulai bulan Mei sampai dengan Juni 2012. Tahapan dilaksanakan mulai pra survei, pembuatan proposal penelitian, konsultasi dosen pembimbing, penelitian lapangan, dan membuat laporan akhir tesis. Universitas Sumatera Utara 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja seks komersil yang beroperasi di wilayah Puskesmas Bandar Baru. Informasi yang diperoleh dari pemilik rumah tempat penelitian didapati jumlah pekerja seks komersil sebanyak 84 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah seluruh pekerja seks komersil yang beroperasi di wilayah Puskesmas Bandar Baru berjumlah 84 orang.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam penelitian. Data yang terkumpul akan digunakan sebagai bahan analisis. Pengumpulan data harus dilakukan dengan sistematis, terarah dan sesuai dengan masalah penelitian. Teknik atau alat untuk memperoleh keterangan dari objek adalah sebagai berikut: 1. Karakteristik PSK meliputi umur, tingkat pendidikan, lama menjadi PSK dan sumber informasi menggunakan wawancara berpedoman kuesioner. 2. Daftar pertanyaan kuesioner, yaitu satu set pertanyaan yang tersusun secara sistematis dan standar yang diberikan kepada sampel penelitian tentang pengetahuan, persepsi dan motivasi PSK dan pemanfaatan pelayanan Klinik IMSHIV-AIDS. 3. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mendapatkan data-data yang akurat. Universitas Sumatera Utara 4. Studi dokumentasi, dilakukan dengan meneliti dokumen-dokumen dan bahan tulisan serta sumber-sumber lain yang berhubungan dengan PSK dan Klinik IMSHIV-AIDS.

3.4.1. Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau nilai yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel pada analisis realibility dengan melihat nilai correlation corrected item, dengan ketentuan jika nilai r hitung Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat menunjukkan ketetapan dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai r r tabel, maka dinyatakan valid dan sebaliknya. Alpha Uji validitas dan reliabilitas dilakukan kepada 30 orang PSK di lokalisasi Bukit Maraja Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun dengan karakteristik yang hampir sama dengan karakteristik responden. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk pertanyaan pengetahuan, persepsi dan motivasi. r tabel, maka dinyatakan reliabel.. Nilai r rabel dalam penelitian ini menggunakan critical value of the product moment pada taraf signifikan 95 Riduwan, 2005. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Instrumen Variabel Variabel Butir Correlation Corrected Item Status Cronbachs Alpha Status Pengetahuan 1 0,528 Valid 0,897 Reliabel 2 0,505 Valid 0,898 Reliabel 3 0,424 Valid 0,899 Reliabel 4 0,522 Valid 0,897 Reliabel 5 0,651 Valid 0,894 Reliabel 6 0,641 Valid 0,894 Reliabel 7 0,604 Valid 0,895 Reliabel 8 0,544 Valid 0,897 Reliabel 9 0,434 Valid 0,900 Reliabel 10 0,657 Valid 0,894 Reliabel 11 0,387 Valid 0,904 Reliabel 12 0,440 Valid 0,902 Reliabel 13 0,562 Valid 0,901 Reliabel Persepsi 1 0,433 Valid 0,901 Reliabel 2 0,512 Valid 0,898 Reliabel 3 0,498 Valid 0,900 Reliabel 4 0,537 Valid 0,897 Reliabel 5 0,634 Valid 0,894 Reliabel 6 0,455 Valid 0,894 Reliabel 7 0,611 Valid 0,895 Reliabel 8 0,449 Valid 0,897 Reliabel 9 0,506 Valid 0,986 Reliabel 10 0,623 Valid 0,894 Reliabel 11 0,472 Valid 0,898 Reliabel 12 0,440 Valid 0,899 Reliabel Motivasi 1 0,436 Valid 0,899 Reliabel 2 0,486 Valid 0,898 Reliabel 3 0,545 Valid 0,986 Reliabel 4 0,398 Valid 0,904 Reliabel 5 0,504 Valid 0,897 Reliabel 6 0,517 Valid 0,895 Reliabel 7 0,603 Valid 0,894 Reliabel 8 0,536 Valid 0,897 Reliabel 9 0,532 Valid 0,896 Reliabel 10 0,650 Valid 0,891 Reliabel Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Lanjutan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan 1 0,441 Valid 0,900 Reliabel 2 0,498 Valid 0,899 Reliabel 3 0,577 Valid 0,893 Reliabel 4 0,498 Valid 0,899 Reliabel 5 0,532 Valid 0,897 Reliabel 6 0,582 Valid 0,893 Reliabel 7 0,508 Valid 0,894 Reliabel 8 0,546 Valid 0,896 Reliabel 9 0,573 Valid 0,894 Reliabel 10 0,555 Valid 0,896 Reliabel Pada tabel di atas, nilai corrected item-total correlation r hitung dari variabel independen yaitu pengetahuan, persepsi, motivasi dan variabel dependen meliputi pemanfaatan pelayanan klinik IMSHIV-AIDS mempunyai r hitung dari nilai r tabel=0,361, dengan demikian dinyatakan valid. Sedangkan nilai cronbach alpha dari masing-masing instrumen lebih besar dari r tabel 0,361 sehingga dapat dikatakan instrumen dari semua butir pernyataan reliabel.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

Definisi operasional berisi uraian-uraian indikator variabel sedangkan indikator variabel adalah fakta-fakta kejadian yang digunakan untuk mengukur suatu variabel. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari independen variabel dan dependen variabel.

3.5.1. Independen Variabel

Independen variabel dalam penelitian ini : 1. Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui PSK tentang penyakit IMSHIV- AIDS dan pelayanan kesehatan klinik IMSHIV-AIDS. Universitas Sumatera Utara 2. Persepsi PSK adalah penilaian PSK terhadap pemanfaatan klinik IMSHIV-AIDS berdasarkan faktor internal dan eksternal. 3. Motivasi PSK adalah keinginan atau dorongan PSK dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan klinik IMSHIV-AIDS berdasarkan motif, harapan dan insentif.

3.5.2. Dependen Variabel 1.

Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMSHIV-AIDS adalah kunjungan PSK ke Klinik IMSHIV-AIDS meliputi pelayanan penyakit infeksi menular seksual dan pelayanan Voluntary Counselling and Testing VCT HIV-AIDS. 3.6. Metode Pengukuran Pengukuran terhadap variabel independen yang meliputi: pengetahuan, persespi dan motivasi PSK dan variabel dependen yaitu pemanfaatan pelayanan Klinik IMSHIV-AIDS dilakukan dengan menggunakan kuesioner.

3.6.1. Pengukuran Variabel Independen

1. Pengukuran pengetahuan didasarkan pada skala ordinal berdasarkan 13 tiga belas pertanyaan dengan alternatif jawaban ya diberi skor 2 dan tidak diberi skor 1 dan total skor adalah 13x2=26, kemudian dikategorikan menjadi 2 dua kategori: a. Baik, jika responden menjawab dengan benar dengan skor 20-26. b. Tidak baik, jika responden menjawab dengan benar dengan skor 13-19. 2. Pengukuran persepsi didasarkan faktor internal dan eksternal dengan skala ordinal berdasarkan 12 dua belas pertanyaan dengan alternatif jawaban sangat Universitas Sumatera Utara setuju diberi skor 3, setuju diberi skor 2 dan tidak setuju diberi skor 1. Jumlah kuesioner persepsi internal sebanyak 6 pertanyaan dan eksternal 6 pertanyaan, maka total skor adalah 12x3 = 36, kemudian dikategorikan menjadi 3 tiga kategori: a. Baik, jika responden menjawab dengan skor 28-36 dari total skor. b. Sedang, jika responden menjawab dengan skor 20-27 dari total skor. c. Buruk, jika responden menjawab dengan skor 12-19 dari total skor. 3. Pengukuran motivasi berdasarkan motif, harapan dan insentif menggunakan skala ordinal yaitu 3 tiga alternatif jawaban sangat setuju diberi skor 3, setuju diberi skor 2, dan tidak setuju diberi skor 1. Jumlah pertanyaan motif sebanyak 4 soal, harapan sebanyak 3 soal dan insentif sebanyak 3 soal, sehingga jumlah pertayaan 10 soal, maka total skor adalah 3 x 10 = 30, kemudian dikategorikan menjadi 3 tiga kategori: a. Baik, jika responden ingin memanfaatkan Klinik IMSHIV-AIDS berdasarkan motif, harapan dan insentif dengan skor 24-30 dari total skor. b. Sedang, jika responden ingin memanfaatkan Klinik IMSHIV-AIDS berdasarkan motif, harapan dan insentif dengan skor 17-23 dari total skor c. Buruk, jika responden ingin memanfaatkan Klinik IMSHIV-AIDS berdasarkan motif, harapan dan insentif dengan skor 10-16 dari total skor. Universitas Sumatera Utara

3.6.2. Pengukuran Variabel Dependen

Pengukuran pemanfaatan pelayanan klinik IMSHIV-AIDS didasarkan pada skala ordinal berdasarkan 10 pertanyaan dengan alternatif jawaban ya diberi skor 2 dan tidak diberi skor 1, maka skor total 2 x 10 = 20, kemudian dikategorikan menjadi 2 dua kategori: a. Baik, jika responden melakukan kunjungan ke klinik IMSHIV-AIDS dan melaksanakan tes IMSHIV-AIDS dengan skor 11-20 dari total skor. b. Tidak baik, jika responden melakukan kunjungan ke klinik IMSHIV-AIDS dan tidak melakukan tes IMSHIV-AIDS menjawab dengan skor 1-10 dari total skor. Aspek pengukuran variabel secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.1. sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Penelitian No Variabel Independ en Jumlah Pernyataa n Kategori Katego r Jawab an Hasil Ukur Skala Ukur 1. Pengetahu an 13 a. Baik b. Tidak baik Ya : 2 Tidak : 1 Baik,jika skor 20- 26 Tidak baik, jika skor 13-19 Ordinal 2 Persepsi 12 a. Baik b. Sedang c. Buruk Sangat Setuju : Setuju : Tidak Setuju : 1 Baik,jika skor 28- 36 Sedang, jika skor 20-27 Buruk, jika skor 12-19 Ordinal 3 Motivasi 10 a. Baik b. Sedang c. Buruk Sangat Setuju : Setuju : Tidak Setuju : Baik,jika skor 24- 30 Sedang, jika skor 17-23 Buruk, jika skor 10-16 Ordinal 4 Pemanfaat an pelayanan klinik IMSHIV- AIDS 10 a. Baik b. Tidak Baik Ya : 2 Tidak : 1 Baik,jika skor 16- 20 Tidak Baik, jika skor 10-15 Ordinal

3.7. Metode Analisis Data

1 Analisis univariat yaitu analisis gambaran tentang distribusi frekuensi dari variabel penelitian independen pengetahuan, persepsi dan motivasi maupun dependen pemanfataan pelayanan klinik PMSHIV-AIDS dalam bentuk distribusi frekuensi. Universitas Sumatera Utara 2 Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square yaitu analisis untuk melihat hubungan variabel independen pengetahuan, persepsi dan motivasi dengan dependen pemanfataan pelayanan klinik PMSHIV-AIDS. 3 Multiple regretion logistic merupakan analisis untuk mengetahui faktor-faktor yang paling dominan dari variabel independen pengetahuan, persepsi dan motivasi PSK terhadap variabel dependen pemanfaatan pelayanan klinik PMSHIV-AIDS, pada taraf kemaknaan nilai p0,25. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Bandar Baru merupakan puskesmas yang terletak di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang yang terletak di Jalan Letjen Jamin Ginting. Batas wilayah Puskesmas Bandar Baru yaitu: Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Rumah Pil-pil Sebelah Timur berbatasan dengan Sinembah Tanah Karo Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Doulu Kecamatan Berastagi Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kutalimbaru Lokalisasi Bandar Baru yang merupakan daerah yang termasuk wilayah kerja Puskesmas Bandar Baru terletak di Jalan Jamin Ginting Sibolangit yang memiliki PSK sebanyak 84 orang dan 19 barak meliputi salon, tempat hiburan, penginapan dan bungalow. Puluhan pekerja seks komersial PSK yang beroperasi di kawasan tersebut, ditempatkan di beberapa barak milik para mucikari yang berkedok rumah koskosan dengan sistem pembayaran bervariasi yakni mulai per jam hingga per malam. Untuk mendukung pelayanan kesehatan di Kabupaten Deli Serdang terutama dalam kesehatan reproduksi yang wilayah kerjanya termasuk Lokalisasi Bandar Baru yang letaknya berdampingan dengan rumah penduduk, maka Puskesmas Bandar Baru membentuk Pelayanan Klinik IMSHIV-AIDS yang berdiri sejak Januari 2008 yang diresmikan oleh Bupati dan Kepala Dinas Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin dan Kebutuhan terhadap Pemanfaatan Pelayanan Jampersal di Wilayah Kerja Puskesmas Parongil Kabupaten Dairi

5 67 131

Pengaruh Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Terhadap Pemanfaatan Poli Gigi di Puskesmas Gunungsitoli Selatan Tahun 2014

4 92 107

Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Dukungan Keluarga dan Kader terhadap Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang

40 222 116

Pengaruh Peran Keluarga dan Kader Lansia terhadap Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan

25 230 143

Pengaruh Pengetahuan, Persepsi dan Motivasi PSK terhadap Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS/HIV-AIDS di Puskesmas Bandar Baru

0 46 145

Pengaruh Faktor Organisasi dan Faktor Pemberi terhadap Pemanfaatan Kembali Puskesmas Bandar Huluan Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun oleh Pasien Umum

1 62 92

Pengaruh Karakteristik Dan Motivasi Pasien Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS Di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2009

0 39 138

Pengaruh Persepsi tentang Posyandu Usila terhadap Tingkat Pemanfaatan Posyandu Usila di Puskesmas Martoba Kota Pematangsiantar Tahun 2010

1 44 94

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi - Pengaruh Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Terhadap Pemanfaatan Poli Gigi di Puskesmas Gunungsitoli Selatan Tahun 2014

0 1 25

Pengaruh Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Terhadap Pemanfaatan Poli Gigi di Puskesmas Gunungsitoli Selatan Tahun 2014

0 0 13