BAB III Kedudukan Pajak Penghasilan Orang Pribadi  Dalam Pajak
di Indonesia
Dalam  bab  ini  di  uraikan isi  tentang  bagaimana  sistem pajak penghasilan  orang  pribadi  dalam  negeri  yang  dikaitkan  dengan
peraturan perundang-undangan yang relevan, yang terdiri dari hak serta  kewajiban  pajak  penghasilan  orang  pribadi  dalam  negeri,
wewenang  dan  kewajiban  aparat  pajak  dan  penghasilan  orang pribadi.
BAB IV Analisa Kasus  Sengketa  Pajak  PT.  MONAGRO  KIMIA
Putusan MA Nomor. 574BPJK2013
Dalam bab ini berisi pembahasan dan analisa data yang berusaha dikumpulkan  untuk  mengkaji  secara  ilmiah  terhadap  data  yang
telah dikumpul selama penelitian dilakukan, di mana pada bab ini ditelaah  dan  dianalisa mengenai  posisi  kasus PT.  MONAGRO
KIMIA analisis putusan  Mahkamah  Agung,  dan  analisis  faktor- faktor
dari Putusan
Mahakamah Agung
Nomor. 574BPJK2013
BAB V Penutup
Dalam bab ini akan di uraikan kesimpulan sebagai hasil akhir dari Berisi  kesimpulan  dan  saran  bagian  akhir  skripsi,  berisi  daftar
pustaka dan lampiran-lampiran.
19
BAB II KEDUDUKAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI DALAM PAJAK
DI INDONESIA A
Tinjuan Umum Perpajakan 1.
Definisi Pajak
Melalui definisi pajak, dapat diketahui gambaran umum tentang pajak dan unsur-unsur yang terdapat didalamnya, sehingga dengan adanya definisi tentang
pajak  setidaknya  akan  diperoleh  pemahaman  awal  tentang  pajak  itu  sendiri. Terdapat beberapa definisi pajak yang dikemukakan oleh para sarjan diantaranya
yang  dikemukakan  oleh Rochmat  Soemitro,  ialah “Pajak adalah  peralihan kekayaan  dari  pihak  rakyat  kepada  kas  negara  untuk  membiayai  pengeluaran
rutin dan “surlpus”-nya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public ivestement.”
1
S. I. Djajadiningrat mendefinisikan bahwa pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan  sebagian  daripada  kekayaan  ke  kas  negara  disebabkan  suatu
keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberi kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai  hukuman,  menurut  peraturan  yang  ditetapkan pemerintah  serta  dapat
dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan umum.
1
Siti Resmi, Perpajakan Teori dan Kasus Edisi 8, Buku 1. Jakarta : Salemba Empat, 2014, h. 1.