Debt to Equtiy Ratio DER

merupakan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per saham.Nilai buku per saham merupakan perbandingan antara modal dengan jumlah saham yang beredar Rasio PBV sangat membantu untuk menentukan saham-saham yang mengalami undervalued, saham yang overvalued, dan wajar. Saham dikategorikan undervalued jika harga saham dibawah nilai buku saham, dan saham dikategorikan overvalued jika harga saham diatas nilai buku saham. Dengan menentukan hal tersebut maka investor dapat strategi yang tepat untuk mendapatkan dividen dan capital gain yang tinggi. Dengan demikian menurut Brigham dan Gapenski 2006 dalam Kurnia dan Ayuningtias 2013 “untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik saham perusahaan harus dapat meningkatkan harga saham, karena harga saham yang tinggi atau naik dapat meningkatkan PBV.”

2.5 Debt to Equtiy Ratio DER

Perusahaan memerlukan dana untuk menjalankan operasi perusahaannya. Terdapat dua sumber pendanaan eksternal perusahaan yakni investor ekuitas biasanya disebut juga pemegang saham dan kreditor. Jika perusahaan memakai sumber daya dari pemegang saham maka perusahaan harus membayar dividen, dan jika perusahaan memakai sumber dana dari kreditor maka pada saat jatuh tempo perusahaan harus membayar pokok pinjaman disertai dengan bunga. Dana yang berasal dari kreditor disebut juga utang. Menurut Lubis dan Putra 2014 “debt merupakan kewajiban liabilities yang secara normal berhubungan dengan beban kas fixed cash burden disebut dengan debt service, yang akan Universitas Sumatera Utara menyebabkan perusahaan gagal membayar default terhadap kontrak tersebut bila perusahaan tidak membayar”. Begitu juga dengan Sadalia 2010 yang berpendapat bahwa “ posisi utang suatu badan usaha menunjukkan jumlah uang orang lain yang digunakan dalam upaya memperoleh laba”. Terdapat dua jenis utang yakni utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Utang jangka pendek ialah utang yang memiliki jangka waktu jatuh tempo tidak lebih dari satu tahun. Contohnya utang usaha, utang gaji, dan lain sebagainya. Sedangkan utang jangka panjang ialah utang yang memiliki jangka waktu jatuh tempo lebih dari satu tahun misalnya utang hipotik dan utang obligasi. Ketika kreditor hendak menginvestasikan uangnya keperusahaan, maka ia akan menganalisis bagaimana kemampuan perusahaan dalam melunasi utang- utangnya. Menurut Sadalia 2010 hal ini disebabkan karena “semakin banyak utang badan usaha, maka semakin besar kemungkinan badan usaha tidak mampu memenuhi hak kreditor. Salah satu analisis laporan keuangan yang dapat dipakai ialah analitis solvabilitas. Solvabilitas yakni rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utangnya baik utang jangka panjang maupun utang jangka pendek. Rasio Solvabilitas yang akan dipakai pada penelitian ini ialah rasio utang terhadap ekuitas debt to equity ratio atau sering juga disebut rasio DER. Menurut Sadalia 2010 rasio debt to equity ratio adalah “perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Menurut Universitas Sumatera Utara Masodah 2007 dalam Arfan dan Wahyuni 2 010 “Debt to Equity Ratio merupakan salah satu rasio yang sangat penting karena berkaitan dengan masalah kesepakatan modal trading on equity, yang dapat memberikan pengaruh posititf maupun negatif terhadap rentabilitas modal sendiri”.Rasio DER ini dapat dihitung dengan membandingkan antara total utang perusahaaan dengan total ekuitasnya.

2.6 Leverage Finansial