Hasil Penelitian Relevan Dampak kegiatan industri terhadap kegiatan Penduduk: studi kasus di Kelurahan Rempoa Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan

4. Memplotkan tiap lokasi unit usaha rumah kontrakan, warung makan, unit usaha angkutan ke dalam peta kerja sehingga didapat Peta Persebaran Lokasi Unit Usaha di Kelurahan Rempoa. 5. Melakukan pengklasifikasian dan membuat peta tematik tiap variabel berupa:  Biaya kontrakan, waktu tempuh perjalanan, dan biaya angkutan tiap unit usaha rumah kontrakan  Jumlah pekerja warung, jumlah konsumen, besar modal, dan besar pendapatan yang diperoleh pada tiap unit usaha warung makan  Jumlah pengendara tetap, jenis pemakai jasa angkutan terbanyak pekerja atau bukan pekerja pabrik 6. Memilih satu industri yang pekerjanya tinggal tersebar di wilayah penelitian sebagai objek kasus dan membuat peta tematik untuk menganalisis persebaran dampak dilihat dari jaraknya terhadap lokasi industri. 7. Melakukan perhitungan rata-rata jarak wilayah persebaran dampak terhadap lokasi industri yang dipilih sebagai objek kasus.

F. Tahap Analisis Data

Analisis dilakukan untuk melihat wilayah persebaran dampak yang terjadi di wilayah unit usaha terhadap jaraknya dari lokasi industri. Analisis dilakukan dengan metode korelasi peta overlay dan metode analisis spasial secara deskriptif terhadap kelas jalan dan persebaran industri. Dari persebaran dampak yang dihasilkan akan menjelaskan adanya korelasi. Korelasi positif ditunjukan apabila nilai dari tiap variabel yang sudah diklasifiksikan sebanding dengan jarak terhadap lokasi industri dalam arti semakin jauh jarak dari lokasi industri semakin meningkat pula nilai tiap variabel berupa waktu tempuh dan biaya angkutan. Begitu sebaliknya korelasi negatif ditunjukkan apabila jarak terhadap lokais industri berbanding terbalik dengan nilai variabel berupa biaya kontak artinya semakin jauh jarak dari lokasi industri maka biaya kontrak akan semakin murah. Analisis deskripsi terhadap variabel-variabel yang diteliti untuk unit usaha warung makan dan angkutan ojek lebih dikaitkan pada kelas jalan dan perebaran industri. Korelasi positif ditunjukkan apabila nilai tiap variabel yang diperoleh sebanding dengan kelas jalan dan persebaran industri, artinya jika wilayah yang diteliti merupakan wilayah yang terletak di sepanjang jalan utama dan wilayah persebaran industri besar maka nilai variabel berupa jumlah pekerja, jumlah konsumen, besar modal dan besar pendapatan unit usaha warung makan dan variabel berupa jumlah pengendara tetap unit usah angkutan ojek memperlihatkan nilai yang besar. 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Letak Geografis dan Administratif Wilayah Penelitian

Kelurahan Rempoa yang menjadi lokasi penelitian ini terletak di sebelah selatan Kota Jakarta Selatan dan sebelah barat jalan Ir. H. Juanda dengan batas astronomisnya terletak pada koordinat 06 16’.52.44’’S dan 106 45’.26.66’’E dan batas wilayah adminstrasinya sebagai berikut lihat Peta 1: o Bagian Utara : Bintaro DKI Jakarta o Bagian Selatan : Cempaka Putih o Bagian Barat : Rengas o Bagian Timur : Cireundeu Ditinjau dari sudut Administratif Pemerintahan wilayah Kecamatan Ciputat Timur terdiri dari 6 kelurahan yang meliputi 79 RW Rukun Warga dan 438 RT Rukun Tetangga. 35 Adapun ke-6 wilayah kelurahan tersebut beserta pembagian jumlah RTRW masing-masing kelurahan adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Nama Kelurahan dan Jumlah RTRW Kecamatan Ciputat Timur No Kelurahan JumlahTotal Rukun Tetangga RT Rukun Warga RW 1 Pisangan 108 18 2 Cirendeu 76 15 3 Cempaka Putih 55 11 4 Rempoa 72 12 5 Rengas 75 11 6 Pondok Ranji 52 12 Kec. Ciputat Timur 438 79 35 BPS, Kecmatan Ciputat Timur Dalam Angka, Tangerang: BPS Tangsel, 2013, hal. 3 dan 20.