13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka 1. Pembelajaran Keaksaraan Fungsional
a. Pengertian Keaksaraan Fungsional
Keaksaraan fungsional merupakan salah satu bentuk layanan pendidikan luar sekolah yang belum dan ingin memiliki kemampuan ca-
lis-tung, dan setelah mengikuti program ini hasil belajarnya mereka memiliki
“baca-tulis-hitung” dan menggunakannya serta berfungsi bagi keidupannya Kusnadi, 2005: 77. Mereka tidak hanya memiliki
kemampuan membaca, menulis, berhitung, serta keterampilan lainnya
akan tetapi juga bisa survive dalam kehidupannya.
The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization UNESCO mendefinisikan literasi merupakan hak asasi
manusia yang fundamental dan dasar untuk belajar sepanjang hayat. Hal ini sepenuhnya penting untuk pembangunan sosial dan manusia dalam
kemampuannya untuk mengubah kehidupan. Untuk individu, keluarga, dan masyarakat, sebagai alat pemberdayaan untuk meningkatkan
kesehatan seseorang, pendapatan seseorang, dan hubungan seseorang dengan dunia
www.unesco.org di akses tanggal 19 Februari 2015.
Menurut Kusnadi 2005: 9-10, “Pada awalnya ide mengenai keaksaraan fungsional bertujuan
untuk menjadikan warga belajar buta aksara, mampu berfungsi sesuai budayanya sendiri, tetapi sejak keputusan konferensi
UNESCO di Teheran-Iran tahun 1965, terjadi peralihan pemikiran
14
tentang tujuan keaksaraan fungsional yang dikaitkan dengan masalah ekonomi
”. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat diketahui bahwa tujuan
akhir dari keaksaraan untuk membuat warga belajar mampu berfungsi dalam kehidupan ekonomi. Seperti halnya yang diungkapkan Sujarwo
2008 bahwa keaksaraan fungsional adalah suatu pendekatan atau cara untuk mengembangkan kemampuan belajar dalam menguasai dan
menggunakan ketrampilan menulis, membaca, berhitung, berfikir, mengamati, mendengarkan dan berbicara yang berorientasi pada
kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar warga belajar. Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa program
keaksaran fungsional merupakan bentuk layanan pendidikan non formal untuk membelajarkan warga masyarakat buta aksara, agar memiliki
kemampuan menulis, membaca, berhitung, dan menganalisa yang berorientasi pada kehidupan sehari-hari, sehingga warga belajar dan
masyarakat dapat meningkatkan mutu dan taraf hidupnya.
b. Pengertian Pembelajaran Keaksaraan Fungsional
Pembelajaran keaksaraan adalah upaya pembelajaran untuk menumbuhkembangkan kemampuan membaca, menulis, berhitung dan
berbahasa Indonesia dengan kandungan nilai fungsional, bagi upaya peningkatan kualitas hidup dan penghidupan kaum buta aksara.
Sedangkan keaksaraan fungsional adalah suatu pendekatan atau cara untuk mengembangkan kemampuan belajar dalam menguasai dan
menggunakan ketrampilan menulis, membaca, berhitung, mengamati,