perusahaan losser stock akan berusaha untuk meningkatkan posisi perusahaannya ke posisi winner stock. Salah satu cara yang akan dilakukan oleh manajemen
perusahaan untuk mempertahankan posisinya pada winner stock ialah dengan melakukan tindak perataan laba. Jika perusahaan tersebut terus mengalami
peningkatan laba, maka investor akan semakin tertarik kepada perusahaan tersebut karena perusahaan tersebut dianggap dapat terus memberikan keuntungan kepada
investor. Dengan begitu harga saham perusahaan tersebut dipasaran juga akan terus mengalami kenaikan dan perusahaan tersebut akan tetap pada posisi winner
stock. Pernyataan ini didukung oleh Salno dan Baridwan 2000 dalam Arfan dan Wahyuni 2010 yang mensinyalir bahwa “ adanya kemungkinan manajemen
perusahaan winner stock melakukan perataan laba untuk mencapai atau mempertahankan posisinya di kelompok winnor stock.” Selanjutnya Salno dan
Baridwan 2000 dalam Arfan dan Wahyuni 2010 mengemukakan bahwa “hal ini dilatarbelakangi oleh kepentingan manajemen perusahaan winner stock untuk
mencapai dan mempertahankan shareholder’s value melalui posisinya di kelompok winner stock dengan tetap menjaga variabilitas laba perusahaan dari
waktu ke waktu.”
H2 : Winnerlosser stock mempunyai pengaruh terhadap perataan laba.
2.9.3 Nilai Perusahaan Terhadap Perataan Laba
Salah satu tujuan dari perusahaan ialah meningkatkan kesejahteraaan pemiliknya. Investor akan berminat untuk membeli saham suatu perusahaan bila
ia yakin bahwa perusahaan tersebut akan menjamin kesejahteraannya. Dengan
Universitas Sumatera Utara
semakin tingginya nilai perusahaan maka akan ssemakin tinggi pula kemakmuran para pemegang sahamnnya. Menurut Retno dan Priantinah 2012 “ Nilai
perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat
Harga saham merupakan cerminan dari nilai suatu perusahaan. harga sebuah saham sangat dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran saham tersebut.
Juka permintaan akan saham terus meningkat maka harga saham perusahaan tersebut juga akan mengalami peningkatan demikian sebaliknya. Hal ini juga
dapat berarti bahwa jika semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan suatu saham, maka harga saham tersbut akan semakin tinggi. Harga
saham suatu perusahaan dipasaran akan menentukan nilai perusahaan tersebut di mata investor. Jika harga sahamnya semakin tinggi maka akan semakin baik pula
nilai perusahaan tersebut. Harga saham yang tinggi dapat menggambarkan bahwa manajemen perusahaan dapat mengelola perusahaannya dengan baik sehingga
dapat menghasilkan laba. Hal ini sesuai dengan pernyataan Algery 2013 bahwa “ Semakin baik perusahaannya mengelola usahanya dalam memperoleh
keuntungan, semakin tinggi juga nilai perusahaan tersebut di mata para investor.”
Pada prinsinya, tujuan investor membeli saham ialah untuk mendapatkan dividen serta dapat menjual saham tersebut pada harga yang lebih tinggi. Laba
merupakan salah satu indikator untuk menarik minat invertor untuk berinvestasi pada suatu perusahaan. Para emiten yang menghasilkan laba yang semakin tinggi
akan meningkatkan tingkat kembalian yang diperoleh para investor yang tercermin melalui harga sahamnya. Oleh karena itu manajemen dapat melakukan
Universitas Sumatera Utara
manipulasi terhadap laba untuk dapat menarik minat investor karena manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak dibandingkan para pemegang saham.
Salah satu praktik manipulasi laba yang dapat dilakukan oleh manajemen yakni dengan melakukan praktik perataan laba. Menurut Yulianto 2007 dalam Arfan
dan Wahyuni 2010 bahwa “ praktik perataan laba meliputi usaha untuk memperkecil jumlah laba yang dilaporkan jika laba aktual laba yang
direlisasikan lebih besar dari laba normal, dan usaha untuk memperbesar laba yang dilaporkan jika laba aktual lebih kecil dari laba normal.” Dengan begitu
setiap tahun perusahaan tidak akan mengalami penurunan laba melainkan peningkatan laba sehingga harga saham perusahaan tidak akan jatuh melainkan
terus meningkat dan hal itu juga dapat meningkatkan nilai perusahaan tersebut. Pernyataan ini didukung oleh Suranta dan Mediasturi 2004 dalam Noviana dan
Yuyetta 2011 yang mengatakan bahawa “perusahaan yang memiliki nilai pasar yang tinggi cenderung akan melakukan perataan laba. Hal ini dikarenakan
perusahaan akan cenderung menjaga konsistensi labanya agar nilai pasar perusahaan tetap tinggi sehingga dapat lebih menarik arus sumber daya ke dalam
perusahaannnya”. Menurut Soliha dan Taswan 2002 dalam Kurnia dan Ayuningtias 2013 “hal ini juga yang menjadi keinginan perusahaan, sebab nilai
perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang saham yang juga tinggi”.
Price to Book Value PBV dapat digunakan untuk menilai perusahaan. Sudana 2011 menyebutkan bahwa “perusahaan yang dikelola dengan baik dan
beroperasi secara efisien dapat memiliki nilai pasar yang lebih tinggi
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan daripada nilai bukunya”. PBV yang tinggi akan membuat pasar percaya terhadap prospek perusahaan. Rasio PBV sangat membantu untuk
menentukan saham-saham yang mengalami undervalued, saham yang overvalued, dan wajar. Rasio ini akan membandingkan nilai pasar harga saham
dengan nilai bukunya. Nilai buku per saham merupakan antara modal dengan jumlah saham yang beredar. Oleh karena itu Brigham dan Gapenski 2006 dalam
Kurnia dan Ayuningtias 2013 berpendapat bahwa “untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik saham perusahaan harus dapat meningkatkan harga saham,
karena harga saham yang tinggi atau naik dapat meningkatkan PBV.” H3 : Nilai perusahaan mempunyai pengaruh terhadap perataan laba.
2.9.4 Debt to Equity Ratio Terhadap Perataan Laba