21
BAB II KARTU KREDIT DALAM HUKUM PERDATA DI INDONESIA
A. Pengertian Kartu Kredit
Istilah kredit berasal dari bahasa Romawi yaitu credere, yang berarti percaya atau credo atau creditum yang berarti saya percaya.
1
Sedangkan pengertian kartu kredit credit card adalah kartu plastik yang digunakan
sebagai alat pembayaran pengganti uang tunai atas transaksi pembelian barang dan jasa, dimana dalam pembayarannya tersebut dilakukan melalui bank
penerbit kartu atau bank yang menjalin kerjasama dengan penerbit kartu.
2
Kartu kredit credit card diterbitkan oleh bank atau lembaga pengelola kartu kredit untuk kepentingan nasabahnya, dan dapat digunakan
oleh pemegangnya sebagai alat pembayaran yang sah secara kredit.
3
Pedagang merchant menerima pembayaran dengan kartu kredit, kemudian ia menagih
pembayarannya kepada bank atau pengelola kartu kredit tersebut. Selanjutnya bank atau lembaga pengelola kartu kredit tersebut akan menagih pembayaran
1
Johannes Ibrahim, Kartu Kredit – Dilematis Antara Kontrak dan Kejahatan,
Bandung : PT Refika Aditama, 2004, h. 7.
2
Ade Arthesa dan Edia Handiman, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, Jakarta : PT INDEKS Kelompok Gramedia, 2006, h. 104.
3
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta : Kencana, 2011, h. 90.
dari pemegang kartu kredit atau mendebet secara langsung dari rekening nasabah yang bersangkutan.
Selain itu kartu kredit juga dapat diartikan sebagai uang plastik yang diterbitkan oleh suatu institusi yang memungkinkan pemegang kartu untuk
memperoleh kredit atas transaksi yang dilakukannya dan pembayarannya dapat dilakukan secara angsuran dengan membayar sejumlah bunga finance
charge atau sekaligus pada waktu yang ditentukan.
4
Sedangkan pengertian kartu kredit menurut Pasal 1 angka 4 Peraturan Bank Indonesia No. 142PBI2012 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat
Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu, adalah: “Kartu Kredit adalah APMK yang dapat digunakan untuk melakukan
pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan danatau untuk melakukan penarikan tunai,
dimana kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit, dan pemegang kartu berkewajiban untuk melakukan
pembayaran pada waktu yang disepakati baik dengan pelunasan secara sekaligus charge card ataupun dengan pembayaran secara angsuran
”.
5
Berdasarkan definisi di atas jelas bahwa kartu kredit hanya sebagai alat pembayaran. Kartu kredit adalah alat pembayaran pengganti uang tunai atau
cek.
6
Sedangkan hutang kartu kredit terbentuk karena acquirer atau bank
4
Johannes Ibrahim, Kartu Kredit – Dilematis Antara Kontrak dan Kejahatan,
Bandung : PT Refika Aditama, 2004, h. 11.
5
Peraturan Bank Indonesia No. 142PBI2012 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu, Pasal 1 angka 4.
6
Thomas Suyatno, Djuhaepah, Marala, et.al. Kelembagaan Perbankan, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1993, h. 64.
penerbit menalangi kewajiban cardholder kepada merchant atas transaksi retail atau kepada bank atas transaksi penarikan tunai. Timbulnya hutang
inilah yang menjadi bisnis bagi penerbit kartu kredit karena menghasilkan pendapatan bunga atau fee based income. Potensi dari pendapatan inilah yang
mendorong banyak bank atau lembaga keuangan lainnya untuk terjun ke dalam bisnis kartu kredit.
B. Jenis - Jenis Kartu Kredit