60
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Pada penelitian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.
1. Kompetensi Auditor X
1
Menurut Cheng dkk. 2002, kompetensi adalah seseorang yang memiliki knowledge pendidikan, keahlian dan pengalaman dan sikap
dan perilaku etis dalam bekerja. Menurut Feny dan Yohanes 2012: 46, kompetensi berkaitan dengan keahlian professional yang dimiliki oleh
auditor sebagai hasil dari pendidikan formal, ujian professional maupun keikutsertaan dalam pelatihan, seminar, maupun simposium. Menurut
standar umum auditing, dalam Standar Professional Akuntan Publik menuntut kompetensi teknis seorang auditor dalam melakukan tugas audit.
Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan pertanyaan yang diadopsi dari I Gusti Agung Rai 2008 dan terdiri dari 11 sebelas item
pertanyaan. Variabel ini diukur dengan skala likert 5 poin: sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, netral 3, setuju 4, sangat setuju 5.
2. Self Efficacy X
2
Menurut Ulfa Sumitro, dkk 2009:8 self efficacy atau efikasi diri adalah penilaian individu terhadap keyakinan diri akan kemampuannya
dalam menjalankan tugas sehingga memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. Keyakinan yang dimiliki oleh seseorang dalam melaksanakan
tugas pada tingkat tertentu dapat berpengaruh terhadap aktifitas pribadi dalam pencapaian tugas. Menurut Bandura 1997:42, dalam menilai
61 tingkat self efficacy individu melalui tiga dimensi yaitu meliputi tingkat
kesulitan tugas level, luas bidang tingkah laku generality, dan tingkat kekuatan strength. Variabel self efficacy dalam penelitian ini
menggunakan instrumen yang diadopsi dari Bandura 1997 dan terdiri dari 7 tujuh item pertanyaan. Variabel ini diukur dengan skala likert 5
poin: sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, netral 3, setuju 4, sangat setuju 5.
3. Job Stress X
3
Job stress atau stres kerja adalah tingkat penyesuaian individu terhadap kondisi yang tidak menyenangkan sebagai akibat adanya
ketidaksesuaian antara harapan atau keinginan individu dengan tuntutan kerja yang diberikan sehingga berpengaruh terhadap kondisi fisik,
psikologis, dan perilaku anggota organisasi Ulfa Sumitro, dkk 2009:7. Terdapat dua faktor penyebab atau sumber munculnya stres kerja, yaitu
faktor lingkungan kerja dan faktor personal Dwiyanti, 2001:75. Faktor lingkungan kerja dapat berupa kondisi fisik tempat kerja, lingkungan
kantor, maupun hubungan sosial di lingkungan kerja, aturan yang dikeluarkan oleh manajemen maupun waktu yang diberikan. Sedangkan
faktor personal bisa berupa tipe kepribadian, peristiwa atau pengalaman pribadi, maupun kondisi sosial-ekonomi keluarga dimana pribadi berada
dan mengembangkan diri. Variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen yang diadopsi dari Dwiyanti 2001 dan terdiri
dari 10 sepuluh item pertanyaan. Variabel ini diukur dengan skala likert
62 5 poin: sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, netral 3, setuju 4, sangat
setuju 5.
4. Audit Judgment Y