11,066,054,192, Rp. 6,852,223,652, Rp. 89,804,543 yang dialokasikan Terbanding ke kantor Jakarta, kantor Tangerang dan kantor Tebing Tinggi.
Bahwa alasan koreksi peneliti berdasarkan Daftar Hasil Akhir Penelitian Keberatan Nomor: BA-462PJ.0712009 tanggal 18 Juni 2009 PT.
MONAGRO KIMIA tidak menyertakan bukti-bukti dan perhitungan equalisasi antara biaya-biaya yang dimungkinkan menjadi obyek PPh Pasal
21 di SPT PPh badan dengan SPT Tahunan PPh Pasal 21 dan tidak dapat membuktikan bahwa rincian biaya yang bukan merupakan obyek PPh Pasal
21 Tahun 2006 menurut PT. MONAGRO KIMIA, sebesar Rp 3,715,337,532 adalah obyek PPh Pasal 21 yang dikoreksi oleh Pemeriksa Fiskus, sebagai
berikut rincian dari pemeriksaan tersebut : Koreksi PPh Pasal 21 pada SPT PPh Badan :
I. Pada HPP
Direct Labor 4.798.499.621
Less: Pay OVH-Astek 126.995.948
Salaries Wages 1.156.861.604
Less: Pay OVH-Astek 20.116.805
5.808.248.472 II. Pada Biaya Usaha :
Salaries Wages selling 5,979,392,945
Add: Salaries Wages allocated
675,782,445 Less: Pay OVH-Astek
93,797,867
Less: Pay OVH-Insurance 2,114,004
Salaries Wages Gen Adm 2,777,620,965
Less: Pay OVH-Astek 75,812,815
Less: Pay OVH-Insurance 11,834,802
9,249,236,867 Management
Incentives : 960,240,664
Stock Appreciation SOP 1,990,356,385
2,950,597,049 Jumlah
18,008,082,388 b. Objek PPh Pasal 21 pada
SPT PPh Ps. 21: Pada KPP 8,906,274,371
Pada KPP Madya Tangerang 5,514,864,001
Pada KPP Tebingtinggi 89,804,543
Jumlah 14,510,942,915
Selisih a-b 3,497,139,473
Koreksi menurut Daftar Hasil Akhir Penelitian Keberatan, alasan koreksi Peneliti Fiskus berdasarkan Daftar Hasil Akhir Penelitian Keberatan Nomor:
BA-462PJ.0712009 tanggal 18 Juni 2009. Dimana selisih yg terjadi sebesar Rp 3,715,337,532 adalah obyek PPh Pasal 21.
PT. MONAGRO KIMIA tidak menyertakan bukti-bukti dan
perhitungan equalisasi antara biaya-biaya yang dimungkinkan menjadi obyek PPh Pasal 21 di SPT PPh badan dengan SPT Tahunan PPh Pasal 21 serta
tidak dapat membuktikan bahwa rincian biaya yang bukan merupakan obyek PPh Pasal 21 Tahun 2006 menurut Pemohon Banding sebesar
Rp3,715,337,532 adalah obyek PPh Pasal 21 yang dikoreksi oleh Pemeriksa. Dengan hasil terebut bahwasanya hakim dalam pengadilan pajak menyatakan
dan memutuskan dengan surat Nomor Put 38985 PP M.IV 10 2012 untuk menolak koreksi pemohon banding PT. MONAGRO KIMIA, karena
dianggap tidak adanya bukti perhitungan objek PPh 21 yang dimasukan dan dialokasian kedalam pajak badan.
C. Putusan Mahkamah Agung Nomor 547BPKPJK2013
Putusan MA Nomor 547BPKPJK2013 dimana Direktur Jendral Pajak, bekedudukan di Jalan Jendral Gatot Subroto No. 40-42 Jakarta, dalam
hal ini memberi kuasa kepada :
1. Catur Rini Widosari, Direktur Keberatan dan banding Direktorat Jendral Pajak.
2. Budi Christiadi, Kasubid Peninjauan Kembali dan Evaluasim Direktorat Keberatan dan Banding.
3. Heru Marhanto Utomo, Kepala Seksi Peninjauan Kembali, Subdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding.
4. Sary Laviningrum, Penelaah Keberatan, Subdit Peninjauan Kembali dan Evaluasi, Direktorat Keberatan dan Banding.
Keempatnya berkedudukan di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 40-42 Jakarta. Melawan PT. MONAGRO
KIMIA, beralamat di Wisma Pondok Indah 2 Lantai 6, Jl. Sultan Iskandar Muda Kav V-TA Pondok Indah, Jakarta 12310, yang menggunakan hakya
sesuai dengan Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan RI No. 6 Tahun 2009 Pasal 25.
Dimana PT Monagro Kimia selanjutnya disebut sebagai Pemohon Banding telah menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan Pembetulan ke-1
untuk Tahun Pajak 2006 yang menunjukkan posisi lebih bayar sebesar Rp. 8,738,888,746. SPT Tahunan PPh Badan tersebut diterima oleh Kantor
Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Satu “KPP PMA I” pada tanggal 13 Juli 2007.
SPT Tahunan PPh Badan tersebut, KPP PMA I menerbitkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak “SP3” Nomor: PRINT-PSL-330 WPJ.07
KP.02052007 tertanggal 30 Mei 2007 dengan tujuan pemeriksaan adalah
untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Tahun Pajak 2006 yang meliputi semua jenis pajak.
Sebagai hasil dari pemeriksaan tersebut, KPP PMA I menerbitkan surat ketetapan pajak atas semua jenis pajak. Salah satu dari ketetapan pajak
tersebut adalah SKPKB PPh Pasal 21 Nomor: 00042 201 06 052 08 tanggal 11 Juli 2008. Berikut perincian atas pajak kurang bayar yang di
layangkan KKP PMA I :
Tabel 1.3 Surat Keterngan Pajak Kurang Bayar PPh Pasal 21
Nomor: 000422010605208 tanggal 11 Juli 2008.
Dengan kekurangan pembayaran pajak sebagaimana tercantum di SKPKB Surat Keterangan Pajak Kurang Bayar PPh Pasal 21 dengan tabel
tesebut, Pemohon Banding telah melunasinya melalui Surat Setoran Pajak “SSP” ke Kas Negara degan cara mengangsur pada tanggal pada tanggal 11
Agustus 2008 sejumlah Rp. 684,290,573 dan pada tanggal 15 Oktober 2008 Rp.684,290,573, terbilang Enam Ratus Delapan Puluh Empat Juta Dua Ratus
Sembilan Puluh Ribu Lima Ratus Tujuh Puluh Tiga Rupiah. Setelah itu Pemohon Banding tidak setuju dengan hasil pemeriksaan sebagaimana
tercantum di SKPKB PPh Pasal 21 Nomor: 00042 201 06 052 08
tanggal 11 Juli 2008 tersebut. Oleh karena itu, PT. MONAGRO KIMIA mengajukan keberatan ke KPP PMA I pada tanggal 3 September 2008
melalui surat permohonan Nomor: MK Sep-08 57 tertanggal 3 September 2008 yang diterima oleh KPP PMA I pada hari yang sama.
Sebagaimana tanggapan atas surat keberatan tersebut, Terbanding menerbitkan Keputusan Terbanding Nomor: KEP-695 PJ.07 2009 tanggal
1 September 2009 tentang keberatan atas SKPKB PPh Pasal 21 Nomor: 00042 201 06 052 08 tanggal 11 Juli 2008, yang menolak keberatan
Pemohon Banding. Berikut ini perincian tersebut :
Tabel 1.4 Keputusan Terbanding Nomor: KEP-695PJ.072009 tanggal 1
September 2009 tentang keberatan atas Surat Keterngan Pajak Kurang Bayar PPh Pasal 21 Nomor: 000422010605208 tanggal 11 Juli 2008
Perlu diketahui bahwa selama proses keberatan, Peneliti Fiskus telah mengirimkan undangan untuk diskusi dengan surat Nomor: S-3621 PJ.0711
2009 tanggal 21 April 2009 yang Pemohon Banding terima pada tanggal 29 April 2009. Namun, dikarenakan keterlambatan pengiriman undangan
tersebut, Pemohon Banding tidak dapat menghadiri diskusi dengan Peneliti. Hal tersebut pun telah Pemohon Banding sampaikan kepada Peneliti.