menggunakan jasa homeschooling. Hal ini terlihat dari tabel di atas yang menunjukkan bahwa terdapat 33 subjek 33 menyatakan bahwa perceived
behavioral control yang dimiliki subjek untuk menggunakan jasa homeschooling dalam kategori kuat, 51 subjek 51 menyatakan bahwa perceived behavioral
control yang dimiliki subjek untuk menggunakan homeschooling dalam kategori sedang, dan 16 subjek 16 menyatakan bahwa perceived behavioral control
yang dimiliki subjek untuk menggunakan homeschooling dalam kategori lemah. d. Kategorisasi Skor Intensi
Kategori skor intensi dapat dilihat pada Tabel28.
Tabel 28. Kategorisasi Skor Intensi No.
Skor Kategori
Frekuensi Persentase
1. X ≥ 29
Kuat 57
57 2.
19 ≤ X 29 Sedang
37 37
3. X 19
Lemah 6
6 Total
100 100
Pada skala intensi, mean empirik = 29.88 berada pada kisaran skor kuat. Hal ini terlihat dari tabel di atas yang menunjukkan bahwa terdapat 57
subjek 57 memiliki intensi yang kuat untuk menggunakan jasa homeschooling, 37 subjek 37 memiliki intensi yang sedang untuk menggunakan jasa
homeschooling, dan 6 subjek 6 memiliki intensi yang lemah untuk menggunakan jasa homeschooling.
4.3.2. HASIL ANALISIS WAWANCARA
Hasil wawancara diharapkan dapat memperkuat dan memberikan informasi-informasi dan data penting. Wawancara dilakukan kepada 15 orang
subjek yang dipilih secara acak Berikut ini peneliti cantumkan tabel yang
Universitas Sumatera Utara
berkenaan dengan minat orangtua untuk menggunaan homeschooling sebagai jalur pendidikan untuk anak.
Pertanyaan yang diajukan: Diantara sekolah formal dan homeschooling, mana yang lebih ingin ada gunakan sebagai jalur pendidikan untuk anak anda?
Apa alasannya?
Tabel 29. Hasil Analisis Wawancara
No Jawaban
Frekuensi 1
Sekolah formal Anak akan lebih bisa bersosialisasi di
sekolah formal daripada homeschooling 1
2 Anak lebih memilih sekolah formal
karena sudah punya banyak teman 1
3 Sekolah formal sudah terstandar, lebih
mapan kurikulumnya, jadi anak lebih terurus walau orangtuanya sibuk kerja
2 4
Sekolah formal sudah terbukti hasilnya 1
5
Homeschooling Sekali bermasalah, seterusnya anak
mendapat perlakuan tidak adil dari guru di sekolah
1
6 Lebih ingin anak fokus mempelajari dan
mengembangkan bakatnya, jadi tidak usah mempelajari semua mata pelajaran
1 7
Sistem sekolah membebani anak, pulang sore dan masih diberikan banyak pr
2 8
Lebih banyak waktu dengan anak, dan bisa fokus mengawasi, memperhatikan,
membimbing anak 2
9 Ada program yang diperuntukkan bagi
siswa diluar kota, dan biayanyarelatif murah
1 10
Teman-teman sebaya di sekolah formal memberikan pengaruh yang buruk
1 11
Lebih terlibat dalam pendidikan anak, dapat merancang apa saja yang mau
dipelajari anak 2
Dari hasil wawancara 15 subjek, terdapat 5 subjek yang masih berkeinginan anaknya menggunakansekolah formal dengan alasan yang telah
Universitas Sumatera Utara
dipaparkan pada tabel. Dan terdapat 10 subjek yang berkeinginan anaknya menggunakan homeschooling juga dengan alasan yang beragam. Kepada 10
subjek yang memiliki keinginan untuk menggunakan homeschooling ini, peneliti menanyakan pertanyaan selanjutnya. Berikut jawaban 10 subjek tersebut.
Pertanyaan yang diajukan selanjutnya: Dengan keinginan yang sudah anda miliki untuk menggunakan homeschooling, apakah anda akan benar-benar
menggunakan homeschooling sebagai jalur pendidikan anak anda?
Tabel 30. Hasil Analisis Wawancara Lanjutan
No Jawaban
Alasan Frekuensi
1 Ya
- 5
2 Tidak
Tidak mendapat izin suamikeluarga 2
3 Kendala pada biaya
2 4
Anak masih belum mau 1
Ternyata dari 10 subjek yang berkeinginan menggunakan homeschooling, 5 diantaranya masih tidak akan menggunakan homeschooling dengan alasan
yang telah dicantumkan dalam tabel. Hal ini membuktikan bahwa walaupun subjek sudah memandang homeschooling secara positif dan mempunyai intensi
untuk menggunakan homeschooling, tetapi subjek belum tentu akan menampilkan perilaku tersebut karena terkendala pada aspek norma subjektif
ataupun perceved behavioral control yang dimiliki subjek.
Universitas Sumatera Utara
4.4 PEMBAHASAN 4.4.1. PERAN SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, DAN