56
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti sebagai human instrument, berfungsi
menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisi data, menafsirkan
data dan membuat kesimpulan atas temuannya Sugiyono, 2012-306.
Dalam penelitian ini, yang menjadi instrumen utama penelitian adalah peneliti sendiri dibantu dengan pedoman wawancara yang berupa daftar
pertanyaan, pedoman observasi yaitu berupa pengamatan yang dituangkan dalam tulisan, dan dokumentasi terstruktur yang dibuat sendiri oleh peneliti.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian. Hal ini karena tujuan utama dari penelitian itu sendiri adalah untuk
memperoleh data. Dengan demikian, maka tanpa mengetahui tehnik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan memperoleh data yang
memenuhi standar yang ditetapkan. Adapun teknik pengumpulan data dalam metode penelitian kualitatif ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis Suharsimi Arikunto, 2010: 30.
Dengan observasi dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang kondisi fisik dan nonfisik proses pembelajaran. Kondisi fisik
57
meliputi tempat, sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran. Kondisi nonfisik meliputi proses pembelajaran, metode
yang digunakan, alokasi waktu, dan materi pembelajaran yang digunakan. Dalam pelaksanaan observasi, peneliti memiliki pedoman observasi yang
berisi daftar mengenai sesuatu yang ingin di observasi. Dalam penelitian ini peneliti berperan serta aktif melihat langsung
kegiatan program pembelajaran keaksaraan fungsional di Pasar Giwangan yang meliputi tentang lokasi penelitian, keadaan lingkungan penelitian,
proses pembelajaran, partisipasi warga belajar, hasil pembelajaran KF, faktor pendukung dan penghambat pembelajaran keaksaraan fungsional.
2. Wawancara Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dua pihak dimana
pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai memberi jawaban atas pertanyaan itu. Dalam hasil wawancara ini
ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi tersebut yaitu pewawancara, responden, topik penelitian yang
tertuang dalam daftar pertanyaan dan situasi wawancara. Wawancara yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dari
semua orang yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan keaksaran fungsional yaitu pengelola, tutor dan relawan, serta warga belajar
pembelajaran keaksaraan fungsional. Wawancara yang dilakukan untuk menggali sebanyak mingkin data yang mencakup pada aspek
perencanaan; pelaksanaan yang meliputi tahap pendahuluan, kegiatan inti