Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Pihak Lain pada bagian Prinsip Kehati-hatian Dalam Penyerahan Pekerjaan Penagihan Kredit.
9
2. Kerangka Konseptual
Untuk memberikan arah atau pedoman yang jelas dalam penelitian ini, maka perlu memahami definisi-definisi berikut:
a. Pemilik kartu kredit adalah pihak yang menggunakan kartu kredit
untuk transaksi pembelian barang atau jasa.
10
b. Penerbit kartu kredit adalah lembaga keuangan baik bank maupun
nonbank yang mengeluarkan kartu kredit untuk kebutuhan transaksi pembelian barang bagi pemilik kartu kredit.
11
c. Kartu kredit adalah alat pembayaran berbentuk kartu dan berfungsi
sebagai pengganti uang tunai, dan kartu ini digunakan sebagai alat pembayaran atas transaksi pembelian barang dan jasa. Pembayaran
atas transaksi pembelian tersebut dilakukan setelah adanya tagihan
9
Booklet Perbankan Indonesia Tahun 2014, Bab VI. Ketentuan-Ketentuan Pokok Perbankan bagian C tentang Ketentuan Kehati-hatian mengenai Prinsip Kehati-hatian
Bagi Bank Umum Yang Melakukan Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Pihak Lain pada bagian Prinsip Kehati-hatian Dalam Penyerahan Pekerjaan
Penagihan Kredit, Jakarta : Otoritas Jasa Keuangan, 2014, h. 140-142.
10
Ade Arthesa dan Edia Handiman, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, Jakarta : PT INDEKS Kelompok Gramedia, 2006, h. 105.
11
Ade Arthesa dan Edia Handiman, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, h. 105.
dari penerbit kartu kredit, dan pembayaran dilaksanakan melalui bank penerbit kartu.
12
d. Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank.
e. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. f.
Kredit macet adalah suatu keadaan dimana seorang nasabah tidak mampu membayar lunas kredit bank tepat pada waktunya.
13
g. Otoritas Jasa Keuangan OJK merupakan lembaga independen
dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan
penyidikan di sektor jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang RI No. 21 Tahun 2011 tentang OJK.
14
h. Peraturan Bank Indonesia adalah ketentuan hukum yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia dan mengikat setiap orang atau badan dan dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
12
Ade Arthesa dan Edia Handiman, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, h. 104.
13
Gatot Supramono, Perbankan dan Masalah Kredit Suatu Tinjauan Yuridis, Cet. Kedua Edisi Revisi, Jakarta : Djambatan, 1996, h. 131.
14
Booklet Perbankan Indonesia 2014, Bab I tentang OJK.
i. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan
itu, berdasarkan
persetujuan atau
kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. j.
Debt Collector adalah orang atau sekumpulan orang sebagai pihak ketiga yang dimintai jasanya oleh perbankan dan lembaga
keuangan untuk menagih hutang atau kredit yang bermasalah dari nasabahnya. Penggunaan jasa penagih hutang ini sudah sangat
lazim, bahkan bisa dikatakan menjadi bagian tak terpisahkan dari industri perbankan dan lembaga keuangan.
15
E. Tinjauan Review Studi Terdahulu