16 b. Modal dan potensi kebudayaannnya. Yang dimaksud potensi kebudayaan disini
merupakan kebudayaan dalam arti luas bukan hanya meliputi seperti kesenian atau kehidupan keratin dll. Akan tetapi meliputi adat istiadat dan segala kebiasaan
yang hidup di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Sehingga diharapkan wisatawan atau pengunjung bisa tertahan dan dapat menghabiskan waktu di
tengah-tengah masyarakat dengan kebudayaannya yang dianggap menarik.
c. Modal dan potensi manusia. Manusia dapat dijadikan atraksi wisata yang berupa keunikan-keunikan adat istiadat maupun kehidupannya namun jangan
sampai martabat dari manusia tersebut direndahkan sehingga kehilangan martabatnya sebagai manusia
1.2.5. Dampak Priwisata
Pengaruh dan dampak Pariwisata juga perlu diperhatikan dalam rencana pengembangan pariwisata. Pariwisata tetnunya menimbulkan dampak yang
bersifaat negatif maupun positif. Dampak negatif yang ditimbulkan pariwisata meliputi biaya pembangunan infrastruktur yang cukup besar terutama di lokasi-
lokasi yang memberdayakan penduduk lokal sebagai lokasi pariwisata, selain itu pariwista juga memicu peningkatan harga-harga barang terutama harga lahan,
rumah, dan lokasi-lokasi yang strategis untuk dikembangkan, dan juga memuncul lapangan pekerjaanyang hanya aktif padamusim-musim tertentu saja. Sedangkan
dampak positif yang ditimbulkan industri pariwista berupa mampu merangsang pembentukan lapangan pekerjaan baru, mengembangan infrastruktur yang lebih
baik, serta meningkatan perekonomian Yoeti, 1994.
Universitas Sumatera Utara
17 Objek wisata religi juga mempunyai dampak tersendiri bagi
pengunjungnya, seperti yang dikatakan Van Gennap dalam Denison Nach 1996, bahwa orang yang mengunjungi wisata agama itu akan terlibat dalam ritual
perubahan diri yang dilakukan secara khusuk, dimana orang yang mengunjungi wisata agama tersebut akan dijarakkan dari kehiduppan rutin sehari-hari, karena
wisata agama memiliki suatu aura yang sakral.
1.2.6. Daya dukung Objek Wisata
Daya dukung objek wisata adalah kemampuan areal kawasan objek wisata yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan secara maksimum tanpa
merubah kondisi fisik lingkungan dan tanpa penurunan kualitas yang dirasakan oleh wisatawan selama melakukan aktivitas wisata. Hal ini berarti bahwa daya
dukung objek wisata berorientasi pada pemenuhan kepuasan berwisata dan pencegahan dampak negatif pada lingkungan yang mungkin timbul.
Daya dukung objek wisata juga dipengaruhi oleh komponen lingkungan biofisik objek wisata. Lingkungan biofisik objek wisata terdiri dari berbagai
macam komponen biologis dan fisik yang saling berinteraksi satu sama lain. Komponen biologis misalnya flora dan fauna. Komponen fisik misalnya
topografi, keadaan tanah, iklim sarana dan prasarana, luas efektif kawasan wisata, petugas pelayanan wisata, waktu yang dibutuhkan wisatawan untuk melakukan
aktivitas wisata dan ruang gerak wisatawan. Pada sisi lain komponen lingkungan sosial-budaya juga berperan pada pelestarian daya dukung wisata.
Universitas Sumatera Utara
18 Pada kunjungannya ke suatu objek wisata, wisatawan bertujuan untuk
melakukan berbagai
macam aktivitas
wisata. Di
antaranya adalah
istirahatberjalan santai,
berkemah, mendaki
gunung, dan
belajarmengamatimeneliti atau gabungan dari berbagai aktivitas tersebut. Melalui berbagai aktivitas wisata tersebut seseorang berharap untuk mendapatkan
hiburan dan rekreasi. Dengan rekreasi kekuatan diri baik fisik maupun spiritual seseorang diharapkan dapat pulih kembali.
Ada empat kelompok faktor yang mempengaruhi penentuan pilihan daerah tujuan wisata, yaitu:
1. Fasilitas: akomodasi, atraksi, jalan, tanda-tanda penunjuk arah
2. Nilai estatis: pemandangan panorama, iklim santaiterpencil, cuaca
3. Waktubiaya: jarak dari tempat asal rumah, waktu dan biaya
perjalanan, harga atau tarif-tarif pelayanan. 4.
Kualitas hidup: keramah-tamahan, penduduk, bebas dari pencemaran
Sedangkan daya tarik suatu objek wisata pada umumnya dipengaruhi oleh, adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan
bersih, tersedianya aksesibilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya, adanya ciri khususspesifikasi yang besifat langka, serta saranaprasarana penunjang
untuk melayani para wisatawan yang hadir.
Universitas Sumatera Utara
19
1.2.7. Produk Wisata