Kondisi Agama Desa Cimandala Kondisi Ekonomi Desa Cimandala

4. Kondisi Agama Desa Cimandala

Agama merupakan masalah keyakinan yang bersifat abstrak, karena parameternya mempunyai korelasi langsung dengan yang maha kuasa. Sikap seperti ini mampu menimbulkan motivasi dan kekuatan moral seseorang untuk dapat melakukan sesuatu secara konfidensi. Rasa kekurangan dan ketergantungan manusia sebaagai makhluk sosial, secara kodrati jelas sangat membutuhkan perlindungan dan pertolongan dari kekuatan maha super yang berada di luar kemapuannya, itulah yang disebut Tuhan. Dengan sendirinya saran peribadatan yang ada di desa Cimandala hanya tempat peribadatan bagi orang muslim saja, yaitu berupa masjid, mushalla dan majlis ta’lim.adapun jumlah mesjid yang ada di desa Cimandala adalah 18 buah, 14 mushalla serta majlis ta’lim yang tersebar di tiap RW. Menurut demografi desa Cimandala secara umum general mayoritas beragama islam, akan tetapi ada juga beberapa masyarakat yang memeluk agama Katolik, Protestan, Hindu dan Budha. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini: Tabel 4 Tingkat Jumlah Pemeluk Agama No Agama Jumlah Penduduk 1 2 3 4 5 Islam Protestan Katolik Hindu Budha 20.364 1.096 657 328 169 Jumlah 22.614 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pemeluk yang paling banyak adalah agama Islam Tabel 5 Sarana dan Prasarana Kegiatan Keagamaan No Nama Tempat Jumlah 1 2 3 4 5 Mesjid Mushalla Majlis Ta’lim Gereja TPA 18 14 12 3 7 Jumlah 54 Dari tabel 5 di atas menggambarkan bahwa penduduk Desa Cimandala memiliki sarana dan prasarana kegiatan keagamaan yang sangat memberikan perhatian yang penuh untuk terciptanya toleransi dan kerukunan beragama, serta terjalinnya rasa persatuan dan kesatuan, kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan kebebasan beragama telah dapat terbina.

5. Kondisi Ekonomi Desa Cimandala

Ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari daya upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup di masyarakat dan meninggatkan kesejahteraannya. Jadi setiap kegiatan manusia ditujukan untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya merupakan kegiatan ekonomi. Secara historis sebenarnya kegiatan ekonomi telah timbul bersamaan dengan adanya manusia, sebab manusia adalah makhluk yang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang semua itu harus ditopang dengan unsur pembentuk sebagai wujud dari pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani, baik berupa sandang, pangan dan papan. Sementara yang dikatakan mata pencaharian adalah manifestasi dari kegiatan ekonomi dalam bentuk spesialisasi berdasarkan tingkat kemampuan dan keterampilan secara personal atau individu. Atau dapat pula dikatakan bahwa mata pencaharian merupakan bentuk nyata dari pekerjaan seseorang dalam bidang tertentu yang tujuan akhirnya terfokus pada pemenuhan kebutuhan. Kondisi ekonomi masyarakat desa Cimandala cukup baik, walaupun dampak dari krisis moneter beberapa tahun lalu belum pulih, krisis ekonomi yang berkepanjangan sangat dirasakan oleh masyarakat bawah, namun nampaknya tidak terdapat gejolak karena pada umumnya mereka masih dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hariterutama kebutuhan sembilan bahan pokok, walaupun daya beli menurun. Mata pencaharian penduduk desa Cimandala pada umumnya beraga, dengan rincian sebagai berikut: 47 47 Laporan Pelaksanaan Tugas Kepala Desa Cimandala Kecamatan Sukaraja Bogor, h. 9 Tabel 6 Mata pencaharianpekerjaan Penduduk Desa Cimandala No Pekerjaan Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 Pegawai Negeri Anggota TNIPOLRI Pedagang Karyawan Swasta Petani dan Buruh Tani Purnawirawan TNIPOLRI Pensiunan PNS Tidak bekerja tetap 2,19 24,90 2,33 21,13 1,45 2,5 1,25 44 Jumlah 99,75 Keterangan Tabel: Tabel pekerjaan dihitung dari jumlah orang yang bekerja dan menghasilkan uang, untuk menunjang kehidupannya, juga jumlah usia kerja 18 tahun ke atas 48 yang belum mempunyai penghasilan tetap. Penduduk yang berstatus sebagai pelajar, mahasiswa dan ibu rumh tangga tidak dimasukkan ke dalam jenis mata pencaharianpekerjaan. Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa masyarakat desa Cimandala sudah dapat dikategorikan taraf ekonomi menengah ke atas, hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah penduduk yang bekerja pada sektor informal atau instansi pemerintahan seperti anggota TNIPOLRI, ini membuktikan bahwa tingkat pendidikan masyarakat rata-rata adalah lulusan menengah umum atau SMU sederajat. Akan tetapi bukan berarti masyarakat yang masih dikategorikan tingkat pendidikannya rendah tidak ada, namun jumlahnya lebih sedikit. Dibandingkan mereka yang bersekolah setidaknya lulusan SD atau SMP sederajat. 48 Pengesahan Konvensi ILO No. 138 Mengenai Usia Minimum untuk diperbolehkan Bekerja Lembaran Negara No. 56 Tahun 1999, pasal 3 Poin 1 Mata pencaharian penduduk desa Cimandala selanjutnya adalah sebagai pegawaikaryawan termasuk buruh pabrik di instansi atau perusahaan swasta yang berada di kota maupun di sekitar desa Cimandala. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang pendidikannya minimal SLTP, itu hanya bagi mereka yang mempunyai akses dari dalam perusahaan Industri tersebut. Selebihnya adalah orang-orang yang memiliki modal keterampilan atau modal uang kebanyakan membuka usaha sendiri berupa berdagang sembako, bahan bangunan, warung nasi, took spare part kendaraan, bengkel sepeda, service elektronik dan tukang jahit. Mereka yang bekerja sebagai PNS, kebanyakan dari mereka adalah penduduk yang berpendidikan Akademi BA, Sarjana S1, dan beberapa orang yang lulus S2. Penduduk dalam kategori tidak bekerja tetap adalah penduduk yang sifatnya serabutan ketika ada orang yang membutuhkan tenaga mereka maka mereka bekerja dan ketika tidak ada maka mereka adalah pengangguran.

B. Profil Yayasan Dharma Bakti Sosial DHARMAIS