62 e.
Meningkatkan kekerabatan masyarakat f.
Pengembangan pembelajaran pelayanan rohani g.
Meningkatkan pendapatan daaerah. Selain perkembangan visi dan misi, salah satu kebijakan yang dilakukan
pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dalam mendorong pengembangan objek wisata Salib Kasih berupa pelayanan keamanan dan kenyamanan berwisata.
Keamanan yang diberikan berupa adanya asuransi dalam tiket masuk, selain itu adanya pemantauan setiap bulannya yang dilakukan pihak kepolisian bekerja
sama dengan pihak pemerintah, penjagaan juga dilakukan pihak kepolisisan dalam perayaan acara-acara besar yang diselenggarakan di lokasi Salib Kasih. Dalam
mengembangkan objek wisata Salib Kasih pihak pemerintah juga menyiapkan sumber daya manusia SDM. Penambahan pegawai yang sesuai bidang yang
ditekuni menjadi salah satu upaya pihak pemerintah dalam mengembangakn Objek wisata Salib Kasih, supaya tujuan program-program yang telah disusun
dapat tercapai.
3.5.2. Masyarakat
Masyarakat merupakan aspek penting dalam kegiatan pariwisata. Kegiatan pariwisata merupakan suatu kegiatan yang melibatkan masyarakat lokal dengan
wisatawan dalam suatu lokasi wisata. Masyarakat local sebagai pihak yang menerima kedatangan wisatawan, perlu dilibatkan dalam proses pengembangan
pariwisata, supaya keberhasilannya lebih terjamin. Masyarakat memainkan peran yang strategis dengan berperan sebagai pelaku usaha pariwisata, sebagai
Universitas Sumatera Utara
63 pengelola usaha pariwisata maupun sebagai penyedia jasa pariwisata. Partisipasi
aktif masyarakat setempat sangat penting dalam menciptakan situasi yang kondusif bagi wisatawan sehingga kedatangannya benar-benar berkesan. Kegiatan
pariwisata yang melibatkan masyarakat yang aktif dan berpatisipasi dalam usaha pariwisata akan berpengaruh pada proses perkembangan baik itu bagi masyarakat
itu sendiri maupun bagi objek wisata tersebut. Pada tahun 2004 pemerintah Tapanuli Utara mendirikan toko-toko
souvenir yang diperuntukkan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi Salib Kasih. Para penjual ini nantinya membayar berupa pajak sewa toko sebesar Rp.
30.000 per bulannya. Toko- toko souvenir sangat membantu masyarakat sekitar dalam memenuhi kehiduan hidup baik secara ekonomi maupun sosial, seperti
yang diungkapkan oleh salah satu penjual souvenir yang ada di lokasi Salib Kasih: “molo hami dison adong do untung nami nang pe pas-pasan ale
cukupma tu kebutuhan sehari-hari. Ale lumayanma, daripada holan na di jabu iba, tu hauma pe dang sanggup be ai nga lam ma
tua umur, holan hundul pe iba di son, sai na adong do tamba ilmu, alana olo do iba martukkar pendapat dohot akka pengunjung Salib
Kasih on. kalau kami disini memiliki untung yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harilah, kalaupun tidak besar-besar
kali, tapi lumayanlah daripada di ruamah-rumah aja terus, kalau pergi ke sawah udah mulai gak sanggup karena umur sudah
semakin tua, Cuma duduk-duduk aja disini, kemungkinan ada pengetahuan yang tambah, sebab saya sering bertukar pendapat
dengan para pengunjung Salib Kasih ini
”.
Selain menjadi penjual souvenir, masyarakat sekitar juga memanfaatkan Salib Kasih dalam menjajakan jasa fotografi. Pada saat ini terdapat 15 orang
fotografer yang bekerja di salib kasih. Para fotografer ini memiliki pembagian
Universitas Sumatera Utara
64 kerja tiap harinya. Mereka memiliki jadwal masuk satu hari setiap minggunya,
dalam satu hari terdapat tiga orang fotografer yang bekerja, kecuali pada hari minggu dan hari libur semua fotografer diperbolehkan masuk. Pendapatan
fotografer ini cukup beragam, tergantung banyaknya jumlah pengunjung yang ingin berfoto. Harga yang ditetapkan untuk satu foto sebesar Rp. 20.000. Hal ini
sebagaimana dinyatakan oleh salah satu fotografer di Salib Kasih: “ Molo hami fotografer dison, holan modal kamera do, molo
percetakan hami cetak di toru do. Biasana arga pencetakanna Rp. 15.000, hami jual ma i Rp. 20.000, jadi untung ma hami Rp. 5.000
sian sada foto. Kalau kami fotografer di sini, cuma modal kamera ajanya, kalau soal percetakan kami mencetaknya di bawah toko-
toko souvenir. Biasanya harga pencetakannya Rp.15.000, sedangkan foto yang kami jual seharga Rp.20.000, jadi untung Rp.
5.000 lah kami dari satu foto
”.
Kegiatan masyarakat yang menjadi pengelola usaha dan penyedia jasa di Salib Kasih tentu menjadi salah satu factor pendukung dalam perkembangan Salib
Kasih. Keramahan dan kualitas barang dan jasa yang ditawarkan oleh pengelola usaha pariwisata yang dalam hal ini merpuakan masyarakat setempat akan
menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
3.5.3. Wisatawan