49 September
4.127 orang 416 orang
4.543 orang
Sumber : Kantor UPT Salib Kasih, 2014
3.2. Pandangan Pengunjung
Pengunjung yang datang ke suatu tempat wisata pada umumnya akan mendapat kesan tertentu. Kesan yang didapat merupakan suatu hasil dari cara
pandang seseorang terhadap nilai dari objek wisata tersebut. Penilaian yang diberikan setiap pengunjung biasanya ada yang bersifat negative maupun positif.
Hal ini dikarenakan setiap pengunjung pastinya mempunyai cara pandang tersendiri dalam menilai suatu objek wisata yang dikunjunginya.
3.2.1. Pandangan Pengunjung kelompok anak-anak
Beragamnya pengunjung yang mengunjungi Salib Kasih tak terlepas dari kelompok anak-anak. Anak-anak yang mengunjungi Salib Kasih pada umumnya
datang bersama orang tua mereka. Selain bersama orang tua mereka, anak-anak yang mengunjungi Salib Kasih biasanya datang secara rombongan baik itu dari
kelompok gereja ataupun dari sekolah. Anak-anak yang mengunjungi Salib Kasih pada umunya akan menikmati arena bermain yang tersedia di Salib Kasih. Akan
tetapi tak sedikit pula anak-anak yang merasa bosan terhadap fasilitas yang disediakan pihak pengelola Salib Kasih, seperti yang dikatakan oleh salah satu
Universitas Sumatera Utara
50 pengunjung yang datang bersama rombongan anak-anak sekolah minggu dari
salah satu gereja di Sibolga: “kalau menurutku bang, Salib Kasih ini bagus. Tapi tempat
bermainnya sedikit sekali, kalau sudah ada orang yang memakain
ya jadi tak tau lagi mau ngapain”. Arena bermain yang tersedia di Salib Kasih memang masih memiliki
jumlah yang sedikit, hal ini dikarenakan belum adanya pembangunan arena bermain di Salib Kasih sejak tahun 2004.
3.2.2. Pandangan Pengunjung Kelompok RemajaDewasa
Pengunjung Salib Kasih tak terlepas dari kelompok remaja dan orang dewasa. Pengunjung remaja pada umumnya berusia antara 13-20, sedangkan
orang dewasa merupakan orang-orang yang belum berumah tangga dan berusia 21 sampai dengan keatas. Pada umumnya kelompok ini mengunjugi Salib Kasih
secara pribadi-pribadi dan ada pula yang datang secara berkelompok dengan teman-temannya, biasanya satu kumpulan berjumlah antara 5-8 orang. Selain itu
tidak sedikit pula yang datang bersama dengan keluarga masing-masing. Pengunjung dalam kelompok ini biasanya akan memiliki pandangan yang berbeda
dengan kelompok anank-anak, jika pada kelompok anak-anak pandangannya terhadap Salib Kasih hanya sebatas arena bermain, maka pengunjung pada
kelompok ini akan melihat Salib Kasih secara luas, bagaimana sejarah Salib Kasih, dan apa yang menjadi tujuan Salib Kasih. Selain itu pengunjung dalam
Universitas Sumatera Utara
51 kelompok ini akan melihat bagaimana perawatan dan pengelolaan Salib Kasih.
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pengunjung remaja berikut: “Motivasi saya datang mengunjungi Salib Kasih ini karena saya
pengen tau tentang Salib Kasih, karena jarang-jarang tempat wisata seperti ini yang merupakan wisata rohani kristen. Selain itu saya
juga sekalian ingin refresing”. Berbeda dengan yang diungkapkan oleh pengunjung lainnya, dia memandang
Salib Kasih melalui perawatan dan promosi yang dilakukan pihak pengelola: “kalau menurut saya, Salib Kasih ini kurang promosi, kalau bisa
promosinya harus dimulai di kota yang merupakan ibukota kabupaten, perawatan disini juga masih kurang, kebersihannya
juga kurang terjaga baik itu di ruang-ruang doa sampai dengan toiletnya. Harusnya semua itu harus diperhatikan baik dari pihak
pengelola maupun pengunjung, agar Salib Kasih ini nantinya bisa dikenal banyak orang luar dan menjadi wisata yang Go
internasional”.
Dari pernyataan diatas, terlihat bahwa objek wisata Salib Kasih masih memiliki kekurangan baik dari segi infrastruktur dan juga pengelolaan, namun kekurangan
tersebut bukan menjadi penghalang bagi para pengunjung dalam mengunjungi Salib Kasih.
3.2.3. Pandangan Pengunjung Kelompok Orang Tua