75
4.1.3. Lingkungan Hidup
Pariwisata juga mendatangkan manfaat bagi lingkungan hidup karena sebuah objek wisata apabila ingin banyak mendapatkan kunjungan dari wisataan
haruslah terjaga kebersiahannya sehingga kita menjadi terbiasa untuk merawat dan menjaga lingkungan kita agar selalu terjaga kebersihannya. Pembangunan
pariwisata tidak mengakibatkan dampak-dampak negatif terhadap lingkungan dan penurunan kualitas tanah atau lahan pertaninan baik lahan perladangan maupun
persawahan. Kelestarian hutannya masih tetap terjaga dengan baik. Masyarakat secara bersama-sama dan sepakat untuk melestarikan hutannnya dan tanpa harus
ketergantungan terhadap hutan tersebut. Pada dasarnya masyarakat lokal telah sadar terhadap perlunya pelestarian hutan, karena kawasan hutan yang dimaksud
merupakan daerah resapan air yang bisa dipergunakan untuk kepentingan hidupnya maupun mahluk hidup yang lainnya. Begitu juga halnya dengan objek
wisata Salib Kasih. Terletak di atas pegunungan dan dikelilingi hutan menjadikan Salib Kasih
sebagai objek wisata yang tidak hanya mengembangkan sarana dan prasarana yang ada di Salib Kasih tetapi juga ikut dalam menjaga kelestarian hutan.
Kelestarian hutan yang ada di lokasi Salib Kasih masih tetap terjaga dengan baik. Hal ini disebabkan adanya program kerja dari pihak pengelola Salib Kasih dalam
hal pemeliharaan hutan. Hal ini dibenarkan oleh Kasubbag Tata Usaha Salib Kasih:
“hutan yang ada di sekitar Salib Kasih ini tetap kita perhatikan, biasanya yang paling sering kita lakukan yaitu kalau ada pohon
yang sudah tua dan kemungkinan akan tumbang, kita segera menebangnya dan kita ganti dengan yang baru. Selain untuk
Universitas Sumatera Utara
76 menjaga kelestarian hutan disini, hal ini juga bertujuan untuk
mengantisipasi agar pohon itu tidak tumbang dan mengenai pengunjung nantinya.”
Selain program kerja yang dilakukan pihak pengelola, masyarakat setempat juga ikut dalam menjaga kelestarian hutan. Masyarakat setempat sadar
akan bahaya yang ditimbulkan jika hutan di Simorangkir Julu rusak. Dalam menjaga kelestarian hutan masayarakat setempat tidak lagi asal menebang pohon,
kesadaran masyarakat Simorangkir Julu juga terlihat dalam pemanfaatan lingkungan pekarangan rumah mereka, hampir setiap pekarangan rumah
masyarakat Simorangkir Julu ditanami tumbuh-tumbuhan baik yang berupa hiasan maupun kebutuhan pangan.
GAMBAR 8. Deretan pohon yang luas menandakan kelestarian hutan di sekitar Salib Kasih
masih tetap terjaga.
Universitas Sumatera Utara
77 Kebersihan pekarangan rumah maupun sarana dan parasarana yang ada di desa
Simorangkir Julu juga menjadi salah satu faktor yang mendukung dalam pelestarian lingkungan.
4.1.4. Peluang dan Kesempatan Kerja