Teori lokasi industri Industri

metode dalam membantu menentukan atau mengidentifikasi aktivitas- aktivitas proyek yang dapat menimbulkan dampak dan menentukan komponen-komponen lingkungan yang akan terkena dampak serta dapat menggambarkan aliran dari dampak di antar komponen. 25 Dalam mengidentifikasi dampak banyak metode yang bisa digunakan. Mengingat tiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan dari fungsinya, maka penggunaan metode biasanya disesuikan dengan kehendak dan masalah yang kemungkinan tepat di gunakan. Dalam penelitian ini metode yang akan digunaan adalah metode Overlays. Metode Overlay atau metode Penampalan adalah proyek yang menggunakan sejumlah peta di tempat proyek yang akan di bangun dan daerah sekitarnya yang tiap peta menggambarkan komponen-komponen lingkungan yang lengkap, yang meliputi aspek fisik-kimia, biologi, sosial- ekonomi dan sosial budaya. Metode Overlay korelasi peta merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengevaluasi dampak. Tahap evaluasi peta harus melewati tahap penggambaran beberapa peta tematik peta yang berisi satu tema dahulu. Data baik kualitatif maupun kuantitatif yang akan dituangkan dalam bentuk peta tematik harus memperhatikan acuan yang berlaku. Acuan itu merupakan hasil rumusan atau kesepakatan para pakar dalam penggunaan simbol sebagai ganti persebaran benda yang ada dimuka bumi. Salah satu simbol area yang digunakan untuk menyajikan unit perwilayahan 26 . Simbol harus tampil dalam bentuk gradasi apabila data yang akan digambarkan berupa data kuantitatif. Gradasi menunjukkan penggolongan wilayah yang dibuat atas dasar kriteria tertentu formal region. Selanjutnya untuk memprakirakan dampak dan mengevaluasi dampak diggunakan metode Overlay seperti yang sudah disebutkan di atas. Prakiraan dan pengevaluasian dampak tersebut erat kaitannya dengan penyajian persebaran dampak. 25 F. Gunarwan Suratmo, op. Cit., h 176. 26 Rahardjo, “Pemahaman dan Penggunaan Metode Overlay”, dalam Devi Aseani ed., op. Cit., h. 19. Metode Overlay memiliki kelebihan dan kelemahan seperti metode lain bagan alir, jaringan, matriks dalam studi AMDAL. Metode Overlay dikatakan tidak cukup baik digunakan untuk mengidentifikasi dampak penting. Hal ini dikarenakan terdapat patokan baku yang dapat dijadikan landasan. Jika digunakan peran pakar akan sangat diandalkan dalam mengadakan pemilihan peta yang akan dipaparkan. Kegunaan metode ini lebih untuk memprakirakan persebaran dampak penting, walaupun prakiraannya tidak sebaik metode lain. Maka dengan itu besar dampak relatif yang disajikan pada peta selalu dimaksudkan untuk menyatakan perbedaan besaran dampak antar wilayah. 27

2. Jarak Mutlak dan Jarak Relatif

Jarak dapat dikatakan mutlak ataupun nisbih relatif. Jarak mutlak umumnya diekspresikan dalam unit ukuran fisik seperti mil, kilometer, yard, meter, dan sebagainya. Namun variannya masih dapat banyak. Misalnya jarak dari N ke P jarak lurus menurut perhitungan pada peta menunjukkan jarak 640 km sedangkan pada petunjuk jalan 700 km jika melewati rel kereta api jaraknya lain lagi. Hal ini menunjukkan kevariansian jarak mutlak. Lain halnya dengan jarak nisbih relatif yang sering dikatakan dengan waktu. Bagi orang yang dari N mau menuju ke P yang penting baginya bukannya jarak, melinkan waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke tujuan, ongkos karcis kendaraan atau tiket, juga kesenangan yang akan dihayati selama perjalanan. 28 Jarak waktu diukur dengan sekian jam dan menit perjalanan. Ini tak selalu dihubungkan dengan jarak mutlak. Morfologi lahan dan laju lalu-lintas dapat menentukan lambat atau cepatnya tujuan dicapai. Jarak ongkos diukur dengan nilai uang dan perubahan kursnya. Hal ini ditentukan salah satunya oleh jarak waktu relatif dengan melihat faktor-faktor seperti: tujuan dan metode transportasi 27 Rahardjo, “Pemahaman dan Penggunaan Metode Overlay”, dalam Devi Aseani ed., op. Cit., h.20. 28 Daldjoeni, Geografi Baru Organisasi Keruangan Dalam Teori da Praktek, Bandung: Alumni, 1997, Hal 231. yang dipakai atau digunakan. Teknologi transportasi yang sarananya semakin sempurna dapat meningkatkan mobilitas fisik manusia. Oleh karena itu jarak waktu dapat berubah dalam masa tertentu. Melihat ukuran jarak mutlak dan jarak nisbih diatas, maka jarak mutlak dapat menyajikan kerangka untuk melukiskan lokasi, sedangkan jarak nisbih relatif lebih penting dalam studi atas perilaku manusia.

3. Analisi Sewa Yang Ditawarkan

Besar kecilnya harga sewa yang di tawarkan sangat dipengaruhi oleh dua faktor penting, yaitu tingkat produktifitas dan lokasi geografis suatu lahan. Produktifitas lahan tidak hanya dicerminkan oleh produksi hasil pertanian namun juga dipengaruhi oleh sumber daya lain yang ada di suatu lahan tersebut. Lokasi lahan berkaitan dengan jarak sumber daya lahan dari pusat perkotaan, pasar atau kegiatan produksi lainnya seperti industri dan kegiatan perdagangan. Semakin dekat jaraknya dengan pusat-pusat kegiatan maka semakin tinggi harganya karena adanya perbedaan biaya transportasi. 29 Selain faktor produktifitas dan lokasi, faktor jarak tempuh yang berkaitan dengan aksebilitas juga akan mempengaruhi besar kecilnya nilai sewa. Lebih-lebih masa sekarang dimana nilai waktu sangat tinggi, sehingga harga lahan di pusat-pusat perkotaan sangatlah tinggi karena dikaitkan dengan waktu tempuh yang pendek yang berhubungan dengan kepadatan lalu lintas. Semakin padat lalu lintas, semakin tinggi tingkat kemacetan lalu lintas, dan semakin mahal biaya dalam arti waktu yang hilang yang harus dibayar oleh seseorang yang mempunyai tempat tinggal jauh dari tempat ia bekerja. Sebagai alternatif pilihan, seseorang akan bersedia membayar dengan harga yang tinggi untuk tempat tinggal yang dekat dengan tempat kerja karena akan menghemat waktu tempuh dan meningkatkan produktivitas per satuan jam kerjanya. 29 M. Suparmoko, Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Yogyakarta: BPFE, 2012, edisi. 4, h. 150.