G. Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun menjadi lima bab, masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab, diawali dengan pendahuluan dan diakhiri dengan
kesimpulan serta saran-saran yang dianggap perlu. Adapun penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan. Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah yang
akan menjelaskan alasan pemilihan judul penulisan hukum. Bab ini juga memaparkan identifikasi masalah, pembatasan dan rumusan masalah yang
akan diteliti, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teoritis dan konseptual, tinjauan review studi terdahulu, metode penelitian serta sistematika
penulisan.
Bab II. Kartu Kredit Dalam Hukum Perdata di Indonesia. Dalam bab ini
akan membahas mengenai pengertian kartu kredit, jenis-jenis kartu kredit, kartu kredit dalam KUH Perdata, dan risiko-risiko kerugian dalam
penggunaan kartu kredit.
Bab III. Hubungan Hukum Antara Bank Dengan Jasa Pihak Ketiga Debt Collector. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai bank dan jasa pihak
ketiga debt collector, tata cara penagihan oleh jasa pihak ketiga debt collector, pengaturan jasa pihak ketiga debt collector di Indonesia, bentuk
hubungan hukum bank dengan jasa pihak ketiga debt collector, perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh jasa pihak ketiga debt collector.
Bab IV. Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 3192 KPdt2012.
Dalam bab ini berisi pembahasan dan analisa data yang berusaha dikumpulkan untuk mengkaji secara ilmiah terhadap data yang telah dikumpul
selama penelitian dilakukan, di mana pada bab ini ditelaah dan dianalisa mengenai posisi kasus Standard Chartered Bank dengan Victoria, analisis
putusan Mahkamah Agung, dan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap penggunaan jasa pihak ketiga debt collector dalam penagihan
kredit macet.
Bab V. Penutup. Dalam bab ini berisi mengenai kesimpulan yang dapat
ditarik yang mengacu pada hasil penelitian sesuai dengan perumusan masalah yang telah ditetapkan dan saran-saran yang akan lahir setelah pelaksanaan
penelitian dan pengulasannya dalam skripsi.
21
BAB II KARTU KREDIT DALAM HUKUM PERDATA DI INDONESIA