Faktor-faktor internal Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri

30 2 Faktor prasangka sosial Faktor prasangka sosial maksudnya adanya kecenderungan sebagian masyarakat yang menaruh prasangka terhadap para remaja, misalnya dengan memberi label remaja pasif, nakal, suka diatur, suka menentang orangtua, suka cuek, suka minum-minum, malas dan semacamnya. Prasangka sosial semacam itu jelas tidak hanya menjadi kendala proses penyesuaian diri remaja, tetapi justru akan memperdalam jurang kesenjangan bahkan sumber frustasi dan konflik bagi remaja tersebut. 3 Faktor hukum dan norma sosial Faktor hukum dan norma sosial maksudnya adalah pelaksanaan tegaknya hukum dan norma-norma sosial yang berlaku. Bila suatu masyarakat ternyata hukum dan norma-norma sosial hanya merupakan “slogan”, artinya tidak ditegakkan sebagaimana mestinya, sangat boleh jadi akan melahirkan remaja- remaja yang malas adjusted. Sebaliknya bila suatu masyarakat benar-benar konsekuen menegakkan hukum dan norma-norma yang berlaku niscaya akan mengembangkan remaja-remaja yang “walladjusted”, mudah dipahami kiranya bahwa faktor ketidakpastian hukum dan dilecehkannya norma-norma sosial akan sangat berpengaruh terhadap proses penyesuaian diri remaja. 31 4 Faktor agama serta budaya Menurut ali Asrori 2009:189 agama berkaitan erat dengan faktor budaya. Agama memberikan sumbangan nilai-nilai, keyakinan, praktik-praktik yang memberikan makna sangat mendalam, tujuan serta kestabilan dan kesinambungan hidup individu. Dengan demikian, faktor agama memiliki sumbangan yang berarti terhadap perkembangan penyesuaian diri individu. Budaya merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan individu. Hal ini terlihat jika dilihat dari adanya karakteristik budaya yang diwariskan kepada individu melalui berbagai media dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Selain itu, tidak sedikit konflik pribadi, kecemasan, frustasi, serta berbagai perilaku neurotik atau penyimpangan perilaku yang disebabkan, secara langsung atau tidak langsung, oleh budaya sekitarnya. Dari uraian diatas faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri ada dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang meliputi faktor harga diri dan persepsi remaja, faktor intelegensi dan minat. Faktor eksternal meliputi faktor lingkungan, prasangka sosial, hukum dan norma sosial, agama serta budaya.

5. Karakteristik penyesuaian diri remaja

Menurut Ali Asrori 2009:179Sesuai dengan kekhasan perkembangan fase remaja maka penyesuaian diri di kalangan remaja pun 32 memiliki karakteristik yang khas pula. Karakteristik penyesuaian diri remaja meliputi: penyesuaian diri terhadap peran dan identitasnya, penyesuaian diri terhadap pendidikan, penyesuaian diri terhadap kehidupan seks, penyesuaian diri terhadap norma sosial, penyesuaian diri terhadap penggunaan waktu luang, penyesuaian diri terhadap penggunaan uang, penyesuaian diri terhadap kecemasan, konflik dan frustasi.

a. Penyesuaian diri terhadap peran dan identitasnya

Tujuan dari penyesuaian diri ini adalah memperoleh identitas diri yang semakin jelas dan dapat dimengerti serta diterima oleh lingkungannya, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Dalam konteks ini, penyesuaian diri remaja secara khas berupaya untuk dapat berperan sebagai subjek yang kepribadiannya memang berbeda dari anak-anak ataupun orang dewasa.

b. Penyesuaian diri terhadap pendidikan

Krisis identitas pada diri remaja seringkali menimbulkan kendala dalam penyesuaian diri terhadap kegiatan belajarnya. Pada umumnya, remaja sebenarnya mengetahui bahwa untuk menjadi orang yang sukses harus rajin belajar. Namun, karena dipengaruhi oleh upaya pencarian identitas diri yang kuat menyebabkan mereka seringkali lebih senang mencari kegiatan-kegiatan selain belajar tetapi menyenangkan diri bersama-sama dengan kelompoknya. Dalam konteks ini, penyesuaian diri remaja secara khas berjuang ingin meraih sukses dalam studi, tetapi dengan cara-cara yang menimbulkan