Tahap-tahap Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat

Dari uraian di atas bahwa pemberdayaan yang terjadi pada masyarakat, bukanlah suatu proses yang berhenti pada satu titik tertentu tetapi lebih merupakan suatu upaya berkesinambungan untuk meningkatkan daya yang ada. Proses memberdayakan seseorang atau masyarakat dapat dilakukan melalui tiga tahap yang lainnya seperti: menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi seseorang atau masyarakat berkembang. Hal ini dapat dilakukan melalui membangun kepercayaan melalui sharing, membantu orang memahami bidang yang ia tekuni. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat dalam rangka itu diperlukan langkah-langkah yang lebih positif dan nyata, penyediaan berbagai masukan, serta pembukaan akses kepada berbagai peluang yang akan membuat diri makin berdaya memanfaatkan peluang. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan pelatihan yang diperlukan. Memberdayakan mengandung arti pula melindungi. Pemberdayaan secara pasti dapat diwujudkan, tetapi perjalanan tersebut tidaklah berlaku bagi mereka yang lemah semangat. Dalam proses pemberdayaan harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah. Contohnya dengan memberikan dorongan dan semangat untuk berubah. 25

3. Tahap-tahap Pemberdayaan Masyarakat

Keberadaan masyarakat adalah suatu kemampuan masyarakat untuk mengembangkan potensi dirinya dalam mengembangkan harkat dan martabat 25 Gunawan Sumodiningrat, Pengembangan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat, hal. 165 lapisan masyarakat dari kondisi tidak mampu menjadi mampu, sehingga dapat melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan yang memungkinkan d apat menciptakan masalah baru. Menurut Isbandi tahapan-tahapan yang dibutuhkan dalam proses pembedayaan adalah sebagai berikut: Pertama, menciptakan suasana yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang. Titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia dan masyarakat memiliki potensi daya yang dapat dikembangkan, pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu dengan mendorong pemberian motivasi dan membangkitkan kesadaran. Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat. Dalam hal ini diperlukan langkah yang lebih positif dan nyata, serta pembukaan akses kepada berbagai peluang yang akan membuat masyarakat menjadi semakin berdaya dalam memanfaatkan peluang. Ketiga, memberdayakan berarti melindungi, karena dalam pemberdayaan harus dapat mencegah yang lemah menjadi semakin lemah. 26 Menurut Isbandi juga, pada dasarnya tahapan pemberdayaan yang bisaa dilakukan oleh organisasi pelayanan masyarakat mencakup beberapa tahapan sebagai berikut: 27 26 Isbandi Rukminto, Ginanjar Kartasasmita, Pemberdayaan Masyarakat Sebuah Tinjauan Administrasi Pidato Pengkuhan Guru Besar Administrasi dan Fakultas Ilmu Administrasi, Malang: Universitas Brawijaya, 27 Mei 1995 27 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas, Jakarta, Universitas indonesia, Edisi Revisi 2003 a. Tahapan persiapan. a Penyiapan petugas ini diperlukan untuk menyamakan persepsi antar anggota tim agen perubah change agent mengenai pendekatan apa yang akan dipilih dalam melakukan pemberdayaan masyarakat. b Penyiapan lapangan ini diperlukan untuk melakukan studi kelayakan terhadap daerah yang akan dijadikan sasaran , baik dilakukan secara informal maupun formal. b. Tahap assessment Proses assessment yang dilakukan disini dengan mengidentifikasi masalah kebutuhan yang dirasakan dan juga sumber daya yang dimiliki oleh klien. c. Tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan. Pada tahap ini agen perubah secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya. d. Tahap pemformulasian rencana aksi Pada tahap ini agen perubah membantu masing-masing kelompok untuk merumuskan dan menentukan program dan kegiatan apa yang akan mereka lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. e. Tahap pelaksanaan implementasi program atau kegiatan Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling krusial penting dalam proses pemberdayaan masyarakat, karena sesuatu yang telah direncanakan akan dapat melenceng dalam pelaksanaan dilapangan bila tidak ada kerja sama antara agen perubah dan warga masyarakat, maupun kerja sama antar warga. f. Tahap evaluasi Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan peugas terhadap program yang sedang berjalan pada pemberdayaan masyarakat sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga. g. Tahap terminasi Tahap ini merupakan tahap pemutusan hubungan secara formal dengan komunitas sasaran. Sedangkan menurut Nanich Machendrawaty dan Agus Ahmad Syafe’I, ada tiga tahapan dalam pemberdayaan yaitu: 1. Pemberdayaan pada mata ruhaniyah, dalam hal ini terjadi degradasi moral atau pergeseran nilai masyarakat islam oleh karena itu pemberdayaan jiwa dan akhlak harus leih ditingkatkan. 2. Pemberdayaan intelektual, yang pada saat ini dapat disaksikan betapa umat islam Indonesia sudah jauh tertinggal dalam kemajuan penguasaan teknologi, untuk itu diperlukan berbagai upaya pemberdayaan intelektual sebagai perjuangan besar jihad. 3. Pemberdayaan ekonomi, masalah kemiskinan menjadi demikian identik dengan masyarakat islam sendiri. Seorang putra islam dalam generasi qur’ani awal terbaik, Saidinan Ali menyatakan “sekiranya kekafiran itu brwujud manusia, sungguh aku akan membunuhnya. Untuk dapat keluar dari himpitan situasi ekonomi seperti sekarang ini, disamping penguasaan terhadap life skill atau keahlian hidup, keterampilan berwirausahapun dibutuhkan juga dalam pengembangan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang selama ini tidak pernah dilihat bahkan keberadaannya sering dipandang merepotkan pembangunan. 28

4. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat