25
1.5.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini ada dua jenis data yang digunakan, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari lapangan melalui
observasi dan wawancara. Sedangkan data sekunder yakni data yang diperoleh dari kajian pustaka berupa buku ilmiah, jurnal, skripsi, laporan penelitian, media
massa serta internet. Observasi
Dalam mengawali penelitian, penulis akan memulainya terlebih dahulu dengan mengobservasi objek yang sedang diteliti. Observasi yang digunakan
adalah observasi partisipasi. Artinya peneliti mengumpulkan data melalui observasi terhadap objek pengamatan dengan langsung hidup bersama,
merasakan, serta berada dalam aktivitas kehidupan objek pengamatan. Selama berada di lokasi penelitian dan hidup bersama dengan mereka, peneliti akan
melakukan pengamatan mengenai kegiatan-kegiatan yang berlangsung di Salib Kasih, serta siapa-siapa saja pihak yang terlibat dalam kegiatan, dan bagaimana
dampak dari kegitan-kegiatan tersebut terhadap masyarakat sekitar. Wawancara
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam depth interview. Wawancara mendalam adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan, dengan atau tanpa menggunakan pedoman
wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kegiatan yang relatif lama.
Universitas Sumatera Utara
26 Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah masyarakat
yang terlibat di dalam objek wisata Salib Kasih, mulai dari pengelola objek wisata, para pengunjung, serta masyarakat di sekitar objek wisata Salib Kasih
tersebut. Dalam penelitian ini peneliti tidak mengkategorikan informan ke dalam informan pangkal maupun informan kunci, karena bagi penulis semua orang yang
memberikan informasi tentang data-data mengenai objek penelitian sama pentingnya.
Pada saat melakukan wawancara, peneliti terlebih dahulu menyusun sebuah kerangka wawancara yang menjadi fokus penelitian. Adapun fokus
wawancara yang disusun peneliti terdiri dari bagaimana sejarah dan perkembangan Salib Kasih, dalam menjawab permasalahan ini yang menjadi
fokus wawancara yakni pihak pengelola baik itu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tapanuli Utara maupun UPT Salib Kasih. Selain itu, dampak-
dampak objek wisata Salib Kasih juga termasuk salah satu fokus wawancara, baik yang bersifat positif maupun negatif. Pandangan pengunjung maupun kegiatan-
kegiatan yang dilakukan pengunjuung tidak terlepas dari fokus wawancara penelitian.
Dalam proses wawancara, peneliti berusaha untuk menjalin rapport
5
dengan informan. Hal ini dilakukan untuk membantu peneliti memperoleh data atau informasi dengan mudah. Pengembangan rapport dilakukan dengan cara
hidup beradaptasi dan menjalin hubungan yang baik dengan penduduk setempat,
5
Rapport adalah keterampilan dalam membina hubungan baik antara peneliti dengan informan.
Universitas Sumatera Utara
27 sehingga ketika melakukan wawancara data atau informasi yang berkaitan dengan
masalah penelitian benar-benar sesuai dengan fakta dilapangan. Untuk membantu keterbatasan daya ingat peneliti, maka perlu dilakukan
pencacatan hasil lapangan dalam bentuk field note. Selain itu, dibutuhkan juga alat perekam berupa kamera yang digunakan untuk menghasilkan karya-karya
visual. Data-data ini nantinya akan memperjelas data yang didapat melalui waancara. Selain itu, hal ini akan menjadi bukti otentik keberadaan penulis di
lapangan. Data-data yang diperoleh kemudian dikumpulkan lalu dianalisis. Analisis
data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif. Artinya data-data yang terkumpul dianalisis menggunakan kebudayaan masyarakat itu sendiri. Setelah itu
barulah dianalisis dengan menggunakan teori-teori yang objektif.
1.6 Rangkaian Pengalaman di Lapangan