3. Anggota  masyarakat  wajib  pajak  diberi  kepercayaan  untuk  dapat melaksanakan  kegotongroyongan  nasional  melalui  sistem  menghitung,
memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang terutang self assessment.
Dimana  sehingga  melalui  sistem  ini  dalam  perpajakan  diharapkan  dapat dilaksanakan  dengan  lebih  rapi,  terkendali,  sederhana,  dan  mudah  untuk
dipahami oleh anggota masyarakat wajib pajak. Pajak  penghasilan  21  merupakan  salah  satu  pajak  langsung  yang
dipungut  pemerintah  pusat  atau  merupakan  pajak  negara  yang  berasal  dari pendapatan  rakyat.  Dari  berbagai  jenis  pajak  penghasilan  yang  ada,  Pajak
Penghasilan  PPh  Pasal  21  merupakan  salah  satu  pajak  yang  memberikan masukan  sangat  besar  bagi  negara.  Kebijakan  pemerintah  dalam  mengatur
Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 antara lain dengan dikeluarkannya Undang- Undang  Nomor  6  Tahun  1983  tentang  Ketentuan  Umum  dan  Tata  Cara
Perpajakan  sebagaimana  telah  diubah  terakhir  dengan  Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009.  Undang-Undang Nomor  7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan  sebagaimana  telah  diubah  terakhir  dengan  Undang-Undang Nomor  36  Tahun  2008. Sebagaimana  tentang  petunjuk  pelaksanaan
pemotongan,  penyetoran  dan  pelaporan  PPh  Pasal  21  sehubungan  dengan pekerjaan jasa dan kegiatan orang pribadi.
Peran  sistem  administrasi  pajak  sangat  penting  karena  hasil  dari analisis  digunakan  oleh  berbagai  pihak  baik  intern  maupun  ekstern
perusahaan  dalam  pengambilan keputusan  sehingga  kondisi  keuangan  perlu
diketahui bagaimana sebenarnya, khususnya dalam hal ini Pajak Penghasilan Pasal 21.
Namun  dalam  kenyatan  selama  ini,  sebagian  kebijakan  pemerintah ternyata masih kurang dipahami dan belum dapat dilakukan sepenuhnya oleh
masyarakat. Masih banyak wajib pajak yang kebingungan dalam pembayaran terhadap  pajak  yang  terutang  serta  pengisian  terhadap  sarana  pembayaran
pajak.  Wajib  pajak  sering  datang  ke  Kantor  Pelayanan  Pajak  tempat  wajib pajak  terdaftar  untuk  melakukan  pembayaran  pajak  Saat  penyampaian
pelaporan  pembayaran  terhadap  pajak  terutang  pajak  penghasilan  terjadi perselisihan  antara  wajib  pajak  dengan  pihak  pemotong  pajak  serta  dalam
pengadministrasian  masih  kurang  memperhatikan  sistem  perpajakan  yang baru.
Oleh karena  itu,  penulis  mencoba  menganalisis  kasus  yang  berkaitan dengan  sengketa  pajak  di  Indonesia,  yaitu  kasus  pajak  kurang  bayar  PPh  21
PT. MONAGRO KIMIA. Pada Putusan MA Nomor 547BPKPJK2013, PT. MONAGRO KIMIA adalah sebuah perusahaan  yang bergerak dalam bidang
pupuk  dan  pangan  ternak,  dalam  kegiatan  usahanya  tersebut  mengalami kekurangan pembayaran pajak pada tahun 2006.
Menurut  pendapat  Mahkamah  Agung  terdapat  cukup  alasan  untuk mengabulkan  permohonan
dari  Pemohon  Peninjauan  Kembali  PT. MONAGRO  KIMIA
tersebut  dan  membatalkan sementara
Putusan Pengadilan Pajak tertanggal 25 Juni 2012 Nomor Putusan : 38985  PP  M.IV
10  2012. Atas dasar Pasal  8 ayat 2A Undang – Undang Nomor 6 Tahun
2009  tentang  Ketentuan  Umum  Perpajakan,  dimana  pembetulan  STP mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, terhadap wajib pajak dikenai
sanksi  administrasi  berupa  bunga  sebesar  2  dua  persen perbulan  atas jumlah  pajak  yang  kurang  dibayar,  dihitung  sejak  jatuh  tempo  pembayaran
sampai dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 satu bulan. Dalam putusan MA Nomor 547  B  PK  PJK  2013 terdapat
permasalahan  yang  muncul  yaitu  putusan  MA  menguatkan  putusan  dari Pengadilan  Pajak  bahwasanya  penetapan  pajak  kurang  bayar  PPh  21  PT.
MONAGRO  KIMIA  adanya  indikasi  kekurangan  bayar  PPh  21  pada  tahun 2006.
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 1.
Pembatasan Masalah
Agar masalah yang akan penulis bahas tidak terlalu meluas sehingga dapat mengakibatkan  ketidak  jelasan  maka  penulis  membuat  pembatasan
masalah yakni, membahas tentang praktik dalam perpajakan sebagai upaya penerimaan pendapatan negara.
2. Perumusan Masalah
a. Siapa  yang  berkewajiban  untuk  membayar  pajak  Pajak  Penghasilan Pasal  21  Pegawai  jika  perusahaan  menggunakan  pegawai  dari
perusahaan outsourcing ? b. Bagaimana  penyelesaian  kasus  Putusan MA.  Nomor.  574  B   PK
PJK  2013 ?
C. Tujuan dan Mafaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
a. Untuk  mengetahui  penerapan  sistem  pembayaran  pajak  dalam
masyarakat,  khususnya  masyarakat  wajib  pajak  penghasilan  orang pribadi  dalam  negeri  sesuai  dengan  PPh  21 apabila  perusahaan
menggunakan jasa pegawai dari outsourcing. b.
Untuk mengetahui  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  penerapan sistem  pembayaran  pajak  dalam  pajak  penghasilan  orang  pribadi
dalam negeri.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian  ini diharapkan  dapat  memberikan  kegunaan  baik  secara teoritis maupun praktisi, sebagai berikut
Secara  Akdemisi : Secara  teori penelitian  ini  dapat  memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan dalam Hukum Bisnis, agar penelitian ini dapat menjadi  tambahan  referensi dan  peningkatan  wawasan  akademi para
akademisi  di  bidang  hukum,  terutama  berhubungan  dengan pajak serta mengingat  peraturan  perpajakan  senantiasa  yang  mengalami  perubahan
dari waktu ke waktu seiring dengan perubahan masayarakatnya.
Secara  Praktisi :  memberikan  informasi  bagi masyarakat  luas
mengenai tentang bagaimana sistem tersebut untuk membawa ke arah tax minded dan tax  dicipline sehingga  masyarakat  menjadi  penggerak
pembangunan yang dapat di andalkan.
D. Tinjauan Terdahulu
Review kajian  terdahulu  ini  akan  memaparkan  beberapa  penelitian yang  sudah  dilakukan,  baik  yang berupa  skripsi,  tesis, ataupun  penelitian-
penelitian lainnya. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini, penulis akan  menyertakan  beberapa  hasil  penelitian  terdahulu  sebagai  perbandingan
tinjauan kajian materi yang akan dibahas, sebagai berikut: Penelitian  yang  dilakukan oleh Ilham  Taruna  Bakti dari  Universitas
Islam  Negeri  Syarif  Hidayatullah  Jakarta,  tahun  2011,  yang  berjudul “Pengaruh  Penerapan  Sistem  Self  Assesment  terhadap  Optimalisasi
Penerimaan PPh Pasal 21 Studi Kasus pada KPP Pratama Jakarta Timur” Penelitian tersebut menjelaskan secara mendasar tentang pengaruh sistem self
assement dalam masyarakat di utamakan adalah wajib pajak badan. Buku  dari Eceng,  dkk.  Yang  berjudul  “Etika  Bisnis  dalam
Perpajakan” penerbit Elex Jakarta tahun 2011. Pada buku tersebut diuraikan bagaimana pendoman sistem pemungutan pajak, etika wajib pajak, serta  teori
– teori  dasar  mengenai  perpajakan. Sebagai  perbandingan  dan  untuk membedakan,  secara  khusus  pada  skripsi  ini penulis  menguraikan  perihal
bagaimana kedudukan  atau  status  hukum  yang  sebenarnya  mengenai kasus sengketa perpajakan.
E. Kerangka Teoritis
Kerangka  teoritis  adalah  kerangka  pemikiran  yang  menghubungkan variable pemikiran   yang satu dengan  yang lain berdasarkan teori-teori  yang
berkaitan  dengan  permasalahan  yang  di  teliti dalam  skripsi.  Teori-teori  ini dapat  berupa  teori  yang  sudah  teruji  secara  objektif  maupun  pengertian  atau
definisi  yang  di  ambil  dari  asumsi  beberapa  ahli,  dengan  demikian  tidak menimbulkan keraguan dalam penulisan yang berhubungan dengan penulisan
skripsi ini. Pajak  adalah  iuran  wajib  rakyat  kepada  kas  negara  berdasarkan
undang-undang sehingga dapat dipaksakan dengan tidak mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-norma hukum
untuk  menutup  biaya  produksi  barang-barang dan  jasa  kolektif  untuk mencapai  kesejahteraan  umum  negara.
5
Selain  definisi  diatas,  terdapat  pula definisi lainnya yang dikemukakan oleh :
A. Adriani, menurutnya pajak adalah iuran masyarakat kepada negara yang  dapat  dipaksakan  yang  terutang  oleh  yang  wajib  membayarnya
menurut peraturan-peraturan umum undang-undang dengan tidak mendapat prestasi  kembali  yang  langsung  dapat  ditunjuk  dan  yang  gunanya  adalah
untuk  membiayai  pengeluaran-pengeluaran  umum  berhubung  tugas  negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
6
Rochmat  Soemitro, pajak  adalah  iuran  rakyat  kepada  Kas  Negara
berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa  timbal  kontra  prestasi  yang  langsung  dapat  ditunjukkan  dan  yang
digunakan  untuk  membayar  pengeluaran  umum.  Definisi  tersebut  kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut: Pajak adalah peralihan kekayaan
5
Wirawan  B.  Ilyas  dan  Rudy  Suhartono, Hukum  Pajak  Material  1  Seri  Pajak Penghasilan, Cetakan Pertama. Jakarta : Salemba Humanika, 2011, h. 2.
6
Erly Suandy, Hukum Pajak Edisi 5, Cetakan Pertama.. Jakarta : Salemba Empat, 2011, h. 8.