Aras Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat

tidak sehat. Pemberdayaan tidak boleh membuat masyarakat menjadi tergantung pada pemberian. Apa yang dinikmati harus dihasilkan oleh usaha sendiri. Dengan demikian manusia menjadi semakin mandiri dan bertumbh dalam harga diri. Adapun tujuan pemberdayaan masyarakat pada dasarnya sebagai berikut: 30 a. Membantu mengembangkan manusia yang otentik dan integral dari masyarakat lemah, rentan, miskin, marginal dan kaum kecil, seperti petani kecil, buruh tani, masyarakat miskin perkotaan, masyarakat ada yang terbelakang, kaum muda pencari kerja, kaum cacat dan kelompok wanita yang didiskriminirdikesampingkan b. Memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat tersebut secara sosio ekonomis sehingga mereka dapat lebih mandiri dan dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka, namun sanggup berperan serta dalam pengembangan masyarakat.

5. Aras Pemberdayaan Masyarakat

Dalam konteks pekerjaan sosial menurut Edi Suharto pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga aras atau matra pemberdayaan empowerment setting: mikro, mezzo, dan makro. Untuk lebih jelasnya berikut uraiannya: 1. Aras mikro. Pemberdayaan dilakukan terhadap klien secara individu melalui bimbingan, konseling, stress manajement, crisis intervention. Tujuan utamanya adalah membimbing atau melatih klien dalam 30 Dr. I Nyoman Sumaryadi, Drs, M Si, Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan Pemberdayan Masyarakat , h. 114 menjalankan tugas-tugas kehidupannya. Model ini sering disebut sebagai pendekatan yang berpusat pada tugas task centered approach. 2. Aras mezzo. Pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok klien. Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai media intervensi pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok, bisaanya digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran, pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap klien agar memiliki kemampuan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya. 3. Aras makro. Pendekatan ini disebut juga sebagai strategi system besar large system strategy, karena sasaran perubahan diarahkan pada system lingkungan yang lebih luas. Peumusan kebijakan, perencanaan sosial, lobbying, pengorganisasian masyarakat, manajement konflik, adalah beberapa strategi dalam pendekataan ini. Strategi system besar memandang klien sebagai orang yang memiliki kompetensi untuk memahami situasi-situasi mereka sendiri dan untuk memilih serta menentukan strategi yang tepat untuk bertindak. 31 Pelaksanaan proses dan pencapaian tujuan pemberdayaan di atas dicapai melalui penerapan pendekatan pemberdayaan yang dapat disingkat menjadi 5P, yaitu: pemungkinan, penguatan, perlindungan, penyokongan, dan pemeliharaan. 1. Pemungkinan: menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang seca ra optimal. Pemberdayaan harus 31 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan rakyat, h.58 mampu membebaskan masyarakat dari sekat-sekat cultural dan structural yang menghambat. 2. Penguatan: memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki masyarakat dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhannya. Pemberdayaan harus mampu menumbuh-kembangkan segenap kemampuan dan kepercayaan diri masyarakat yang menunjang kemandirian mereka. 3. Perlindungan: melindungi masyarakat terutama kelompok-kelompok lemah agar tidak tertindas leh kelompok kuat. Pemberdayaan harus diarahkan pada penghapusan pada segala jenis diskrimunasi dan dominasi yang tidak menguntungkan rakyat kecil. 4. Penyokongan: memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat mampu menjalankan peranan dan tugas-tugas dalam kehidupannya. Pemberdayaan harus mampu menyokong mayarakat agar tidak terjatuh ke dalam keadaan dan posisi yang semakin lemah dan terpinggirkan. 5. Pemeliharaan: memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi keseimbangan distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam masyarakat. Pemberdayaan harus mampu menjamin keselarasan dan keseimbangan yang memungkinkan setiap orang memperoleh kesempatan berusaha. 32 32 Ibid, h.67-68

C. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat