menyatakan nomenklatur tunjangan risiko penyelenggaraan SAR di lingkungan Badan SAR  Nasional operasi SAR  secara langsung  melaksanakan operasi  SAR dengan
jabatan Rescue mempunyai uraian tugas:
1. Melaksanakan pencarian, pertolongan korban musibah transportasi, bencana dan
musibah lainnya;
2. Melaksanakan siaga SAR selama 24 jam 3. Melaksanakan pemantauan lapangan  daerah rawan musibah bencana;
4. Melaksanakan latihan SAR 5. Melaksanakan kesamaptaan.
6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang SAR. 7. Berkoordinasi dengan potensi SAR.
Kantor  Search and Rescue  yang selanjutnya disebut Kantor SAR  adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang pencarian dan pertolongan Search and Rescue yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan SAR Nasional. Kantor SAR  secara teknis administratif dibina oleh Sekretaris Utama dan secara teknis
fungsional dibina oleh Deputi Bidang Operasi SAR dan Deputi Bidang Potensi SAR. Kantor SAR dipimpin oleh seorang Kepala kantor SAR.
2.2.4 Kantor SAR
Universitas Sumatera Utara
2.2.5. Sistem Kerja SAR
Gambar 2.1 Sistem Kerja SAR
Keterangan gambar 2.1. Sistem Kerja SAR 1.    Komponen SAR
Penyelenggaraan operasi SAR, ada 5 komponen SAR yang merupakan bagian dari sistem  SAR  yang harus dibangun kemampuannya, agar pelayanan jasa SAR  dapat
dilakukan dengan baik. Komponen-komponen SAR yaitu: a. Organisasi  merupakan struktur organisasi SAR, meliputi aspek pengerahan unsur,
koordinasi, komando dan pengendalian, kewenangan, lingkup penugasan dan tanggung jawab penanganan musibah.
b.  Fasilitas adalah komponen unsur, peralatanperlengkapan serta fasilitas pendukung lainnya yang dapat digunakan dalam operasimisi SAR.
Komponen SAR a.Organisasi
b.Fasilitas c.Komunikasi
Tahapan darurat
a.Incerfa b.Alerfa
c.Distresfa Tingkatan SAR
a.Menyadari b.Tindakan awal
c.Perencanaan Misi SAR
STRUKTUR FUNGSIONAL
Preparednes Kesiapan
Universitas Sumatera Utara
c.  Komunikasi  sebagai sarana untuk melakukan fungsi deteksi ada musibah, fungsi komando dan pengendalian operasi dan koordinasi selama operasi SAR.
d.  Pertolongan darurat  adalah penyediaan peralatan atau fasilitas perawatan darurat yang bersifat sementara termasuk  pemberian bantuan  medis kepada korban
dilokasi bencana   sampai ketempat penampungan atau tersedianya fasilitas yang memadai.
e.  Dokumentasi  berupa pendataan laporan, analisa serta data kemampuan operasi SAR guna kepentingan misi SAR yang akan datang.
2. Tahapan Darurat a.  Uncertainty Phase  Incerfa suatu keadaan darurat yang ditunjukkan dengan
adanya keraguan mengenai keselamatan jiwa seorang karena diketahui kemungkinan mereka dalam menghadapi kesulitan.
b.  Alert Phase Alerfa  adalah suatu keadaan darurat yang ditunjukkan dengan ada kekhawatiran mengenai keselamatan jiwa seseorang karena ada informasi yang
jelas bahwa mereka menghadapi kesulitan yang serius yang mengarah pada kesengsaraan distress.
c.  Distress Phase Detresfa  adalah suatu keadaan darurat yang ditunjukkan bila bantuan yang cepat sudah dibutuhkan oleh seseorang yang tertimpa musibah
karena telah terjadi ancaman serius atau keadaan darurat bahaya. Berarti dalam suatu operasi SAR  informasi musibah biasa ditunjukkan tingkat keadaan darurat
dan dapat langsung pada tingkat Detresfa yang banyak terjadi.
Universitas Sumatera Utara
3.Tahap Penyelenggaraan Operasi SAR SAR Stages a. Tahap menyadari awareness stage adalah kekhawatiran bahwa suatu keadaan
darurat diduga akan muncul saat disadari terjadi keadaan daruratmusibah. b. Tahap tindak awal initial action stage adalah tahap seleksi informasi yang
diterima, untuk segera dianalisa dan ditetapkan. Berdasarkan informasi tersebut, maka keadaan darurat saat itu diklasifikasikan.
c. Tahap perencanaan adalah saat dilakukan suatu tindakan sebagai tanggapan respon terhadap keadaan sebelumnya, antara lain:
1. Tahap perencanaan pencarian. 2. Urutan perencanaan pencarian.
3. Tingkatan perencanaan pencarian. 4. Perhitungan perencanaan pencarian.
d.  Tahap operasi  yaitu seperti dilakukan operasi pencarian dan pertolongan serta penyelamatan korban secara fisik. Tahap operasi meliputi:
1.  Fasilitas SAR bergerak ke lokasi kejadian. 2.  Melakukan pencarian dan mendeteksi tanda-tanda yang ditemui yang
diperkirakan ditinggalkan survivor. 3.  Mengikuti jejak atau tanda-tanda yang ditinggalkan survivor.
4. Menolong, menyelamatkan dan mengevakuasi korban  dengan memberi perawatan gawat darurat pada korban yang membutuhkan dan membawa
korban yang cedera kepada perawatan yang memuaskan evakuasi. 5.  Mengadakan briefing kepada  Search Rescue Unit SRU.
Universitas Sumatera Utara
6. Mengirim memberangkatkan fasilitas SAR. 7. Melaksanakan operasi SAR di lokasi kejadian.
8. Melakukan penggantian penjadwalan SRU di lokasi kejadian. e.  Tahap pengakhiran  adalah tahap akhir operasi SAR, meliputi penarikan kembali
SRU  dari lapangan ke posko, penyiagaan kembali tim SAR  untuk menghadapi musibah selanjutnya yang sewaktu-waktu dapat terjadi, evaluasi hasil kegiatan,
mengadakan pemberitaan Press Release dan menyerahkan jenasah korban survivor kepada yang berhak serta mengembalikan SRU  pada instansi induk
masing-masing dan kelompok masyararakat BASARNAS 2012.
2.2.6 Tehnik dan Pendekatan SAR