Paradigma Penelitian KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

65 menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik cluster dipakai karena subjek penelitian ini terdiri dari dua kelompok, yaitu siswa akselerasi dan non akselerasi, sedangkan teknik random dipakai karena pengambilan sampel pada tiap cluster dilakukan secara acak. Adapun langkah-langkah pengambilan sampel secara acak adalah sebagai berikut : 1. Pada kertas kecil dituliskan angka sesuai dengan jumlah kelas 2. Setelah dituliskan angka, kemudian kertas digulung 3. Dengan tanpa prasangka, diambil gulungan kertas, nomor yang tertera dalam kertas itulah yang akan dijadikan subyek penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto 2002:112 jika subyek kurang dari 100 sebaiknya diambil semuanya, jika subyeknya besar dapat diambil 10-15 atau 20-25 atau lebih. Siswa SMA Negeri 1 Sedayu untuk kelas X terdiri dari 9 kelas dengan jumlah siswa rata-rata tiap kelas 33 orang. Dengan demikian, pada penelitian ini diambil 10 dari jumlah siswa SMA N 1 Sedayu, sehingga jumlah sampelnya adalah 10 x 297 = 30 siswa. Alasan peneliti menggunakan 10 pada penentuan ukuran jumlah sampel karena : 1. Jumlah siswa 297 tidak mungkin diambil semua menjadi sampel. 2. Agar semua kelas terwakili menjadi sampel

F. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam metode ilmiah. Pengumpulan data menurut Moh. Nazir 2005: 174 adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah 66 angket. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 151 angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Metode angket dalam penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi tentang perbedaan penyesuaian diri siswa akselerasi dan non-akselerasi. Alasan menggunakan angket sebagai alat untuk mengetahui tentang perbedaan penyesuaian diri siswa akselerasi dan non akselerasi di SMA Negeri 1 Sedayu yang sesuai dengan fakta, karena isi angket ini berisi pernyataan-pernyataan tentang fakta yang dianggap diketahui oleh responden. Selain itu penggunaan angket dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden, serta dapat dijawab sendiri oleh responden sebab ia adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri. Sehingga apa yang dikemukakan oleh responden kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. Untuk pengukurannya dengan menggunakan skala yang dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Jenis skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Menurut Sugiyono 2010: 73 Skala Likert adalah digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok terhadap obyek tertentu. Dengan skala Likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.