b. Pangkalan Angkutan Rendah
Jumlah pengendara tetap di wilayah ini sebanyak 1 – 10 orang.
Dua pangkalan ojek terletak di Jl. Ir. H. Juanda, satu diantaranya berada dekat dengan gerbang timur PT. Sandratex. Empat pangkalan
lainnya berada di jalan Pahlawan dimana satu pangkalan berada dekat dengan PT. Indogravure dan tiga lainnya berada di sebalah baratnya
PT. Sandratex Peta 13 dan Lampiran 4.
2.3.2. Pemakai Jasa Angkutan
a. Pemakai Jasa Bukan Pekerja Pabrik
Tiga pangkalan becak, dua pangkalan ojek dan satu pangkalan ojek dan becak merupakan wilayah dengan pemakai jasa angkutan
bukan pekerja pabrik. Dua pangkalan berada di jalan Juanda, tiga lainnya berada di jalan Pahlawan sedangkan satu pangkalan berada di
perbatasan jalan Pahlawan dengan jalan Juanda yaitu pangkalan pertigaan Gintung berada dekat dengan PT. Indogravure Peta 13 dan
Tabel Lampiran 4. b.
Pemakai Jasa Pekerja Pabrik dan Bukan Pekerja Pabrik Satu pangkalan ojek berada di sebelah barat kelurahan Rempoa di
dekat PT. Sandratex tepatnya di pinggir jalan Juanda. Pangkalan yang kedua berada di selatan Rempoa tepatnya di tikungan jalan Pahlawan
yaitu pangkalan Gurdani yang merupakan pangkalan becak. Pangkala yang ke tiga adalah pangkalan Flamboyan yang merupakan sebuah
pangkalan yang berada di utara arah barat kelurahan ini. Pangkalan Flamboyan merupakan gabunga pangkalan ojek dan becak. Dimana
pagkalan ini merupakan tempat putaran mertomini jurusan rempoa blok m. Sehingga karyawan yang tinggal di luar wilayah rempoa yang
menggunakan jasa angkutan umum seperti metro mini sering turun dan menggunakan jasa ojek atau becak untuk menuju PT. Sandratek.
Selain karyawan industri pemakai jasa pangkalan ojek dan becak di pangkalan Flamboyan ini adalah orang perumahan Falmboyan dan
juga ke perumahan yang termasuk Wilayah Bintaro. Hal ini terjadi ka-
92
rena pangkalan flamboyan merupakan perempatan yang merupakan pertemuan dari empat penjuru jalan baik dari arah timur dan utara
jalan yang termasuk wilayah Bintaro dan barat-selatan termasuk wilayah Rempoa Peta 13 dan Lampiran 4.
Dari sembilan pangkalan angkutan ojek dan becak yang ada di Rempoa hanya tiga pangkalan yang terdapat pemakai jasa yang berstatus
sebagai pekerja industri. Hal ini terjadi karena sedikitnya pekerja industri yang bermukim di luar Rempoa dan sebagian besar pekerja sudah memiliki
kenderaan sendiri. Pangkalan yang pemakai jasa berasal dari pekerja dan bukan pekerja industri terdapat di perempatan Flamboyan dan di pertemuan
jalana Sandratek dan Juanda.
94
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Industri di Kelurahan Rempoa merupakan industri besar, sedang, kecil dan industri rumah tangga yang letaknya mengikuti alur jalan. Secara
langsung kegiatan idustri bedampak positif pada penyerapan tenaga kerja. Melihat kemampuan skill maka sebagian besar pekerja industri di Rempoa
merupakan pekerja terampil skilled labour dan semi terampil semi-skilled labour. Sedangkan jenis industri terbanyak berupa industri furnitur,
percetakan atau periklanan advertising, dan industri tekstil. Maka dengan itu dengan melihat pola lokasi industri di Greater London, wilayah industri
di Rempoa dapat digolongkan ke dalam Group A dan B. Secara tidak langsung kegiatan industri menimbulkan dampak positif
antara lain kegiatan penyewaan rumah kontrakan dan kos-kosan, kegiatan warung, dan usaha angkutan.
Persebaran rumah sewa terdapat di sebagian besar wilayah Rempoa. Pada wilayah pemukiman teratur persentase rumah sewa rendah sedangkan
persentase rumah sewa tinggi dan sedang menyebar di wilayah pemukiman tidak teratur. Persebaran jumlah warung dan konsumen warung yaitu
semakin mendekati lokasi industri maka besar variabel jumlah warung dan konsumen warung dari pekerja industri akan semakin besar pula. Sedangkan
warung yang lokasinya jauh dari lokasi industi memiliki nilai yang rendah karena sebagian besar konsumen berasal bukan dari pekerja industri.
Persebaran pangkalan angkutan ojek becak yang pengguna jasanya juga berasal dari pekerja industri hanya terdapat 3 pangkalan yaitu di pangkalan
jalan Sandratex, Gurdani dan pangkalan Flamboyan.
B. Implikasi
Berhubungan dengan topik penelitian ini yang mengupas terkait dampak kegiatan industri terhadap kegiatan penduduk. Maka yang akan
menjadi implikasinya adalah beberapa masalah terkait yang peneliti temukan yang belum bisa dikupas lebih dalam karena alasan keterbatasan
dalam penelitian, implikasinya yaitu: 1.
Peran pemerintah untuk membantu tumbuhnya industri-industri skala kecil dan rumah tangga, mulai dari pendidikan karena masih di
temukan pekerja yang tergolong semi terampil yang bekerja di unit kegiatan industri.
2. Persebaran industri yang cenderung mendekati jalan utama dan
tersebar tidak merata maka perlu kiranya adanya penertiban seperti dibangunnya kawan industri yang jelas karena hal ini akan
mengurangi dampak negatif dari industri seperti dampak dari limbah industri.
3. Terkait kebijakan pemerintah terhadap lokasi industri yang tersebar
tidak merata guna penertiban terhadap lokasi industri perlu kiranya untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan AMDAL,
karena hal ini sangat membantu pemerintahan dalam mengawasi unit kegiatan industri yang ada di wilayah penelitian. Hal ini penulis
kemukakan karena ada beberapa lokasi industri yang tingkat pencemarannya tergolong tinggi terhadap lingkungan dimana ada
sebuah kejanggalan yang terjadi di lapangan yaitu lokasi produksi berbeda dengan alamat yang tercatat di SKDU Surat Keterangan
Domisili Usaha yang ada di pemerintahan. 4.
Dampak industri terhadap kegiatan penduduk yang mengarah pada penambahan lapangan usaha perlu di kembangkan serta adanya
pembinaan melalui bimbingan UKM yang diciptakan oleh pemerintahan setempat agar keberadaan industri di suatu tempat terasa
manfaat secara langsung bagi penduduk setempat.
C. Saran
Dari berbagai macam permasalahan yang peneliti temukan dilapangan yang tidak bisa untuk dikupas di dalam penelitian ini maka ada beberapa