Uji Reliabilitas Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Instrumen

77

I. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data dalam penelitian yang berupa perbandingan ini, maka akan digunakan teknik analisis statistik uji-t t-test, dengan bantuan program komputer SPSS 16.0. Rumus uji-t sebagai berikut: Keterangan: : Jika Rata-rata N : Subjek pada sampel Kriteria uji-t dikatakan signifikan adalah apabila didapatkan harga p 0,05. Adapun persyaratan analisis yang harus dipenuhi jika menggunakan analisis uji-t menurut Suharsimi Arikunto 2010: 161 ialah dengan melakukan uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu. 78

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji normal tidaknya sampel, tidak lain sebenarnya adalah mengadakan pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Uji Normalitas dilakukan dengan melihat nilai skewness dan kurtosis pada tabel frequencies statistics dengan perhitungan sebagai berikut: Ratio Skewness = Ratio Kurtosis = Langkah selanjutnya adalah menentukan apakah distribusi data perilaku prososial dan empati normal atau tidak, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Bila ratio skewness dan ratio kurtosis berada pada rentang antara -2 dan 2 berarti distribusi data normal. b. Bila ratio skewness dan ratio kurtosis di luar rentang antara -2 dan 2 berarti distribusi data tidak normal. Adapun hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Data yang diuji Ratio Skewness Ratio Kurtosis Kesimpulan Penyesuaian diri Akselerasi O,243 -0,959 Normal Penyesuaian Diri Non Akselerasi 0,584 0,508 Normal 79

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah asumsi sampel yang diambil dari populasi memiliki varian yang sama homogen dapat diterima. Dari uji homogenitas yang dilakukan dengan bantuan progrm SPSS 16.0, dapat diketahui besarnya probabilitas atau signifikan adalah 0,145, karena lebih besar dari 0.05 maka sampel yang diambil dari populasi adalah identik homogen. Berikutnya, untuk mengetahui tingkat penyesuaian diri pada subjek, maka penentuan kategori dari tiap-tiap variabel didasarkan pada ketentuan sebagai berikut a. µ+1,5 SD X = tinggi b. µ+ 0 SD X µ+1,5 SD = sedang c. µ-1,5 SD X µ+ 0 = kurang d. X µ - 1,5 SD = rendah Sehingga akan diperoleh kategori-kategori dari penyesuaian diri sebagai berikut : a. 117 x = Tinggi b. 90 x 117 = Sedang c. 63 x 90 = Kurang d. X 63 = Rendah 80

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Sebelum dibahas hasil penelitian terlebih dahulu perlu diuraikan tentang deskripsi lokasi penelitian guna melengkapi data yang telah diperoleh melalui angket. Penelitian ini mengambil lokasi SMA Negeri 1 Sedayu. SMA Negeri 1 Sedayu terletak di Argomulyo, Sedayu, Bantul. Nomor telepon 0274 6498 487. SMA N 1 Sedayu berdiri 1 Agustus 1965. SMA N 1 Sedayu menyediakan layanan informasi melalui email sman1sedayuyahoo.co.id untuk mempermudah masyarakat mengakses informasi tentang SMA N 1 Sedayu. Jumlah kelas X sebanyak 10 kelas terdiri dari 1 kelas akselerasi, dan masing-masing 9 kelas untuk kelas X nonakselerasi. Jumlah siswa sementara adalah 297. Alasan dipilihnya SMA Negeri 1 Sedayu sebagai lokasi penelitian adalah disamping sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah pelaksana program akselerasi yang mempunyai data-data sesuai dengan yang diinginkan peneliti, di sekolah tersebut juga terdapat permasalahan dalam penyesuaian diri siswa, baik siswa akselerasi maupun nonakselerasi sehingga sesuai dengan situasi dan kondisi siswa yang berada di lingkungan tersebut. 81

2. Profil Subjek Penelitian

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran instrumen berupa skala yang ditujukan kepada siswa kelas X akselerasi dan nonakselerasi SMA Negeri 1 Sedayu tahun ajaran 20122013. Jumlah populasi 297 siswa dan yang menjadi sampel penelitian sebanyak 50 siswa, yaitu 20 siswa akselerasi dan 30 siswa nonakselerasi. Pertimbangan pengambilan hanya 30 siswa non- akselerasi karena tidak mungkin 297 siswa nonakselerasi diambil untuk sampel, untuk itu diambil 10 dari 297= 30 siswa dengan secara acak salah satu kelas yang mewakili untuk dijadikan sampel penelitian siswa nonakselerasi. Dipilihnya kelas X, selain rekomendasi dari guru sekolah tersebut, siswa juga sudah mulai dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat khususnya lingkungan sekolah sehingga dapat dengan mudah mengungkap perbedaan penyesuaian diri mereka. Berdasarkan data yang diperoleh melalui angket dapat disajikan sebagai berikut: a. Data Penyesuaian Diri Siswa Akselerasi Data yang dikumpulkan dari 20 responden diiperoleh nilai mean sebesar 90,7 dengan standar deviasi sebesar 3,7. Data yang diperoleh diketahui bahwa tidak ada siswa yang berkategori rendah, ada 9 siswa 45 berkategori kurang, dan 11 siswa 55 82 berkategori sedang. Adapun distribusi frekuensi Penyesuaian Diri Siswa Akselerasi dapat dilihat pada tabel 4 berikut : Tabel 4. Distribusi Frekuensi Penyesuaian Diri Siswa Akselerasi NO Kategori Rentang FrekuensiBanyaknya Siswa F 1 Tinggi 117 x 2 Sedang 90 x 117 11 95 3 Kurang 63 x 90 9 45 4 Rendah x 63 Dari disribusi frekuensi tersebut dapat dilihat melalui gambar 2 berikut : 10 20 30 40 50 60 Tinggi Sedang Kurang Rendah Persentase Penyesuaian Diri Siswa Akselerasi Gambar 2. Presentase Penyesuaian Diri Siswa Akselerasi b. Data Penyesuaian Diri Siswa Nonakselerasi Data yang dikumpulkan dari 30 responden diiperoleh nilai mean sebesar 93,9 dengan standar deviasi sebesar 5,7. Data yang diperoleh diketahui bahwa tidak ada siswa yang berkategori