Analisis Bivariat Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Intrinsik Pegawai SAR dalam Memberikan Pelatihan Pertolongan Pertama Korban Bencana terhadap Kinerja Pegawai SAR di Kantor SAR Medan

melakukan pertolongan pertama. Pegawai SAR melakukan tindakan pertolongan pertama tidak tepat waktu. Berdasarkan keseluruhan skoring, diketahui data indikantor variabel kinerja melalui uji spearman’s menunjukkan variabel kinerja tidak terdistribusi normal karena nilai probabilitas kurang dari 0,05 p0,05, sehingga batas nilai kategorisasi variabel kinerja yang digunakan adalah kategori baik jika memperoleh nilai skor 4- 5, Sedang jika memperoleh nilai skor 2-3, dan Buruk jika memperoleh nilai skor 0-1. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Pegawai SAR di Kantor SAR Medan No Kinerja Jumlah n Persentase 1 2 3 Baik Sedang Buruk 5 19 10 9.4 59.4 31.2 Total 32 100 Tabel 4.9 diatas menunjukkan lebih banyak pegawai SAR mempunyai kategori kinerja sedang yaitu sebanyak 19 orang 59,4 dibandingkan pegawai SAR dengan kategori kinerja baik yaitu sebanyak 5 orang 9,4, dan kategori kinerja buruk yaitu sebanyak 10 orang 31,2.

4.5 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan dua variabel yaitu antara variabel independen dengan satu variabel dependen. Penelitian analisis bivariat yang digunakan adalah Chi Square, masing-masing variabel independen dan dependen yang sudah dikategorikan, diuji apakah ada hubungan antara variabel independen Universitas Sumatera Utara kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan, dan motivasi intrinsik dengan variabel dependen kinerja pegawai SAR. Jika nilai p 0,05 maka Ho ditolak atau hipotesis penelitian diterima. 4.5.1 Hubungan Kompetensi Pegawai SAR dalam Memberikan Pelatihan Pertolongan Pertama Korban Bencana terhadap Kinerja Pegawai SAR Tabel 4.10.Hubungan Kompetensi Pegawai SAR dalam Memberikan Pelatihan Pertolongan Pertama Korban Bencana terhadap Kinerja Pegawai SAR No Kompetensi Kinerja Nilai X² Nilai P Baik Sedang Buruk n N n 1 2 3 Baik Sedang Buruk 1 2 100 11,1 12 7 66,7 53,8 4 6 .0 22,2 46,2 0.020 0.014 Berdasarkan Tabel 4.10. di atas menunjukkan proporsi pegawai SAR dengan kompetensi baik 100 mempunyai kinerja baik, dan pegawai SAR dengan kompetensi sedang 66,7 mempunyai kinerja sedang, serta pegawai SAR dengan kompetensi buruk 46,2 mempunyai kinerja buruk. Hasil uji chi square menunjukkan terdapat hubungan signifikan kompetensi pegawai SAR dalam memberikan pelatihan pertolongan pertama korban bencana terhadap kinerja dengan nilai p=0,014 p0,05. 4.5.2 Hubungan Motivasi Intrinsik Pegawai SAR dalam Memberikan Pelatihan Pertolongan Pertama Korban Bencana terhadap Kinerja Pegawai SAR Tabel 4.11. Hubungan Motivasi Intrinsik Pegawai SAR dalam Memberikan Pelatihan Pertolongan Pertama Korban Bencana terhadap Kinerja Pegawai SAR No Motivasi Kinerja Nilai X² Nilai P Baik Sedang Buruk Universitas Sumatera Utara n N n 1 2 3 Baik Sedang Buruk 3 .0 20.0 .0 2 9 8 28.6 60.0 80.0 5 3 2 71.4 20.0 20.0 0.042 0.043 Tabel 4.11. di atas menunjukkan proporsi pegawai SAR dengan motivasi intrinsik yang baik 71.4 mempunyai kinerja buruk. Pegawai SAR dengan motivasi yang sedang 60.0 mempunyai kinerja sedang. Pegawai SAR dengan motivasi yang buruk 80.0 mempunyai kinerja yang sedang. Hasil uji chi square menunjukkan terdapat pengaruh signifikan motivasi intrinsik pegawai SAR dalam memberikan pertolongan pertama korban bencana terhadap kinerja dengan nilai p=0,043p0,05. 4.6.Analisis Multivariat Analisis multivariat merupakan analisis lanjutan dari analisis bivariat yang ditujukan untuk mengetahui variabel paling dominan dari variabel independen yang berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen, dengan ketentuan variabel independen pada analisis multivariat adalah uji regresi linear. Berdasarkan hasil analisis bivariat diketahui kedua variabel independen yaitu kompetensi p=0,014 dan motivasi p=0,043 layak sebagai kandidat untuk dianalisis dalam analisis multivariat karena nilai p0,05, seperti tabel 4.10 dan tabel 4.11 Tabel 4.12. Hasil Uji Regresi Linear Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Intrinsik Pegawai SAR terhadap Kinerja Pegawai SAR Model Unstandardized Coeficients Standardized Coeficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.582 .518 3.057 .005 Universitas Sumatera Utara Kompetensi Motivasi .458 .215 .178 .134 .417 .260 2.579 1.609 .015 .018 Berdasarkan Tabel 4.12. dapat diketahui model regresi linier untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Persamaan regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut : Y =1,582+0,458X1+0,215X 2 Persamaan ini menginformasikan bahwa variabel bebas Kompetensi X 1 dan Motivasi intrinsik Pegawai SAR X 2 mempunyai pengaruh atau kemampuan untuk memengaruhi naik atau turun nilai variabel terikat kinerja pegawai SAR. Berdasarkan nilai konstanta dan koefisien persamaan regresi linier masing-masing memiliki konstribusi terhadap perubahan naik atau turun nilai variabel terikat dengan bukti ada pengaruh p0,05. Nilai Konstanta sebesar 1,582 adalah nilai kinerja pegawai SAR pada saat semua variabel bebas bernilai nol. Indikasi kemungkinan ada faktor selain dua variabel bebas kompetensi dan motivasi intrinsik yang dimasukkan dalam analisis juga berpengaruh terhadap kinerja pegawai SAR, seperti variabel organisasi yaitu sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur, dan disain pekerjaan. Universitas Sumatera Utara BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Kompetensi Pegawai SAR dalam Memberikan Pelatihan