Upaya Pemberdayaan Anak Putus Sekolah Melalui Pelatihan

Dari hasil wawancara penulis dengan terwawancara yaitu bapak Drs. H Achmad Afief, upaya yang dilakukan oleh yayasan DHARMAIS adalah terhadap: Yang menjadi perhatian bagi kami adalah tingkat pengangguran dikalangan anak remaja putus sekolah, karena mereka merupakan asset bangsa. Melalui upaya program pemberdayaan masyarakat ini yang diselenggarakan oleh yayasan DHARMAIS, diharapkan mereka mampu menjadi manusia yang mandiri dan berpenghasilan. Maka dengan mengadakan pelatihan keterampilan tata rias dan bengkel secara Cuma- Cuma dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, melalui program PSPUP yang tepat guna ini remaja bisa mendapatkan pendidikan sekaligus keahlian yang dapat menghasilkan uang. 60 Upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh yayasan DHARMAIS adalah terhadap anak-anak putus sekolah melalui program PSPUP pemberian keterampilan tata rias dan bengkel peserta akan mendapatkan pendidikan sekaligus keahlian. Tujuan dari pemberian keterampilan tata rias dan bengkel tersebut menurut bapak Drs. H Achmad Afief adalah: Tujuan terpenting dari semua jenis keterampilan adalah yayasan mampu membekali mereka dengan keahlian, dengan punya keahlian maka memudahkan mereka untuk bisa cari kerja. 61

1. Upaya Pemberdayaan Anak Putus Sekolah Melalui Pelatihan

Keterampilan. Upaya pemberdayaan amak putus sekolah melalalui pelatihan keterampilan yang diberikan oleh yayasan Dharmais mempunyai dua bentuk keterampilan yaitu: 60 Drs. H Achmad Afief, Kepala Balai Diklat Yayasan DHARMAIS, Wawancara Pribadi, Bogor, 6 Agustus 2007 61 H Achmad Afief, Kepala Balai Diklat Yayasan DHARMAIS, Wawancara Pribadi, Bogor, 6 Agustus 2007 Dari hasil wawancara penulis dengan Ibu Tedja Miarsih Kepala Tata Usaha bahwa: Pelatihan keterampilan yang diadakan pada tahun 2007 adalah pelatihan keterampilan dan tata rias dan bengkel saja, tujuan pemberian keterampilan itu sendiri untuk membekali anak-anak putus sekolah dengan keahlian agar mampu hidup mandiri jadi tidak bergantung dengan orang lain. 62 Tabel 07 Data Peserta yang Mengikuti Pelatihan Keterampilan No Jenis Keterampilan Pl Umur Kecamatan Jumlah 17-19 Jonggol 7 14-24 Cijeruk 9 18-23 Cigudeg 8 16-20 K. Nunggal 8 16-21 Ciawi 3 1. Tata rias P 19-28 Jasinga 5 20-25 Tenjo 7 17-24 P. Panjang 9 19-27 Cigombong 7 17-22 Cibinong 6 2. Bengkel L 18-22 Sukaraja 9 Sumber data yayasan Dharmais tahun 2007 63 Data tabel 07 di atas tergambar bahwa data peserta yang mengikuti keterampilan ialah sebanyak 72 orang yang diikuti oleh beberapa anak perempuan dan anak laki-laki. Penuturan salah satu anak putus sekolah tentang manfaat mengikuti pelatihan keterampilan yaitu : 62 Tedja Miarsih, Kepala Tata Usaha Yayasan DHARMAIS, Wawancara Pribadi, Bogor, 1 Agustus 2007 63 Dokumentasi Yayasan Dharmais,Daftar Nominatif PSPUP Angkatan I, Kabupaten Bogor, Tahun 2007 Manfaat pelatihan keterampilan di Dharmais banyak banget, karena saya mengikuti pelatihan tata rias, saya jadi bisa merias wajah dan rambut selain itu juga saya diajarin cara perawatannya, cara motong rambut, awalnya saya takut salah tapi karena belajar tiap hari jadi bisa dan terbiasa. 64 Program keterampilan ini dilakukan dengan identifikasi dan assessment serta test minat terlebih dahulu sebelum anak memasuki program keterampilan hal ini bertujuan agar anak tidak merasa bosan mengikuti serangkaian kegiatan pelatihan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab karana keterampilan yang dikuti merupakan pilihannya sendiri. Tabel 08 Gambaran Peserta dilihat dari Keterampilannya No Jenis Keterampilan Jumlah Presentase 1 Tata rias 40 51,2 2 Bengkel 38 48,7 Jumlah 100 Sumber data yayasan Dharmais tahun 2007 65 Dari tabel 08 di atas penulis mengambil kesimpulan baik dengan observasi atau data bahwa keterampilan yang lebih diminati oleh anak perempuan adalah keterampilan tata rias sebanyak 40 orang, sedangkan keterampilan yang lebih diminati laki-laki adalah keterampilan bengkel. 64 Kiki Rizki Dinihori, Peserta pelatihan Keterampilan Tata Rias, Wawancara Pribadi, Bogor, 26 Agustus 2007 65 Dokumentasi Yayasan Dharmais,Jadwal Pelajaran PSPUP Pilot Proyek Yayasan Dharmais angkatan II, Tahun 2007. Dari dua keterampilan di atas, menurut ibu Kokom Tutor keterampilan Tata rias tujuannya adalah untuk membekali anak suatu keahlian agar mereka mampu hidup mandiri tidak lagi bergantung pada orang tua maupun orang lain. Pelatihan keterampilan ini akan dilaksanakan setiap hari senin sampai minggu karena Dharmais mengutamakann pelatihan keterampilan ini agar menguasai dan mampu untuk diterapkan di lapangan kerja nantinya. Tabel 09 Waktu Pelaksanaan Keterampilan No Kegiatan Keterampilan Waktu pelaksanaan 1 Tata rias Senin sampai minggu 2 Bengkel Senin sampai minggu Sumber data yayasan Dharmais tahun 2007 66 Dengan dilaksanakannya keterampilan setiap hari tutor dapat mengamati peserta lebih mendalam dan mempelajari kecenderungan minat dan mengarahkan mereka untuk berusaha mandiri dengan keterampilan yang diberikan. Dari hasil observasi penulis, bentuk keterampilan akan dilaksanakan setiap hari dari hari senin sampai minggu dengan bimbingan beberapa orang tutor beserta asistennya yang berpengalaman dibidangnya masing-maasing, baik untuk keterampilan tata rias maupun bengkel dengan pemberian teori 66 Dokumentasi Yayasan Dharmais,Jadwal Pelajaran PSPUP Pilot Proyek Yayasan Dharmais angkatan II, Tahun 2007. dan praktek. Adapun teori yang diberikan dalam pelatihannya seperti pengenalan berbagai alat keterampilan dan bagaimana cara bekerjanya. Setelah teori selesai disampaikan akan dilanjutkan dengan penyampaian praktek yang dilaksanakan selama satu bulan, peserta dilatih sampai mereka benar-benar bisa melakukannya sendiri. 67 Penulis mengamati dalam pelaksanaan praktek keterampilan tata rias peserta dilatih untuk bisa memotong rambut dan merias, sedangkan praktek keterampilan bengkel peserta dilatih untuk bisa menghidupkan mesin dan membongkar pasang sepeda motor. Setelah teori dan praktek selesai disampaikan dan peserta dirasa telah mampu maka diadakan praktek belajar kerja dalam KUK Kelompok Usaha Kecil dimana praktek bertujuan untuk mensosialisasikan peserta di tengah- tengah masyarakat, agar masyarakat mau menerima mereka, sehingga dalam diri peserta tumbuh rasa percaya diri bahwa dirinya punya potensi, bisa berkarya dan bisa mandiri tidak bergantung sepenuhnya pada orang lain. Upaya yang dilakukan dalam pelatihan keterampilan ini adalah memberikan keterampilan yang sesuai dengan minat dan kemampuan peserta agar mereka hidup layak di masyarakat tidak dipandang sebelah mata karena rendahnya pendidikan mereka. Keterampilan ini dianggap penting bagi anak-anak putus sekolah, karena dengan bekal keterampilan yang dimilikinya yang telah diberikan oleh yayasan dalam memberikan motivasi dalam menjalani hidup dan juga memberikan inspirasi bahwa dengan putus sekolah tidak berarti menutup 67 Dra. Kokom Tutor Keterampilan Tata Rias, Wawancara Pribadi, Bogor, 25 April, 2007 kesempatan untuk bisa berkarya dan mandiri, akan tetapi dengan keterampilan mereka dapat maju dan berkembang di masyarakat walaupun tanpa pendidikan formal. Manfaat keterampilan yang telah diberikan oleh yayasan Dharmais menurut salah satu peserta adalah: Manfaat dari hasil ikut pelatihan keterampilan banyak banget dengan diberikan teori dan praktek yang berhubungan dengan keterampilan tersebut, seperti saya kan ikut pelatihan bengkel jadi saya tahu tentang komponen- komponen yang terdapat dalam motor dan dalam kegiatan praktek diajarin cara bongkar pasang sepeda motor sampai bisa memperbaiki kerusakan- kerusakannya. 68 Dari hasil penuturan peserta keterampilan bahwa dalam mengikuti pelatihan keterampilan bengkel banyak sekali manfaatnya, karena dalam kegiatannya peserta diajarkan teori-teori dengan memperkenalkan komponen-komponen mesin yang terdapat dalam motor dan dalam praktek mereka juga diajarkan bagaimana cara membongkar pasang motor dan cara memperbaiki kerusakan-kerusakan yang ada dalam sepeda motor. Dari hasil observasi dan wawancara penulis dengan Bapak Achmad Afief terhadap yayasan Dharmais diperoleh informasi tentang program pelatihan keterampilan maka yayasan Dharmais perlu memiliki perencanaan kerja yang target dan tujuannya sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Untuk mencapai sebuah tujuan yang direncanakan adalah dengan melakukan pendekatan secara baik dengan anak-anak putus sekolah yaitu melalui pendekatan di antaranya: 68 Suparta, Peserta PSPUP Yayasan DHARMAIS, Wawancara pribadi, Bogor, tanggal 26 Agustus 2007 1. Pemungkinan: menciptakan suasana yang memungkinkan potensi anak- anak putus sekolah dapat berkembang secara optimal yaitu dengan interaksi dengan proses mencari tahu kondisi anak-anak putus sekolah. 2. Penguatan: memberikan pengetahuan dengan memberikan kemampuan yang dimiliki oleh anak-anak putus sekolah dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhannya agar menumbuh kembangkan suatu kepercayaan diri terhadap kemandirian anak-anak putus sekolah. 3. Perlindungan: memberikan perlindungan terhadap anak-anak putus sekolah agar mereka tidak dieksploitasi oleh pihak-pihak tertentu yang sengaja memanfaatkan kebodohan mereka karena tidak memiliki pengetahuan dan keahlian sehingga mereka dipaksa untuk kerja eksploitasi anak. 4. Penyokongan: memberikan bimbingan dan dukungan agar anak-anak putus sekolah mampu menjalankan peran dan tugas dalam kehidupannya agar mereka tidak terjatuh dan tepinggirkan. 5. Pemeliharaan: memelihara kondisi anak-anak putus sekolah agar mampu mengembangkan kemampuannya dan memungkinkan mereka untuk memperoleh kesempatan berusaha. Dari lima pendekatan di atas, untuk melatih anak-anak putus sekolah dalam berbagai bidang keterampilan, penulis menyimpulkan dari data yang telah ada, bahwa yayasan Dharmais sangat mengutamakan pembekalan keterampilan, karena keterampilan sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian mereka dan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pemberdayaan Masyarakat Melalui