Mata pencaharian penduduk desa Cimandala selanjutnya adalah sebagai pegawaikaryawan termasuk buruh pabrik di instansi atau
perusahaan swasta yang berada di kota maupun di sekitar desa Cimandala. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang pendidikannya minimal
SLTP, itu hanya bagi mereka yang mempunyai akses dari dalam perusahaan Industri tersebut.
Selebihnya adalah orang-orang yang memiliki modal keterampilan atau modal uang kebanyakan membuka usaha sendiri berupa berdagang
sembako, bahan bangunan, warung nasi, took spare part kendaraan, bengkel sepeda, service elektronik dan tukang jahit.
Mereka yang bekerja sebagai PNS, kebanyakan dari mereka adalah penduduk yang berpendidikan Akademi BA, Sarjana S1, dan beberapa
orang yang lulus S2. Penduduk dalam kategori tidak bekerja tetap adalah penduduk yang
sifatnya serabutan ketika ada orang yang membutuhkan tenaga mereka maka mereka bekerja dan ketika tidak ada maka mereka adalah pengangguran.
B. Profil Yayasan Dharma Bakti Sosial DHARMAIS
1. Latar Belakang Berdirinya DHARMAIS
Adapun sejarah singkat mengenai sejarah singkat keberadaan yayasan ini, pada awalnya dengan landasan pancasila dan tujuan untuk memenuhi
pasal 34 UUD 45 yang menyetakan bahwa “fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara” tetapi pada kenyataannya pemerintah belum
dapat memenuhinya, maka didirikanlah yayasan Dharmais yang bertujuan untuk turut berpartisipasi dalam mengatasi berbagai macam permasalahan
sosial dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, membina warga negara yang tidak mampu yatim piatu, penyandang cacat, tuna wisma, para manula, dan
lain-lain agar berguna bagi masyarakat dan negara. Yayasan Dharmais didirikan dijakarta pada tanggal 8 agustus 1975
oleh bapak Soeharto, bapak Sodharmono dan bapak Bustanul Arifin, selaku pribadi dengan Akte Notaris Abdul Latif, SH. Nomor 27 dan Notaris
Koesbiono Saman Hadi, SH. Nomor 2 tanggal 1 januari 1990, terdaftar di Pengadilan Negeri No. 204 tanggal 27 Agustus 1975.
Yayasan Dharmais Pusat Diklat diketuai oleh bapak H. Nawasih, sedangkan Ketua Balai Diklat diketuai oleh bapak H. Achmad Afif.
Berbagai macam bantuan yang pernah dilaksanakan oleh yayasan Dharmais sudah banyak sekali, bantuan yang masih dilaksanakan hingga saat
ini salah satunya adalah dalam kegiatan pelatihan usaha produktif melalui berbagai macam bentuk keterampilan seperti tata boga, tata rias, menjahit dan
perbengkelan. Dalam rangka membantu pemerintah mengatasi masalah anak jalanan
dan remaja putus sekolah, pada tahun 2000 yayasan Dharmais menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah Kota Bogor, Kulon Progo, Bondowoso,
Magetan dan DKI Jakarta Untuk menyelenggarakan kegiatan Pesantren Singkat Pelatihan Usaha Produktif PSPUP dengan memanfaatkan gedung
Balai pelatihan milik yayasan yang sebelumnya dipakai untuk melatih calon transmigran.
2. Visi dan Misi DHARMAIS
Visi DHARMAIS Menjadi organisasi sosial terkemuka yang membantu masyarakat
kurang mampu dibidang sosial dan kemanusiaan Misi DHARMAIS
Yayasan Dharmais secara konsisten mengimplementasikan Pancasila dan UUD 1945 melalui tindakan nyata dalam membina dan membantu
masyarakat kurang mampu dibidang sosial dan kemanusiaan melalui bantuan dana dan kegiatan pencerdasan dan keterampilan.
Meningkatkan partisipasi yayasan DHARMAIS dalam mengatasi berbagai masalah sosial yang menyangkut kesejahteraan rakyat dan membina
warga negara yang tidak mampu melalui pemberian bantuan dana sukarela dan sumber daya manusia.
3. Tujuan