45
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis
1. Kompetensi Auditor Terhadap Audit Judgment
Kompetensi auditor merupakan salah satu faktor yang dapat melatarbelakangi seorang auditor dalam menentukan judgment auditnya,
karena dalam standar kompetensi auditor terdapat aspek pengetahuan, keahlian, serta sikap personal auditor itu sendiri. Dimana aspek-aspek
kompetensi auditor tersebut dapat diperoleh selain melalui pendidikan formal juga dapat diperoleh melalui pengalaman yang dimiliki auditor
tersebut. Semakin sering mengikuti pelatihan, seminar dan semakin banyak sertifikat yang dimiliki diharapkan auditor akan semakin mampu
melaksanakan tugasnya Suraida, 2005. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kusharyanti 2003, perbedaan pengetahuan diantara
auditor akan berpengaruh pada cara auditor menyelesaikan sebuah pekerjaan. Pengetahuan yang dimiliki oleh auditor akan mempengaruhi
tugas yang akan diselesiakan Diani, 2007. Rendah atau tingginya kompetensi yang dimiliki oleh auditor akan berdampak pada pertimbangan
audit. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ni Luh Kadek dan Dharma Suputra 2014 membuktikan bahwa kompetensi yang dimiliki auditor
dapat mempengaruhi pembuatan audit judgment yang dilakukan oleh auditor.
Ha
1
: Kompetensi auditor berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment.
46
2. Self Efficacy Terhadap Audit Judgment
Dalam melaksanakan tugasnya auditor hendaknya mempunyai keyakinan khusus yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas dan
melibatkan perasaan bahwa dia mampu untuk melakukan suatu tindakan tertentu pada situasi tertentu. Selain itu, auditor juga harus memiliki sikap
yang tepat yang dapat digunakan dalam proses penyelesaian tugas dan tanggung jawabnya sekaligus untuk mengantisipasi terjadinya stres kerja,
salah satunya adalah sikap self efficacy efikasi diri yaitu kemampuan auditor dalam melakukan sesuatu tidak hanya didasari oleh pengetahuan
atau wawasan. Dengan adanya sikap self efficacy dalam diri seorang auditor, maka dapat meminimalisasi tingkat stres pada pekerjaannya
karena ia dapat meyakinkan dirinya dengan kemampuannya untuk mengatur dan bertindak dalam menghadapi kondisi tertentu. Self efficacy
memiliki peran terhadap segala perasaan, pikiran, pengambilan keputusan maupun tindakan individu sampai dengan hasil yang diperoleh. Maka
berdasarkan hal tersebut di atas, self efficacy memiliki peranan penting untuk menciptakan para akuntan atau auditor yang memiliki self efficacy
yang tinggi sehingga mencapai pertimbangan audit yang baik pula bagi auditor. Penelitian Takiah dan Zuraidah 2011 membuktikan bahwa self
efficacy mempengaruhi pembuatan audit judgment yang dilakukan oleh auditor.
Ha
2
: Self Efficacy berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Judgment.
47
3. Job Stress Terhadap Audit Judgment