7 Tukang kue
75
8 Tukang rias
15
9 Karyawan perusahaan swasta sektor industri
2500
10 Pemilik perusahaan
25
11 Pemilik usaha transportasi
53
12 Buruh usaha jasa transportasi
140
13 Pemilik usaha informasi dan komunikasi
54
14 Buruh usaha informasi dan komunikasi
106
15 Kontraktor
25
16 Pemilik usaha warung, rumah makan, dan restoran
20
17 PNS
602
18 TNI
65
19 POLRI
123
20 Dokter swasta
25
21 Bidan swasta
5
22 Perawat swasta
20
23 Dukunparanormalsupranatural
3
24 Jasa pengobatan alternatif
5
25 Dosen swasta
20
26 Guru swasta
60
27 Pensiunan TNIPOLRI
205
28 Pensiunan PNS
107
29 Pensiunan swasta
206
30 Pengacara
10
31 Notaris
15
32 Jasa Konsultasi Manajemen dan Teknis
2
33 Senimanartis
5
34 Pembantu rumah tangga
300
35 Sopir
350
36 Buruh migran perempuan
10
37 buruh migran laki-laki
10
38 Usaha jasa pengerah tenaga kerja
2
39 Wiraswasta lainnya
300
40 Jasa penyewaan peralatan pesta
500
41 Tidak mempunyai mata pencaharian tetap
5
Sumber: Profil Desa dan Kelurahan Rempoa.
Menurut tabel di atas maka buruh industri merupakan mata pencaharian terbesar di Kelurahan Rempoa. Jumlah buruh industri disini
belum termasuk industri kecil dan industi rumah tangga yang juga merupakan objek dalam penelitian ini.
5.3. Unit Usaha Kegiatan Penduduk
Tingginya jumlah industri dan jumlah pekerja industri yang terdapat di Kelurahan Rempoa mempengaruhi penduduk di wilayah ini untuk
mengadakan usaha atau kegiatan. Ada tiga bagian besar unit usaha kegiatan penduduk Rempoa sebagai dampak dari industri yang ada. Kegiatan unit
usaha tersebut antara lain:
a Unit usaha rumah kontrakan Kos-kosan Rumah Sewa
b Unit usaha warung makan atau rumah makan
c Unit usaha angkutan Ojek Becak
5.3.1 Unit Usaha Rumah Kontrakan Kos-kosan Sewa
Hampir di setiap RTRW terdapat kegiatan usaha pengontrakan rumah atau kos-kosan yang diperuntukkan pada para pendatang yang bekerja di
sekitar wilayah Kelurahan Rempoa baik yang berstatus sebagai Buruh Industri maupun Karyawan Perkantoran lainnya. Pemilik dari unit usaha ini
sebagian besar merupakan penduduk setempat. Besarnya dampak kegiatan industri terhadap unit usaha rumah kontrakan maupun kos-kosan dapat
dilihat pada lampiran 2. Sejumlah 30 sampel wilayah RW dan RT di survei dan diperoleh
data berupa:
a Jumlah rumah
b Jumlah rumah kontrakankos-kosan sewa. Jumlah rumah sewa akan
di persentasekan besarannya ke dalam bentuk peta tematik. Persentasenya akan dibagi kedalam tiga kelas yaitu; 1 persentase
rumah sewa tinggi berkisar antara 67 – 100 , 2 persentase rumah
sewa sedang yaitu antara 33 - 66, dan 3 persentase rumah sewa rendah 0 - 32.
c Jumlah rata-rata penghuni rumah sewa
d Persentase penghuni di tiap rumah sewa yang bekerja di pabrik. Dari
data pada lampiran 2 persentase 100 menunjukkan bahwa sebagian besar penghuni rumah sewa merupakan pekerja pabrik. Persentase
75 menunjukan bahwa perbandingan jumlah penghuni yang bekerja
di pabrik lebih banyak dari pada yang tidak bekerja di pabrik. Persentase 50 menunjukkan bahwa banyaknya penghuni yang
bekerja di pabrik sebanding dengan yang bukn bekerja di pabrik. Persentase 25 menunjukan bahwa penghuni yang bekerja di pabrik
lebih sedikit di banding yang bukan bekerja di pabrik. Persentase 5 menunjukan hampir seluruh penghuni bukan pekerja pabrik.
e Persentase penghuni dari seluruh rumah kontrakan atau kos-kosan bila
dibedakan penghuni yang bekerja di pabrik yang terdapat di Kelurahan Rempoa dengan yang bekerja di luar wilayah Rempoa.
f Besar biaya rumah kontrakan atau kos-kosan tiap bulan.
Data yang menerangkan tentang kegiatan transportasi penghuni rumah kontrakan lampiran 3 merupkan data yang diperoleh dari penghuni rumah
kontrakan atau kos-kosan yang bekerja di Pabrik Sandratex dan di pabrik yang memiliki persentase terbesar lampiran 2. Data yang diperoleh dari
kegiatan transportasi penghuni rumah kontrakan atau kos-kosan lampiran 3 di antaranya:
1 Jenis angkutan yang digunakan rata-rata penghuni pekerja pabrik
2 Biaya angkutan menuju lokasi pabrik
3 Waktu tempuh lamanya perjalanan menuju lokasi pabrik
5.3.2 Unit Usaha Warung Makan Rumah Makan
Unit usaha warung makan merupakan unit usaha yang cukup mendukung sebagai mata pencaharian bagi masyarakat setempat di wilayah
Kelurahan Rempoa. Menurut informasi yang di dapat dari Kelurahan Rempoa diketahui sejumlah 51 unit rumah makan dan restoran yang
tersebar di wilayah kelurahan ini Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Jumlah Unit Usaha di Kelurahan Rempoa
No Jenis Usaha
JumlahUnit
1
Industri amakan 3
2 Rumah makan dan restoran
51
3
Toko kelontong
216
Sumber: Profil Desa Rempoa 2013.
Sebagian besar unit usaha warung tersebar di jalan arteri dan jalan kolektor di Wilayah Kelurahan Rempoa. Di jalan Raya Ir.H. Juanda ada
sebanyak 33 unit usaha warung, di jalan Pahlawan terdapat 18 unit dan di jalan Raya Rempoa terdapat 13 unit dengan klasifikasi seperti yang
ditampilkan pada tabel 4.12 lihat Peta 4.
Tabel 4.12 Jumlah Unit Usaha Warung MakanRumah Makan di Jl. Ir H. Juanda, Jl. Pahlawan dan Jl. Rempoa Raya.
No Jenis Unit Usaha Warung
Jumlah
Jl. Ir. H. Juanda
Jl. Pahlawan Jl. Raya
Rempoa
1 Warung makan
18 13
11
2 Warung makan tenda
12 3
-
3
Rumah makan 3
2 2
Jumlah 33
18 13
Sumber: Survei lapangan September 2014.
Warung makan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Warung Tegal dan Rumah Makan Masakan Padang. Ke 33 warung yang tersebar di
Jl. Ir. H. Juanda 7 warung makan dan 5 warung makan tenda berada di dekat gerbang masuk PT. Sandratex warung lainnya tersebar merata kearah
selatan Jl. Ir. H. Juanda hingga pertigan Gintung. Di dekat pertigaan Gintung terdapat Industri Indogravure dimana sekitar radius 500 m dari
industri tersebut tersebar 3 warung makan dan 1 warung tenda yang berada di Jl. Pahlawan, adapun 5 warung tenda berada di pinggir Jl. Ir. H. Juanda.
Warung makan yang berada di Jl. Pahlawan terdapat 13 unit dan warung makan tenda tercatat 3 unit sedangkan rumah makan terdapat 2 unit yang
berada di pertigaan gintug atau sekitar 100 m dari PT. Indogravure. Persebaran warung makan lainnya berada di Jl. Raya Rempoa yaitu ada
sekitar 11 unit dan 2 unit rumah makan.
4 Pengencer Gas dan BBM
125
5 Kontrakan Rumah
1275
6
Mess
20
67
Besarnya dampak kegiatan industri terhadap kegiatan usaha warung dapat dilihat pada lampiran 5. Data yang diperoleh yang berkaitan dengan
kegiatan usaha warung antara lain: 1
Jumlah warung 2
Jumlah pekerja tiap warung 3
Jumlah konsumen rata-rata per hari 4
Jumlah konsumen pekerja pabrik rata-rata per hari 5
Besar modal rata-rata per hari yang dibutuhkan oleh pemilik warung 6
Besar keuntungan rata-rata yang diperoleh tiap hari
5.3.3 Unit Usaha Angkutan
Selain angkutan umum unit usaha yang cukup mendukung bagi masyarakat setempat adalah usaha angkutan ojek dan becak. Ada tiga lokasi
yang merupakan tempat pangkalan ojek yang letaknya di arah timur wilayah Rempoa yaitu di:
1 Perbatasan jalan Sandratex dengan jalan Ir. H. Juanda dekat
gerbang timur PT. Sandratex
2 Pertigaan UMJ yaitu pertemuan
Jl. Ir. H. Juanda - Jl. H. Dali
3
Perbatasan jalan Ir. H. Juanda dengan jalan Gunung Raya
Sedangkan untuk angkutan becak terletak di empat lokasi wilayah selatan dan timur Kelurahan Rempoa yaitu di:
1 Pangkalan Gurdani yaitu tikungan jalan Pahlawan yang
merupakan pertemuan jalan Abdul Gani dengan jalan Pahlawan
2 Tanjakan Mabad yaitu perbatasan jalan Pahlawan dengan jalan
Kesatrian
3
Perbatasan jalan Pahlawan dengan jalan Garuda
4 Taman Rempoa Indah yaitu pebatasan jalan Delim Jaya dengan
jalan Pahlawan
Dua tempat lainnya merupakan tempat pangkalan ojek dan becak yang terletak di Pertigaan Gintung yaitu di perbatasan jalan Ir. Juanda dengan