Proses Audit Pentingnya Laporan Keuangan Diaudit

18 4 Laporan auditor harus memuat pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atas suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor. Standar auditing inilah yang menjadi pedoman bagi auditor dalam menjalankan tanggung jawab profesionalnya. Standar-standar ini merupakan dan meliputi pertimbangan kualitas profesional mereka seperti keahlian dan independensi, persyaratan dan pelaporan serta bahan bukti.

4. Proses Audit

Menurut Arens, Elder, dan Beasley 2010:162 proses audit adalah suatu metodologi yang tersusun baik untuk mengorganisasikan suatu audit untuk memastikan bahwa bukti-bukti yang terkumpul telah memadai dan kompeten serta semua tujuan audit yang tepat telah terspesifikasi dan terpenuhi. Proses audit dibagi menjadi empat tahap, yaitu: a. Merencanakan dan mendesain pendekatan audit 1 Memperoleh pemahaman akan strategi bisnis klien dan memproses serta menilai resiko. 2 Memahami pengendalian internal dan menilai resiko pengendalian. b. Melaksanakan uji pengendalian dan uji substansi atas transaksi 19 c. Melaksanakan prosedur analitis dan uji rincian saldo 1 Menggunakan perbandingan-perbandingan serta berbagai hubungan untuk menilai apakah saldo-saldo, akun-akun atau tampilan datanya tidak wajar. 2 Menguji salah saji secara moneter pada akun-akun dalam laporan keuangan. d. Melengkapi proses audit dan menerbitkan suatu laporan audit ialah melengkapi semua prosedur tujuan audit dan setiap akun-akun dalam laporan keuangan dan menggabungkan semua informasi untuk mencapai suatu kesimpulan menyeluruh tentang apakah suatu laporan keuangan tersebut telah disajikan secara wajar. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa proses audit adalah suatu metodologi yang disusun untuk mengkondisikan suatu audit untuk memastikan bahwa bukti-bukti yang terkumpul telah memadai dan kompeten.

5. Pentingnya Laporan Keuangan Diaudit

Menurut Kasmir 2008:17, laporan keuangan perlu diaudit sebab dalam praktiknya, laporan keuangan yang telah disusun perlu dilakukan pemeriksaan audit lebih lanjut. Tujuannya adalah agar laporan keuangan tersebut benar-benar dapat dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak, baik kepada pemilik maupun pihak luar perusahaan. Artinya, segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan dilaporkan secara benar sehingga pihak-pihak yang membutuhkan informasi tentang 20 keuangan perusahaan dapat membaca dan menganalisis dari laporan keuangan yang telah diperiksa. Di samping itu, pihak yang mengaudit laporan keuangan perusahaan juga harus merupakan lembaga resmi yang telah ditetapkan, terutama untuk kepentingan pihak-pihak di luar perusahaan. Menurut Kasmir 2008:17, dalam praktinya pemeriksaan laporan keuangan dapat dilakukan oleh dua pihak, yaitu: 1 Pihak Internal Perusahaan Pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan oleh internal perusahaan artinya pemeriksaan tersebut memang sudah disiapkan pihak perusahaan. Dalam hal ini mereka dapat memperoleh data secara bebas sesuai dengan data aslinya. Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan laporan keuangan pasti terdapat kekurangan, baik yang disengaja maupun tidak. Oleh karena itu, pemeriksaan oleh pihak internal perusahaan sangat penting dilakukan sebelum dilakukan pemeriksaan oleh pihak luar perusahaan. 2 Pihak Eksternal Perusahaan Pemeriksaan oleh pihak luar perusahaan dilakukan oleh akuntan publik yang sudah memperoleh izin. Pendapat wajar atau tidak wajar akan diberikan apabila laporan keuangan yang disusun telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim dan telah diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. 21 Dari penjabaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan yang telah disusun perlu dilakukan pemeriksaan audit lebih lanjut. Tujuan dilakukannya pemeriksaan audit tersebut adalah untuk memastikan kewajaran informasi yang telah terkandung di dalam laporan keuangan tersebut sehingga informasi yang ada dapat dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang membutuhkannya.

6. Kompetensi Auditor

Dokumen yang terkait

Pengaruh gender kompleksitas tugas, dan kompetensi auditor terhadap audit judgment : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

2 10 99

Analisis pengaruh kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit dengan ukuran kantor akuntan publik segabai variabel moderating: studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta

0 5 148

Pengaruh penerapan EDP AUDIT, Kompentensi dan idependensi auditor terhadap tingakt materialitas dalam audit laporan keuangan : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

1 12 123

Pengaruh Independensi, Akuntabilitas dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

3 15 168

Pengaruh profesionalisme, karakteristik personal auditor. dan batasan waktu audit terhadap kualitas audit : studi empiris pada kantor akuntan publik di dki jakarta

3 10 134

Pengaruh kompetensi, independensi dan due professional care terhadap kualitas audit : studi empiris pada kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta dan Tangerang

0 24 0

Pengaruh profesionalisme dan independensi Auditor terhadap kualitas audit dengan etika Auditor sebagai variabel moderating (studi empiris pada kantor akuntan publik di dki jakarta)

1 5 124

Analisis pengaruh perencanaan audit dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja akuntan publik : Studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta

0 4 92

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah).

0 2 11

Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit : Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Bandung.

0 0 23