14
tentang tujuan keaksaraan fungsional yang dikaitkan dengan masalah ekonomi
”. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat diketahui bahwa tujuan
akhir dari keaksaraan untuk membuat warga belajar mampu berfungsi dalam kehidupan ekonomi. Seperti halnya yang diungkapkan Sujarwo
2008 bahwa keaksaraan fungsional adalah suatu pendekatan atau cara untuk mengembangkan kemampuan belajar dalam menguasai dan
menggunakan ketrampilan menulis, membaca, berhitung, berfikir, mengamati, mendengarkan dan berbicara yang berorientasi pada
kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar warga belajar. Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa program
keaksaran fungsional merupakan bentuk layanan pendidikan non formal untuk membelajarkan warga masyarakat buta aksara, agar memiliki
kemampuan menulis, membaca, berhitung, dan menganalisa yang berorientasi pada kehidupan sehari-hari, sehingga warga belajar dan
masyarakat dapat meningkatkan mutu dan taraf hidupnya.
b. Pengertian Pembelajaran Keaksaraan Fungsional
Pembelajaran keaksaraan adalah upaya pembelajaran untuk menumbuhkembangkan kemampuan membaca, menulis, berhitung dan
berbahasa Indonesia dengan kandungan nilai fungsional, bagi upaya peningkatan kualitas hidup dan penghidupan kaum buta aksara.
Sedangkan keaksaraan fungsional adalah suatu pendekatan atau cara untuk mengembangkan kemampuan belajar dalam menguasai dan
menggunakan ketrampilan menulis, membaca, berhitung, mengamati,
15
mendengarkan dan berbicara yang berorientasi pada kehidupan sehari- hari dan lingkungan sekitar warga belajar Sujarwo, 2008.
Menurut Fauzi Eko Prayono, dkk 2008: 6”Pendidikan keaksaraan merupakan salah satu satuan pendidikan nonformal dimana sebagian
besar sasaran atau warga belajar yang mengikuti adalah orang dewasa ”.
Pendapat lain tentang program keaksaraan fungsional bahwa “Program
keaksaraan fungsional adalah program pemberantasan buta aksara yang subtansi belajarnya disesuaikan dengan kebutuhan dan minat warga
belajar berdasarkan potensi lingkungan yang ada di sekitar kehidupan warga belajar
” Umberto Sihombing, 1999: 21.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa program pembelajaran keaksaraan fungsional adalah salah satu satuan pendidikan
nonformal untuk menumbuhkembangkan kemampuan membaca, menulis, berhitung dan berbahasa Indonesia dimana sebagian besar
sasaran atau warga belajar yang mengikuti adalah orang dewasa yang pembelajarannya disesuaikan dengan kebutuhan dan minat warga belajar.
2. Tujuan Keaksaraan Fungsional
Tujuan pendidikan keaksaraan fungsional adalah membantu warga belajar mencari dan menggunakan bahan calistung sendiri untuk
mengembangkan kemampuan dan ketrampilan membaca, menulis, berhitung dan berbahasa Indonesia yang dilengkapi dengan ketrampilan
fungsional sesuai dengan kehidupannya sehari-hari Sujarwo, 2008. Sedangkan pendapat Umberto Siombing 1999: 21, bahwa pendidikan
16
keaksaraan fungsional merupakan pengembangan dari program pemberantasan buta huruf. Tujuan dari program keaksaraan fungsional
adalah untuk meningkatkan keaksaraan dasar warga masyarakat buta
aksara warga belajar sesuai dengan minat dan kebutuhan hidupnya.
Program pendidikan keaksaraan fungsional merupakan bentuk layanan pendidikan non formal untuk membelajarkan masyarakat buta
aksara, agar memiliki keterampilan CA-LIS-TUNG, dan kemampuan fungsional untuk meningkatkan “mutu” dan “taraf” hidupnya. Paulo
Freire 2005: 32 mengungkapkan bahwa, “Proses dalam pendidikan keaksaraan merupakan proses
mengetahui, yakni bagaimana masyarakat mengetahui sesuatu dan sampai sejauh mana pengetahuan mereka. Ini berarti tantangan bagi
mereka, melalui refleksi kritis, mereka belajar dari pengalaman sehari-hari sehingga mendorong mereka untuk menata semua yang
mereka alami dan kemudian mengganti pemahaman mereka itu dengan pe
mahaman yang jauh lebih teliti”.
Pendidikan keaksaraan merupakan strategi tindakan untuk mendukung pelaksanaan pendidikan dasar melalui peningkatan
kemampuan membaca, menulis, dan berhitung dengan tujuan untuk memberdayakan para pembelajar sehingga mereka lebih mudah
memperoleh informasi tentang berbagai pilihan, menangani masalah- masalah yang mempengaruhi kehidupan mereka dan akhirnya dapat
meningkatkan kualisa hidup mereka Tatang Somantri, 2011: 27-28. Keaksaraan berperan penting agar seseorang dapat berpartisipasi secara
aktif dan efektif dalam kehidupan sosial dan ekonomi yang berpengaruh