Audit Judgment Tinjauan Literatur

35 Menurut Dwiyanti 2001:75, terdapat dua faktor penyebab atau sumber munculnya stres kerja, yaitu faktor lingkungan kerja dan faktor personal. Faktor lingkungan kerja dapat berupa kondisi fisik tempat kerja, manajemen kantor maupun hubungan sosial di lingkungan pekerjaan, aturan yang dikeluarkan oleh manajemen maupun waktu yang diberikan. Sedangkan faktor personal dapat berupa tipe kepribadian, peristiwa atau pengalaman pribadi maupun kondisi sosial ekonomi keluarga dimana pribadi berada dan mengembangkan diri.

9. Audit Judgment

Judgment adalah perilaku yang paling berpengaruh dalam mempersiapkan situasi, dimana faktor utama yang mempengaruhi adalah materialitas dan apa yang kita yakini sebagai kebenaran Siegel Marconi, 1989 dalam Puspa Arum, 2007:6. Pertimbangan auditor sangat tergantung dari persepsi mengenai suatu situasi. Judgment yang merupakan dasar dari sikap profesional adalah hasil dari beberapa faktor seperti pendidikan, budaya dan sebagainya, tetapi yang paling signifikan dan tampak mengendalikan semua unsur seperti pengalaman adalah perasaan auditor dalam memperoleh dan mengevaluasi informasi, serta kompleksitas tugas dalam melakukan pemeriksaan. Hogart 1992 dalam Jamilah et al 2007:4 mengartikan judgment sebagai proses kongnitif yang merupakan perilaku pemilihan keputusan. Judgment merupakan suatu proses yang terus menerus dalam perolehan 36 informasi termasuk umpan balik dari tindakan sebelumnya, pilihan untuk bertindak atau tidak bertindak, penerimaan informasi lebih lanjut. Proses judgment tergantung pada kedatangan informasi sebagai suatu proses unfolds. Kedatangan informasi bukan hanya mempengaruhi pilihan, tetapi juga mempengaruhi cara pilihan tersebut dibuat. Mulyadi 2002 dalam Putri 2013:4 mengartikan audit judgment sebagai kebijakan auditor dalam menentukan pendapat mengenai hasil auditnya yang mengacu pada pembentukan suatu gagasan, pendapat atau perkiraan tentang suatu objek, peristiwa, status atau jenis peristiwa lain. Cara pandang auditor dalam menanggapi informasi berhubungan dengan tanggung jawab dan risiko audit yang akan dihadapi oleh auditor sehubungan dengan judgment yang dibuatnya. Standar Profesional Akuntan Publik SPAP pada seksi 341 menyebutkan bahwa audit judgment atas kemampuan kesatuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya pada ada tidaknya kesangsian dalam diri auditor itu sendiri terhadap kemampuan suatu usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode satu tahun sejak tanggal laporan keuangan auditan. Auditing bersifat analitikal, kritikal mempertanyakan, investigatif menyelidik terhadap bentuk asersi. Auditing berakar pada prinsip logika yang mendasari ide dan metodenya. Oleh sebab itu judgment dalam auditing merupakan suatu proses yang penting dan tidak dapat dilepaskan dalam auditing. Dalam pekerjaan audit, judgment merupakan kegiatan 37 yang selalu digunakan auditor dalam setiap proses audit, untuk itu auditor harus terus mengasah judgment mereka. Tepat atau tidaknya judgment auditor akan sangat menentukan kualitas dari hasil audit dan juga opini yang akan dikeluarkan oleh auditor. Auditor yang memahami tujuan dan apa yang dia harapkan atas hasil kinerjanya, tidak akan bersikap menyimpang ketika mendapat tekanan dari atasan atau entitas yang diperiksa dan tugas audit yang kompleks. Pemahaman mengenai tujuannya dapat membantu auditor membuat suatu audit judgment yang baik. Auditor seharusnya memahami bahwa tugas auditor adalah memberikan jasa profesional untuk menilai kewajaran informasi keuangan yang disajikan manajemen kepada masyarakat yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. Melalui pemahaman ini auditor akan tetap bersikap profesional sesuai dengan etika profesi dan standar profesional yang berlaku meskipun menghadapi rintangan dalam tugas auditnya. Judgment yang diperlukan oleh seorang auditor dianggap tepat bila telah memenuhi pedoman atau sesuai yang telah ditentukan dalam praktek dan etika profesi auditor. Judgment auditor sangat tergantung pada pemahaman dan moral yang dimiliki oleh seorang auditor tersebut. Judgment yang berdasarkan pada pemahaman mempunyai beberapa keuntungan dalam memahami inti dari suatu masalah karena dalam menggunakan pemikiran yang akan melibatkan suatu pendekatan 38 pemahaman berdasarkan hukum yang berlaku Aryani dan Rahmawati, 2007:18. Audit judgment sangat tergantung dari persepsi mengenai suatu situasi. Judgment, yang merupakan dasar dari sikap profesional, adalah hasil dari beberapa faktor seperti pendidikan, budaya dan sebagainya, tetapi yang paling signifikan dan tampak mengendalikan semua unsur seperti pengalaman adalah perasaan auditor dalam menghadapi situasi dengan mengingat keberhasilan dari situasi sebelumnya. Pertimbangan yang diberikan auditor merupakan suatu hal penting dalam proses pengauditan karena kemungkinan konsekuensi yang timbul atas penetapan keputusan tersebut akan memberikan dampak terhadap hasil pengauditan terhadap masyarakat khususnya pengguna laporan keuangan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa audit judgment merupakan suatu pertimbangan yang dimiliki oleh auditor yang terjadi secara terus menerus dalam memperoleh informasi termasuk uman balik dari tindakan sebelumnya, yang digunakan untuk menetapkan prosedur yang akan dilaksanakan. Pertimbangan yang diberikan auditor merupakan suatu hal yang penting dalam proses pengauditan karena kemungkinan konsekuensi yang timbul atas penetapan keputusan tersebut akan memberikan dampak dari hasil pengauditan terhadap masyarakat khususnya pengguna laporan keuangan. 39

B. Penelitian Sebelumnya

Dokumen yang terkait

Pengaruh gender kompleksitas tugas, dan kompetensi auditor terhadap audit judgment : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

2 10 99

Analisis pengaruh kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit dengan ukuran kantor akuntan publik segabai variabel moderating: studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta

0 5 148

Pengaruh penerapan EDP AUDIT, Kompentensi dan idependensi auditor terhadap tingakt materialitas dalam audit laporan keuangan : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

1 12 123

Pengaruh Independensi, Akuntabilitas dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

3 15 168

Pengaruh profesionalisme, karakteristik personal auditor. dan batasan waktu audit terhadap kualitas audit : studi empiris pada kantor akuntan publik di dki jakarta

3 10 134

Pengaruh kompetensi, independensi dan due professional care terhadap kualitas audit : studi empiris pada kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta dan Tangerang

0 24 0

Pengaruh profesionalisme dan independensi Auditor terhadap kualitas audit dengan etika Auditor sebagai variabel moderating (studi empiris pada kantor akuntan publik di dki jakarta)

1 5 124

Analisis pengaruh perencanaan audit dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja akuntan publik : Studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta

0 4 92

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah).

0 2 11

Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit : Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Bandung.

0 0 23