Manajemen Penyelenggaraan Program Nonakselerasi 1 Guru atau tenaga pengajar
56
saja kondisi yang tercipta tidak terlalu mendukung tumbuhnya rasa penyesesuaian diri dalam diri siswa. Kondisi kelas non-akselerasi atau kelas
reguler dengan input yang biasa-biasa saja membuat suasana kompetitif antar siswa kurang terlihat. Tidak hanya rasa persaingan dalam diri siswa, akan
menjadikan tidak adanya standar kesuksesan dari luar diri siswa. Walaupun ada beberapa siswa yang mampu menyesuaikan diri dilingkungan mereka
berada, tetapi hal itu tidaklah banyak. Ditambah lagi dengan padatnya kurikulum yang ditetapkan, membuat siswa mudah putus asa. Hal ini akan
mempengaruhi pola pikir siswa terhadap penyesuaian diri mereka dilingkungan akademik maupun sosialnya.
Untuk kelas program nonakselerasi sangat dibutuhkan kesanggupan para pengajar atau guru dalam menciptakan suasana yang kondusif,
komunikasi yang edukatif antara guru dengan siswa yang mencakup segi kognitif, afektif, dan psikomotor, sebagai upaya untuk mempelajari sesuatu
berdasarkan perencanaan sampai evaluasi agar dapat tercapai tujuan yang diharapkan. Pada umumnya proses belajar mengajar dikelas non-akselerasi
masih memakai metode klasikal, yaitu guru dikelas mengajar sejumlah siswa dalam satu kelas, waktu yang sama, metode yang sama, dan menyampaikan
pelajaran yang sama untuk seluruh siswa dikelas tersebut. Dalam proses penyesuaian diri baik akademik maupun sosial diperlukan interaksi antara
siswa dengan guru dan siswa dengan teman sebayanya, karena mereka menghabiskan waktu bersama-sama selama dilingkungan sekolah.
57
Akselerasi atau yang sering diartikan “percepatan” membagi dan pengertian akselerasi yaitu pengertian pertama, akselerasi sebagai model
layanan pembelajaran dengan cara lompat kelas. Akselerasi merupakan salah satu model yang dipilih sebagai wujud dari pendidikan yang berdiferensiasi
dari beberapa model yang ada. Program ini diperuntukkan bagi siswa yang mempunyai kecerdasan diatas rata-rata untuk dapat memenuhi kebutuhan
intelektual mereka. Program akselerasi ini sering menjadi bahan perbincangan berkaitan dengan interaksi sosial siswa, materi pendidikan yang padat, proses
evaluasi, dan penilaian keberhasilan belajar siswa. Pada kenyataanya, diferensi pendidikan dengan pelaksanaan program
akselersi justru memunculkan adanya perlakuan yang berbeda antara siswa akselerasi dan nonakselerasi. Perhatian yang cenderung diberikan kepada
siswa akselerasi memunculkan kecemburuan dalam arti sebagian siswa nonakselerasi.
Adapun perbedaan antara akselerasi dan non-akselerasi dapat dilihat sebagai berikut :