B. Kerangka Berpikir
Industri adalah industri yang lokasinya terletak di sepanjang Jalan
Djuanda yang termasuk dalam wilayah kelurahan rempoa dan sekitarnya.
Dampak adalah setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan Kelurahan Rempoa dan sekitarnya akibat adanya suatu kegiatan industri.
Dalam penelitian yang dikaji bukan besar dampak, akan tetapi
persebaran dampak. Dampak industri yang dimaksud adalah perubahan
yang positif yang terjadi pada kegiatan penduduk baik dalam bidang sosial maupun ekonomi akibat kehadiran dan kelangsungan suatu kegiatan
industri. Untuk melihat seberapa besar dampak industri yang mempengaruhi sosial ekonomi penduduk digunakan variabel-variabel yang terkait langsung
dengan dampak industri. Diantaranya adalah penyerpan tenaga kerja di sektor industri. Dampak yang tidak langsung adalah perubahan kegiatan
penduduk ditandai dengan tumbuhnya kegiatan usaha penyewaan rumah rumah kontrakan dan tumbuhnya sekgiatan sektor informal seperti rumah
makan, warung makan, toko atau pedagang kaki lima dan usaha angkutan ojek. Lahkah yang dilakukan untuk mengetahui sebaran dampak dari lokasi
industri adalah dengan melihat ukuran dari dampak itu sendiri. Dimana ada dua yang menjadi tolak ukur yaitu dampak penting dan besar.
KLASIFIKASI SIFAT
JENIS UKURAN
DAMPAK
PENTING PERSEBARAN
Langsung Terukur
Tangible
Tenaga kerja Tidak
Terukur Intangible
Tidak Langsung
Terukur
Tangible
Rumah Kontrakan
1. Harga 2. Jarak
Warung 1.pekerja
2.konsumen 3.modal
4.untung
Angkutan 1.pengendar
a tetap 2.pemakai
jasa terbanyak
Tidak Terukur
Intangible BESAR
Dampak penting yaitu melihat persebaran dari dampak yang ada di
wilayah penelitian. Adapun sifatnya ada dua yaitu dengan melihat dampak
langsung dan tidak langsung. Dampak langsung disini adalah dampak industri terhadap penyerapan tenaga kerja, sedangkan dampak tidak
langsung nya adalah bertambahnya fariasi lapangan usaha yaitu timbulnya usaha sektor informal.
Klasifikasi dampak langsung diantaranya dampak yang terukur dan tidak terukur. Dampak langsung yang diteliti adalah dengan melihat
kemampuan industri dalam menyerap tenaga kerja.
Untuk melihat dampak tidak langsung dengan cara mencari dampak yang terukur, yaitu melihat persebaran dampak industri terhadap timbulnya
kegiatan di sektor informal seperti; 1 rumah kontrakan dengan mengukur harga sewa dan jarak tempu menuju lokasi industri yang menjadi objek
kasus penelitian, 2 warung dengan cara mengukur jumlah pekerja masing-masing warung, rata-rata konsumen dalam satu hari, dan besar
modal serta keuntungan dalam satu hari, angkutan yaitu dengan mengukur jumlah pengendara tetap dan pemakai jasa baik pekerja industri maupun
bukan pekerja industri
C. Hasil Penelitian Relevan
Silmiyanti Zurlen 1995 yang meneliti dampak industri terhadap penduduk di Kabupaten Dati II Kudus dengan hasil penelitian sebagai
berikut: “perkembangan kegiatan industri di Kabupaten Kudus dalam waktu
1982-1992 memberikan dampak positif yang besar terhadap penyerapan tenaga kerja industri, tingkat pendapatan perkapita,
tingkat pendidikan dan berbagai usaha yang mendukung kegiatan perindustrian, seperti: usaha penitipan sepeda pekerja industri, rumah
makan, toko, yang terkonsentrasi di lokasi industri”.
Rini Ariani Septi Bertha 1996 meneliti dampak kegiatan industri terhadap kegiatan penduduk di Kecamatan Cimanggung Kabupaten
Sumedang. Dimana hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa: “kehadiran industri memberikan dampak yang cukup besar terhadap
perubahan kegiatan penduduk dan penyerapan tenaga kerja”.
Devi Aseany 2003 melakukan penelitian terkait dampak kegiatan industri terhadap kegiatan penduduk di Kelurahan Sukamaju, Kec.
Sukmajaya, Kota Depok. Dimana penelitiannya terfokus pada dampak positif industri yang menciptakan lapangan pekerjaan di sektor informal.
Hasil penelitiannya menunjukan bahwa; “secara langsung kegiatan industri menimbulkan dampak positif
terhadap penyerpan tenaga kerja. Dan secara tidak langsung kegiatan industri menimbulkan dampak positif antara lain kegiatan
pengontrakan rumah, kegiatan warung, dan usaha angkutan.”
39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi tempat dilaksanakannya penelitian terkait dampak kegiatan industri terhadap kegiatan penduduk adalah
wilayah sekitar Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Yang merupakan sebuah Kecamatan
sebagai hasil dari pemekaran Kecamatan Ciputat. Fokus lokasi penelitian adalah wilayah Rukun Warga dan Rukun
Tetangga di Kelurahan Rempoa. Kelurahan Rempoa yang menjadi fokus wilayah penelitian ini terletak di sebelah selatan Kota Jakarta Selatan dan
sebelah barat jalan Ir. H. Juanda Peta 1 dengan batas geografisnya terletak pada koordinat 06
16’.52.44’’S dan 106 45’.26.66’’E dan batas wilayah
adminstrasinya sebagai berikut lihat Peta 1:
o Bagian Utara
: Bintaro DKI Jakarta o
Bagian Selatan : Cempaka Putih
o Bagian Barat
: Rengas o
Bagian Timur : Cireundeu
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah lebih kurang selama sebelas bulan yang dimulai dari awal Desembe 2013 sampai
akhir Oktober 2014 Lihat Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Waktu Pengumpulan Data Penelitian
No Jenis
Data Tempat Lokasi Pengambilan
Data Waktu
Pengumpulan Data
1 Sekunder
Kantor Camat Ciputat Timur 9 Desember 2013
2 Kantor Kelurahan Rempa
27 April 2014 3
Kantor Badan Informasi Geospasial 27 April 2014
4 Kantor PUSLIT Tanah Bogor
27 April 2014 5
Kantor Wali Kota Tangsel 11 Juli 2014
6 BPS Tangsel
14 Juli 2014 7
DISPERINDAG Kota Tangsel 15 Juli 2014
8 Dinas Kependudukan Kota Tangsel
15 Juli 2014 9
Dinas Tata Kota Kota Tangsel 21 Juli 2014
10 Dinas Bina Marga dan Sumber
Daya Air 14 Agustus 2014
11 Primer
Pengumpulan data industri 3 minggu
25 Agustus 2014 12
Pengumpulan data sektor Informal September -
Oktober 2014
B. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu sebuah metodologi penelitian yang didalamnya mencakup pandangan-pandangan
filsafat mengenai realitas dan objek yang dikaji. Maka metode yang digunakan untuk melihat persebaran industri dan persebaran dampak dari
kegiatan industri terhadap kegiatan penduduk dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif.
Sebagaimana menurut Mukhtar 2013, “ penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang di maksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai subjek penelitian dan perilaku subjek pada periode tertentu yang
selalu berusaha mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada”.
34
34
Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta : GP Press Group, 2013. Hal 11.