15 Auditor yang termasuk dalam tipe Y dapat bertanggung jawab atas
tugasnya dan tetap bersikap profesional dalam menjalankan tugas sebagai auditor. Auditor dengan tipe ini tidak akan terpengaruh meskipun ia
mendapat tekanan dan menghadapi tugas audit yang kompleks, sehingga dapat membuat judgment yang lebih baik dan tepat.
Seorang auditor pada dasarnya termasuk dalam tipe Y dimana auditor dapat bertanggung jawab terhadap tugasnya sebagai auditor.
Dalam melaksanakan tugas pemeriksaan seorang auditor harus memenuhi standar auditing, dimana dalam standar tersebut disebutkan bahwa auditor
harus mempertahankan independensi dan tanggung jawabnya dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan. Auditor tidak boleh terpengaruh
oleh gangguan yang dapat merusak tanggung jawabnya, baik gangguan pribadi, ekstern maupun organisasi.
2. Jenis Audit
Boynton dan Johnson 2006 membagi audit menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Audit laporan keuangan, berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar
dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tesebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan,
yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum atau Generally Accepted Accounting Principles GAAP.
16 b. Audit kepatuhan, berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan
memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai persyaratan, ketentuan, atau
persyaratan tertentu. c. Audit operasional, berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan
memeriksa bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu.
3. Standar Audit
Standar audit berkaitan dengan kriteria dan ukuran mutu pelaksanaan audit serta dikaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai.
Standar audit merupakan pedoman bagi auditor dalam menjalankan tanggung jawab profesionalnya. Standar ini meliputi pertimbangan kualitas
profesional auditor, sepeti keahlian dan independensi, persyaratan pelaporan, dan bahan bukti. Standar audit terdiri dari sepuluh standar yang
dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan IAI, 2010.
a. Standar Umum 1 Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki
keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. 2 Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi
dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
17 3 Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
b. Standar Pekerjaan Lapangan 1 Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan
asisten harus disupervisi dengan semestinya. 2 Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
3 Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. c. Standar Pelaporan
1 Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia. 2 Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan
prinsip tersebut dalam periode selanjutnya. 3 Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
18 4 Laporan auditor harus memuat pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atas suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka
laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung
jawab yang dipikul oleh auditor. Standar auditing inilah yang menjadi pedoman bagi auditor dalam
menjalankan tanggung jawab profesionalnya. Standar-standar ini merupakan dan meliputi pertimbangan kualitas profesional mereka seperti
keahlian dan independensi, persyaratan dan pelaporan serta bahan bukti.
4. Proses Audit