HASIL ANALISIS STATISTIK HASIL UTAMA PENELITIAN

4.3 HASIL UTAMA PENELITIAN

4.3.1. HASIL ANALISIS STATISTIK

Berikut ini akan dijabarkan tentang hasil pengolahan data mengenai peran sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control terhadap intensi menggunakan jasa homeschooling yang diperoleh dengan teknik analisis regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 for windows. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel di bawah ini : TABEL 20. Hasil Perhitungan Analisis Regresi ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 2377,174 3 792,391 23,140 ,000 a Residual 3287,386 96 34,244 Total 5664,560 99 a. Predictors: Constant, PBC, NORMA, SIKAP b. Dependent Variable: INTENSI Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai F = 23.140 dan nilai p = 0.000 dimana nilai p 0.05. Dengan demikian dapat diartikan bahwa variabel sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control berpengaruh terhadap intensi menggunakan jasa homeschooling. Dengan demikian, hipotesis utama dalam penelitian ini dapat diterima yaitu sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control secara bersama-sama mempengaruhi intensi seseorang dalam menggunakan jasa homeschooling. Kemudian didapatkan perhitungan koefisien korelasi seperti pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara TABEL 21. Hasil Analisis Korelasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate dimens ion0 1 ,648 a ,420 ,402 5,852 a. Predictors: Constant, PBC, NORMA, SIKAP Tabel diatas menunjukkan bahwa variabel sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control berkorelasi dalam taraf sedang sebesar 0.648 terhadap intensi penggunaan jasa homeshooling. Hasil analisis regresi pada tabel tersebut juga menunjukkan bahwa nilai koefisien determinan Adjusted R Square sebesar 0.402 atau 40,2. Hal ini berarti variabel sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control memberikan sumbangan efektif sebesar 40,2 terhadap intensi menggunakan jasa homeshooling. Sedangkan sisanya 59,8 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Selanjutnya, koefisien regresi akan digambarkan dalam tabel berikut. Tabel 22. Koefisien Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 18,784 1,527 12,302 ,000 SIKAP ,039 ,029 ,157 1,342 ,183 NORMA ,054 ,031 ,176 1,733 ,086 PBC ,105 ,032 ,396 3,281 ,001 a. Dependent Variable: INTENSI Adapun persamaan garis regresi pada penelitian ini adalah Y`= + 1 X 1 + 2 X 2 + 3 X 3 . Intensi menggunakan jasa homeschooling dilambangkandenganY`, sikap X 1 , norma subjektif X 2 , dan perceived Universitas Sumatera Utara behavioral control X 3 . Hasil analisis datapada Tabel 22 yang didasari oleh rumus tersebut, maka persamaan garis regresinya adalah Y`=18.784+0.039X 1 +0.054X 2 +0.105X 3 . Persamaan garis regresi ini menunjukkan jika tidak ada sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control maka skorintensi menggunakan jasa homeschooling menguat sebesar 18.784. Koefisienregresi 0.039 pada sikap menggambarkan setiap penambahan1satuan sikap akan meningkatkan intensi sebesar 0.039 namun sikap ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap intensi menggunakan jasa homeschooling, koefisien regresi 0.054 pada norma subjektif menggambarkan setiap penambahan1satuan norma subjektif akan meningkatkan intensi sebesar 0.054 namun norma subjektif ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap intensi menggunakan jasa homeschooling, dan koefisienregresi 0.105 pada perceived behavioral control menggambarkan setiap penambahan 1 satuan perceived behavioral control akan meningkatkan intensi sebesar 0.105. Peran masing-masing variabel independen akan digambarkan pada tabel berikut: Tabel 23. Koefisien Variabel Coefficients a Model Sig. Correlations Zero-order Partial Part 1 Constant ,000 SIKAP ,183 ,547 ,136 ,104 NORMA ,086 ,508 ,174 ,135 PBC ,001 ,617 ,318 ,255 a. Dependent Variable: INTENSI Variabel sikap memiliki r sebesar 0.547, sehingga r 2 =0.300 yang menunjukkan bahwa sikap memiliki pengaruh terhadap intensi sebesar 30, Universitas Sumatera Utara namun pengaruhnya tidak signifikan. Kemudian, variabel norma subjektif memiliki r sebesar 0.508, sehingga r 2 =0.258 yang menunjukkan bahwa norma subjektif memiliki pengaruh terhadap intensi sebesar 25.8 walaupun pengaruhnya tidak signifikan. Kemudian, variabel perceived behavioral control memiliki r sebesar 0.617 sehingga r 2 =0.381 yang menunjukkan bahwa perceived behavioral control memiliki pengaruh terhadap intensi sebesar 38,1 yang signifikan. Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap skala sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control, terdapat 32 aitem skala yang memenuhi persyaratan untuk kemudian dianalisa menjadi data penelitian dengan rentang skor 1-6. Berdasarkan data penelitian, maka hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control disajikan dalam tabel berikut : Tabel 24. Deskripsi Data Penelitian Intensi, Sikap, Norma Subjektif, dan Perceived Behavioral Control Variabel N Data Hipotetik Data Empirik Skor Mean SD Skor Mean SD Min Max Min Max Sikap 100 4 144 49 23.333 9 144 58.35 30.657 Norma Subjektif 100 4 144 49 23.333 10 126 55.07 24.444 Perceived Behavioral Control 100 4 144 49 23.333 5 121 55.65 28.526 Intensi 100 8 48 28 6.667 10 47 29.88 7.564 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa mean empirik sikap sebesar 58.35 dengan standar deviasi sebesar 30.657 dan mean hipotetik sebesar 49 dengan standar deviasi sebesar 23.333. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik pada variabel sikap, maka diperoleh meanempirik lebih besar daripada meanhipotetik dengan selisih 9.35. Hasil ini menunjukkan Universitas Sumatera Utara bahwa sikap yang dimiliki subjek penelitian untuk menggunakan jasa homeschoolinglebih positif daripada rata-rata sikap pada populasi umumnya. Untuk variabel norma subjektif, mean empirik sebesar 55.07 dengan standar deviasi sebesar 24.444 dan mean hipotetik sebesar 49 dengan standar deviasi sebesar 23.333. Perbandingan antara mean empirik dan mean hipotetik menunjukkan mean empirik lebih besar daripada mean hipotetik dengan selisih 6.07. Sehingga dapat dikatakan bahwa orang-orang disekitar subjek penelitian lebih mendukung subjek untuk menggunakan jasa homeschooling dibandingkan dengan orang-orang disekitar populasi pada umumnya. Untuk variabel perceived behavioral control, mean empirik sebesar 55.65 dengan standar deviasi sebesar 28.536 dan mean hipotetik sebesar 49 dengan standar deviasi sebesar 23.333. Perbandingan antara mean empirik dan mean hipotetik menunjukkan mean empirik lebih kecil daripada mean hipotetik dengan selisih 6.65. Hasil ini berarti kontrol kendali yang dimiliki subjek untuk menggunakan jasa homeschooling lebih kuat dibandingkan kontrol kendali populasi pada umumnya. Sementara untuk variabel intensi, mean empirik sebesar 29.88 dengan standar deviasi sebesar 7.564 dan mean hipotetik sebesar 28 dengan standar deviasi sebesar 6.667. Hasil menunjukkan bahwa mean empirik memiliki nilai lebih besar daripada mean hipotetik dengan selisih 1.88. Sehingga dapat dikatakan bahwa intensi yang dimiliki subjek untuk menggunakan jasa homeschooling lebih kuat dibandingkan intensi populasi pada umumnya. Universitas Sumatera Utara Kategorisasi variabel sikap, norma subjektif,perceived behavioral control, dan intensiakan dibagi dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah berdasaran distribusi kurva normal dengan menggunakan rumus deviasi standar Azwar, 2004. Skor akan digolongkan dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah dengan rumus sebagai berikut : X ≥ M + 1. SD = Tinggi M – 1. SD ≤X M + 1. SD = Sedang X M – 1. SD = Rendah Kategorisasi masing-masing variabel akan dijelaskan sebagai berikut. a. Kategorisasi Skor Sikap Kategori skor sikap dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Kategorisasi Skor Sikap No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 72 Positif 36 36 2. 26 ≤ X 72 Netral 48 48 3. X 26 Negatif 16 16 Total 100 100,0 Pada skala sikap, mean empirik = 58.35 berada pada kisaran skor sedang yang berarti hasil analisis menunjukkan bahwa kategori skor subjek berada pada kategori netral. Hal ini terlihat dari Tabel 25 di atas yang menunjukkan bahwa terdapat 36 subjek 36 yang memiliki sikap positif untuk menggunakan jasa homeschooling, 48 subjek 48 memiliki sikap netral terhadap perilaku menggunakan jasa homeschooling, dan 16 subjek 16 yang memiliki sikap negatif untuk menggunakan jasa homeschooling. b. Kategorisasi Skor Norma Subjektif Kategori skor norma subjektif dapat dilihat pada Tabel 26. Universitas Sumatera Utara Tabel 26. Kategorisasi Skor Norma Subjektif No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 72 Kuat 29 29 2. 26 ≤ X 72 Sedang 59 59 3. X 26 Lemah 12 12 Total 100 100 Pada skala norma subjektif, mean empirik = 55.07 berada padakisaran skor sedang,yang berarti hasil analisis menunjukkan bahwa dukungan yang diberikan orang-orang disekitar subjek penelitian untuk menggunakan jasa homeschooling tidak berada pada kategori kuat maupun lemah. Hal ini terlihat dari tabel di atas yang menunjukkan bahwa terdapat 29 subjek 29 menyatakan bahwa dorongan yang didapatkan subjek dari orang terdekat untuk menggunakan jasa homeschooling tergolong kuat, 59 subjek 59 menyatakan dorongan yang didapatkan subjek dari orang terdekat untuk menggunakan jasa homeschooling tergolong sedang, dan 12 subjek 12menyatakan dorongan yang didapatkan subjek dari orang terdekat untuk menggunakan jasa homeschoolingtergolong lemah. c. Kategorisasi Skor Perceived Behavioral Control PBC Kategori skor perceived behavioral control PBC dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27. Kategorisasi Skor Perceived Behavioral Control PBC No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 72 Kuat 33 33 2. 26 ≤ X 72 Sedang 51 51 3. X 26 Lemah 16 16 Total 100 100 Pada skala perceived behavioral control, mean empirik = 55.65 berada pada kisaran skor sedang yang berarti hasil analisis menunjukkan bahwa kategori kekuatan kontrol perilaku yang dimiliki subjek tergolong sedang untuk Universitas Sumatera Utara menggunakan jasa homeschooling. Hal ini terlihat dari tabel di atas yang menunjukkan bahwa terdapat 33 subjek 33 menyatakan bahwa perceived behavioral control yang dimiliki subjek untuk menggunakan jasa homeschooling dalam kategori kuat, 51 subjek 51 menyatakan bahwa perceived behavioral control yang dimiliki subjek untuk menggunakan homeschooling dalam kategori sedang, dan 16 subjek 16 menyatakan bahwa perceived behavioral control yang dimiliki subjek untuk menggunakan homeschooling dalam kategori lemah. d. Kategorisasi Skor Intensi Kategori skor intensi dapat dilihat pada Tabel28. Tabel 28. Kategorisasi Skor Intensi No. Skor Kategori Frekuensi Persentase 1. X ≥ 29 Kuat 57 57 2. 19 ≤ X 29 Sedang 37 37 3. X 19 Lemah 6 6 Total 100 100 Pada skala intensi, mean empirik = 29.88 berada pada kisaran skor kuat. Hal ini terlihat dari tabel di atas yang menunjukkan bahwa terdapat 57 subjek 57 memiliki intensi yang kuat untuk menggunakan jasa homeschooling, 37 subjek 37 memiliki intensi yang sedang untuk menggunakan jasa homeschooling, dan 6 subjek 6 memiliki intensi yang lemah untuk menggunakan jasa homeschooling.

4.3.2. HASIL ANALISIS WAWANCARA