Besar keuntungan pemilik warung

menjadi implikasinya adalah beberapa masalah terkait yang peneliti temukan yang belum bisa dikupas lebih dalam karena alasan keterbatasan dalam penelitian, implikasinya yaitu: 1. Peran pemerintah untuk membantu tumbuhnya industri-industri skala kecil dan rumah tangga, mulai dari pendidikan karena masih di temukan pekerja yang tergolong semi terampil yang bekerja di unit kegiatan industri. 2. Persebaran industri yang cenderung mendekati jalan utama dan tersebar tidak merata maka perlu kiranya adanya penertiban seperti dibangunnya kawan industri yang jelas karena hal ini akan mengurangi dampak negatif dari industri seperti dampak dari limbah industri. 3. Terkait kebijakan pemerintah terhadap lokasi industri yang tersebar tidak merata guna penertiban terhadap lokasi industri perlu kiranya untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan AMDAL, karena hal ini sangat membantu pemerintahan dalam mengawasi unit kegiatan industri yang ada di wilayah penelitian. Hal ini penulis kemukakan karena ada beberapa lokasi industri yang tingkat pencemarannya tergolong tinggi terhadap lingkungan dimana ada sebuah kejanggalan yang terjadi di lapangan yaitu lokasi produksi berbeda dengan alamat yang tercatat di SKDU Surat Keterangan Domisili Usaha yang ada di pemerintahan. 4. Dampak industri terhadap kegiatan penduduk yang mengarah pada penambahan lapangan usaha perlu di kembangkan serta adanya pembinaan melalui bimbingan UKM yang diciptakan oleh pemerintahan setempat agar keberadaan industri di suatu tempat terasa manfaat secara langsung bagi penduduk setempat.

C. Saran

Dari berbagai macam permasalahan yang peneliti temukan dilapangan yang tidak bisa untuk dikupas di dalam penelitian ini maka ada beberapa saran yang bisa Peneliti kemukakan guna untuk memperkuat aturan yang jauh dari keteraturan. 1. Untuk Kelurahan Sebaiknya pihak kelurahan melakukan peninjauan kembali ke lapangan dari batas-batas kepemilikan lahan yang masih termasuk ke dalam wilayah kelurahan yang ada dalam catatan ctatistik. Dimana terdapat perbedaan batas antara data sekunder dengan data primer yang saya temukan di lokasi penelitian. 2. Untuk Kecamatan Perlu kiranya pihak kecamatan memperbaiki dan memperbaharui atau mendata kembali terhadap data-data statistik dalam profil kecamatan karena banyak data yang tidak sesuai dengan fakta lapangan dan hal itupun berbeda dari data yang peneliti temukan di kantor Kelurahan. 3. Untuk DISPERINDAG Kota Tangerang Selatan Terkait data SKDU hendaknya dilakukan survei lapangan dan analisis dampak lingkungannya sebelum surat di berikan kepada pemilik lapangan usaha. Karena banyak kejanggalan yang bisa ditemukan seperti dampak dari kegiatan yang akan mempengaruhi keadaan ruang di wilayah Kelurahan Rempoa sendiri dimana imbasnya adalah penduduk setempat. 4. Untuk Dinas Tata Kota Tangerang Selatan Terkait peta tematik yang saya peroleh dari Dinas Tatat Kota Tangerang Selatan sudah tidak sesuai dengan realita yang saya temukan di lapangan, itu artinya peta tematik tersebut sudah tidak bisa digunakan sebagai bahan rujukan atau pertimbangan dalam mengambil kebijakan terkait perencanaan keruangan. Seperti batas administrasi kelurahan yang jauh mengalami perubahan dan beberapa objek keruangan yang berbeda dengan apa yang ada dalam peta penggunaan lahan. Artinya peta penggunaan lahan sudah banyak mengalami perubahan yang signifikan. 5. Untuk Dinas Kependudukan Kota Tangerang Selatan Hendaknya dilakukan survei penduduk karena banyak penghuni rumah sewa yang tinggal dan bekerja lebih dari 6 bulan namun mereka belum tercatat sebagai penduduk dari Kelurahan Rempoa. Jika ini dibiarkan maka akan mempengaruhi data statistik terhadap pencatatan pertumbuhan penduduk yang berada di Kelurahan. 6. Untuk Infestor Hendaknya para infestor tidak melakukan manipulasi data terkait realita dalam proses pelaporan terkait kegiatan produksi. Karena banyak industri-industri yang ada di lokasi penelitian melakukan manipulasi data dalam melaporkan unitkegiatannya ke pihak pemerintahan. Hal ini bisa ditemukan dalam SKDU Kelurahan. Jika ini dilakukan bisa merugikan banyak pihak baik masyarakat setempat maupun pihak pemerintah. 7. Untuk BPS Kota Tangerang Selatan Sebaiknya pengambilan data yang dilakukan BPS Tangsel selalu di sesuaikan atau di sosialisasikan dengan jenjang pemerintahan terendah karena banyak data statistik yang berbeda BPS publikasikan dengan data yang pihak Kecamatan ataupun Kelurahan publikasikan. Salah satu kejanggalan nya adalah yang berhubungan dengan jumlah industri, jumlah penduduk, serta luas wilayah kelurahan.