Putusan Hakim Pengadilan Pajak Nomor Put 38985 PP M.IV 10 2012

11,066,054,192, Rp. 6,852,223,652, Rp. 89,804,543 yang dialokasikan Terbanding ke kantor Jakarta, kantor Tangerang dan kantor Tebing Tinggi. Bahwa alasan koreksi peneliti berdasarkan Daftar Hasil Akhir Penelitian Keberatan Nomor: BA-462PJ.0712009 tanggal 18 Juni 2009 PT. MONAGRO KIMIA tidak menyertakan bukti-bukti dan perhitungan equalisasi antara biaya-biaya yang dimungkinkan menjadi obyek PPh Pasal 21 di SPT PPh badan dengan SPT Tahunan PPh Pasal 21 dan tidak dapat membuktikan bahwa rincian biaya yang bukan merupakan obyek PPh Pasal 21 Tahun 2006 menurut PT. MONAGRO KIMIA, sebesar Rp 3,715,337,532 adalah obyek PPh Pasal 21 yang dikoreksi oleh Pemeriksa Fiskus, sebagai berikut rincian dari pemeriksaan tersebut : Koreksi PPh Pasal 21 pada SPT PPh Badan : I. Pada HPP Direct Labor 4.798.499.621 Less: Pay OVH-Astek 126.995.948 Salaries Wages 1.156.861.604 Less: Pay OVH-Astek 20.116.805 5.808.248.472 II. Pada Biaya Usaha : Salaries Wages selling 5,979,392,945 Add: Salaries Wages allocated 675,782,445 Less: Pay OVH-Astek 93,797,867 Less: Pay OVH-Insurance 2,114,004 Salaries Wages Gen Adm 2,777,620,965 Less: Pay OVH-Astek 75,812,815 Less: Pay OVH-Insurance 11,834,802 9,249,236,867 Management Incentives : 960,240,664 Stock Appreciation SOP 1,990,356,385 2,950,597,049 Jumlah 18,008,082,388 b. Objek PPh Pasal 21 pada SPT PPh Ps. 21: Pada KPP 8,906,274,371 Pada KPP Madya Tangerang 5,514,864,001 Pada KPP Tebingtinggi 89,804,543 Jumlah 14,510,942,915 Selisih a-b 3,497,139,473 Koreksi menurut Daftar Hasil Akhir Penelitian Keberatan, alasan koreksi Peneliti Fiskus berdasarkan Daftar Hasil Akhir Penelitian Keberatan Nomor: BA-462PJ.0712009 tanggal 18 Juni 2009. Dimana selisih yg terjadi sebesar Rp 3,715,337,532 adalah obyek PPh Pasal 21. PT. MONAGRO KIMIA tidak menyertakan bukti-bukti dan perhitungan equalisasi antara biaya-biaya yang dimungkinkan menjadi obyek PPh Pasal 21 di SPT PPh badan dengan SPT Tahunan PPh Pasal 21 serta tidak dapat membuktikan bahwa rincian biaya yang bukan merupakan obyek PPh Pasal 21 Tahun 2006 menurut Pemohon Banding sebesar Rp3,715,337,532 adalah obyek PPh Pasal 21 yang dikoreksi oleh Pemeriksa. Dengan hasil terebut bahwasanya hakim dalam pengadilan pajak menyatakan dan memutuskan dengan surat Nomor Put 38985 PP M.IV 10 2012 untuk menolak koreksi pemohon banding PT. MONAGRO KIMIA, karena dianggap tidak adanya bukti perhitungan objek PPh 21 yang dimasukan dan dialokasian kedalam pajak badan.

C. Putusan Mahkamah Agung Nomor 547BPKPJK2013

Putusan MA Nomor 547BPKPJK2013 dimana Direktur Jendral Pajak, bekedudukan di Jalan Jendral Gatot Subroto No. 40-42 Jakarta, dalam hal ini memberi kuasa kepada : 1. Catur Rini Widosari, Direktur Keberatan dan banding Direktorat Jendral Pajak. 2. Budi Christiadi, Kasubid Peninjauan Kembali dan Evaluasim Direktorat Keberatan dan Banding. 3. Heru Marhanto Utomo, Kepala Seksi Peninjauan Kembali, Subdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding. 4. Sary Laviningrum, Penelaah Keberatan, Subdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding. Keempatnya berkedudukan di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 40-42 Jakarta. Melawan PT. MONAGRO KIMIA, beralamat di Wisma Pondok Indah 2 Lantai 6, Jl. Sultan Iskandar Muda Kav V-TA Pondok Indah, Jakarta 12310, yang menggunakan hakya sesuai dengan Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan RI No. 6 Tahun 2009 Pasal 25. Dimana PT Monagro Kimia selanjutnya disebut sebagai Pemohon Banding telah menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan Pembetulan ke-1 untuk Tahun Pajak 2006 yang menunjukkan posisi lebih bayar sebesar Rp. 8,738,888,746. SPT Tahunan PPh Badan tersebut diterima oleh Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Satu “KPP PMA I” pada tanggal 13 Juli 2007. SPT Tahunan PPh Badan tersebut, KPP PMA I menerbitkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak “SP3” Nomor: PRINT-PSL-330 WPJ.07 KP.02052007 tertanggal 30 Mei 2007 dengan tujuan pemeriksaan adalah untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Tahun Pajak 2006 yang meliputi semua jenis pajak. Sebagai hasil dari pemeriksaan tersebut, KPP PMA I menerbitkan surat ketetapan pajak atas semua jenis pajak. Salah satu dari ketetapan pajak tersebut adalah SKPKB PPh Pasal 21 Nomor: 00042 201 06 052 08 tanggal 11 Juli 2008. Berikut perincian atas pajak kurang bayar yang di layangkan KKP PMA I : Tabel 1.3 Surat Keterngan Pajak Kurang Bayar PPh Pasal 21 Nomor: 000422010605208 tanggal 11 Juli 2008. Dengan kekurangan pembayaran pajak sebagaimana tercantum di SKPKB Surat Keterangan Pajak Kurang Bayar PPh Pasal 21 dengan tabel tesebut, Pemohon Banding telah melunasinya melalui Surat Setoran Pajak “SSP” ke Kas Negara degan cara mengangsur pada tanggal pada tanggal 11 Agustus 2008 sejumlah Rp. 684,290,573 dan pada tanggal 15 Oktober 2008 Rp.684,290,573, terbilang Enam Ratus Delapan Puluh Empat Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Ribu Lima Ratus Tujuh Puluh Tiga Rupiah. Setelah itu Pemohon Banding tidak setuju dengan hasil pemeriksaan sebagaimana tercantum di SKPKB PPh Pasal 21 Nomor: 00042 201 06 052 08 tanggal 11 Juli 2008 tersebut. Oleh karena itu, PT. MONAGRO KIMIA mengajukan keberatan ke KPP PMA I pada tanggal 3 September 2008 melalui surat permohonan Nomor: MK Sep-08 57 tertanggal 3 September 2008 yang diterima oleh KPP PMA I pada hari yang sama. Sebagaimana tanggapan atas surat keberatan tersebut, Terbanding menerbitkan Keputusan Terbanding Nomor: KEP-695 PJ.07 2009 tanggal 1 September 2009 tentang keberatan atas SKPKB PPh Pasal 21 Nomor: 00042 201 06 052 08 tanggal 11 Juli 2008, yang menolak keberatan Pemohon Banding. Berikut ini perincian tersebut : Tabel 1.4 Keputusan Terbanding Nomor: KEP-695PJ.072009 tanggal 1 September 2009 tentang keberatan atas Surat Keterngan Pajak Kurang Bayar PPh Pasal 21 Nomor: 000422010605208 tanggal 11 Juli 2008 Perlu diketahui bahwa selama proses keberatan, Peneliti Fiskus telah mengirimkan undangan untuk diskusi dengan surat Nomor: S-3621 PJ.0711 2009 tanggal 21 April 2009 yang Pemohon Banding terima pada tanggal 29 April 2009. Namun, dikarenakan keterlambatan pengiriman undangan tersebut, Pemohon Banding tidak dapat menghadiri diskusi dengan Peneliti. Hal tersebut pun telah Pemohon Banding sampaikan kepada Peneliti.

Dokumen yang terkait

Eksistensi Presidential Threshold Paska Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/Puu-Xi/2013

6 131 94

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

22 248 119

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Sikap Masyarakat Batak-Karo Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI) No.179/K/SIP/1961 Dalam Persamaan Kedudukan Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Mengenai Hukum Waris (Studi Pada Masyarakat Batak Karo Desa Lingga Kecamatan Simpang...

1 34 150

KESAKSIAN DE AUDITU DALAM HUKUM ACARA PIDANA DI INDONESIA DAN HUKUM ACARA PIDANA ISLAM ( AnalisisPutusanMahkamahAgungNo. 193 PK/Pid.Sus/2010)

0 35 81

Rehabilitas Dalam Putusan Bebas Pada Kasus Pembunuhan Asrori Jombang Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam (Studi Putusan Mahkamah Agung No. 89 PK/PID/2008)

0 5 101