Audit Judgment Y Operasionalisasi Variabel Penelitian

62 5 poin: sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, netral 3, setuju 4, sangat setuju 5.

4. Audit Judgment Y

Judgment digunakan untuk menetapkan prosedur-prosesur yang akan dilaksanakan. Hal ini dikarenakan judgment pada tahap awal audit ditentukan berdasarkan pertimbangan pada tingkat materialitas yang diramalkan yang dapat pula dipertimbangkan atas kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam kaitannya dengan laporan keuangan, judgment yang diputuskan oleh auditor akan berpengaruh pada opini seorang auditor mengenai kewajaran laporan keuangan. Audit judgment merupakan suatu pertimbangan suatu pertimbangan yang dimiliki oleh auditor yang secara terus menerus dalam perolehan informasi termasuk umpan balik dari tindakan sebelumnya, yang digunakan untuk menetapkan prosedur yang akan dilaksanakan. Variabel audit judgment dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen yang diadopsi dari Jamilah et al, 2007 dan terdiri dari 8 delapan pertanyaan. Variabel ini diukur dengan skala likert 5 poin: sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, netral 3, setuju 4, sangat setuju 5. 63 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Indikator No. Butir Pertanyaan Skala Pengukuran Variabel Independen Kompetensi Auditor X 1 Sumber: I Gusti Agung Rai 2008 1. Auditor selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. 1 Interval 2. Auditor mampu menangani ketidakpastian. 2 3. Auditor harus selalu memiliki kesadaran bahwa beberapa temuan dapat bersifat subjektif. 3 4. Auditor mampu meningkatkan kerja sama dalam tim. 4 5. Auditor memiliki keahlian untuk melakukan prosedur analitis analytical review. 5 6. Auditor memiliki pengetahuan tentang teori organisasi untuk memahami suatu organisasi. 6 7. Auditor memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang auditing. 7 8. Auditor memiliki keahlian untuk melakukan wawancara. 8 9. Auditor memiliki kemampuan membaca cepat. 9 10. Auditor memiliki keahlian dalam menganalisis statistik. 10 11. Auditor memiliki keterampilan dalam menggunakan komputer. 11 Self Efficacy X 2 Sumber: Bandura 1997 1. Auditor memahami dengan baik tugas audit yang diberikan. 12 Interval 2. Mendahulukan untuk mengerjakan tugas yang dirasakan lebih mudah. 13 3. Sadar akan kemampuan yang dimiliki sehingga akan melakukan tugas sesuai dengan kemampuan. 14 4. Mampu melakukan tugas yang beragam dalam satu waktu. 15 Bersambung ke halaman selanjutnya 64 Tabel 3.1 Lanjutan Variabel Indikator No. Butir Pertanyaan Skala Pengukuran 5. Auditor tetap bersikap tenang ketika mengahadapi hambatan dan berusaha mencapai tujuan. 16 Interval 6. Auditor tetap bekerja secara profesional meski dibawah tekanan sekalipun. 17 7. Berusaha menyelesaikan semua pekerjaan audit dengan baik dan konsisten. 18 Job Stress X 3 Sumber: Dwiyanti 2001 dalam Mila Fitriah 2010 1. Lingkungan tempat bekerja cukup kondusif dalam melakukan pekerjaan. 19 2. Dalam melakukan pekerjaan selalu didukung oleh rekan kerja maupun atasan. 20 3. Memperoleh kesempatan dalam pembuatan keputusan kerja. 21 4. Dalam menjalankan tugas tidak tertekan dengan peraturan yang ada. 22 5. Selalu memiliki sifat yang teliti dalam melakukan pekerjaan. 23 6. Dapat mengatur waktu dengan baik untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. 24 7. Jika memiliki masalah dalam keluarga tidak akan mempengaruhi pekerjaan. 25 8. Jika berada dalam kesulitan finansial akan meningkatkan ketekunan dan prestasi kerja. 26 9. Merasa tidak nyaman jika ada persaingan tidak sehat diantara rekan kerja. 27 10. Mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan yang mempengaruhi psikologis sehingga berpengaruh terhadap pekerjaan. 28 Bersambung ke halaman selanjutnya 65 Tabel 3.1 Lanjutan Variabel Indikator No. Butir Pertanyaan Skala Pengukuran Variabel Dependen Audit Judge- ment Y Sumber: Jamilah, et al. 2007 1. Kompetensi Auditor mempengaruhi pertimbangannya dalam menentukan bukti audit yang relevan. 29 Interval 2. Pemahaman terhadap sistem pengendalian internal klien mempengaruhi efektivitas dan efisiensi audit. 30 3. Penentuan prosedur audit dipengaruhi oleh waktu penyelesaian laporan audit dan resiko audit. 31 4. Pertimbangan mengenai materialitas membutuhkan keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh auditor. 32 5. Auditor yang berada dibawah intruksi yang tidak tepat dari atasan akan meningkatkan resiko audit. 33 6. Struktur audit yang baik tidak menghambat pelaksanaan prosedur audit. 34 7. Kurangnya informasi yang diperoleh dalam suatu tugas tidak akan mengurangi hasil kerja auditor. 35 8. Ukuran entitas, pengalaman dan pengetahuan auditor mengenai bisnis entitas mempengaruhi penentuan strategi audit. 36 66

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap akuntan publik auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik KAP yang berada di wilayah DKI Jakarta, mencakup KAP kelas kecil dan menengah. Auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi partner, supervisor, auditor senior, maupun auditor junior yang melaksanakan pekerjaan di bidang auditing. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner penelitian secara langsung oleh peneliti dengan cara mendatangi responden, serta secara tidak langsung melalui perantara kepada responden yang bekerja pada KAP di wilayah DKI Jakarta, serta terdaftar dalam Directory Kantor Akuntan Publik 2013 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI. Peneliti melakukan penelitian pada Kantor Akuntan Publik di wilayah DKI Jakarta dengan latar belakang bahwa DKI Jakarta merupakan pusat bisnis dan perokonomian yang menyababkan banyak perusahaan-perusahaan besar dan go public terpusat di Jakarta sehingga KAP yang berada di wilayah Jakarta lebih besar kemungkinannya untuk mendapatkan tugas audit yang lebih banyak

Dokumen yang terkait

Pengaruh gender kompleksitas tugas, dan kompetensi auditor terhadap audit judgment : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

2 10 99

Analisis pengaruh kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit dengan ukuran kantor akuntan publik segabai variabel moderating: studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta

0 5 148

Pengaruh penerapan EDP AUDIT, Kompentensi dan idependensi auditor terhadap tingakt materialitas dalam audit laporan keuangan : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

1 12 123

Pengaruh Independensi, Akuntabilitas dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

3 15 168

Pengaruh profesionalisme, karakteristik personal auditor. dan batasan waktu audit terhadap kualitas audit : studi empiris pada kantor akuntan publik di dki jakarta

3 10 134

Pengaruh kompetensi, independensi dan due professional care terhadap kualitas audit : studi empiris pada kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta dan Tangerang

0 24 0

Pengaruh profesionalisme dan independensi Auditor terhadap kualitas audit dengan etika Auditor sebagai variabel moderating (studi empiris pada kantor akuntan publik di dki jakarta)

1 5 124

Analisis pengaruh perencanaan audit dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja akuntan publik : Studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta

0 4 92

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah).

0 2 11

Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit : Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Bandung.

0 0 23