Pengertian Keaksaraan Fungsional Kajian Pustaka 1. Pembelajaran Keaksaraan Fungsional
16
keaksaraan fungsional merupakan pengembangan dari program pemberantasan buta huruf. Tujuan dari program keaksaraan fungsional
adalah untuk meningkatkan keaksaraan dasar warga masyarakat buta
aksara warga belajar sesuai dengan minat dan kebutuhan hidupnya.
Program pendidikan keaksaraan fungsional merupakan bentuk layanan pendidikan non formal untuk membelajarkan masyarakat buta
aksara, agar memiliki keterampilan CA-LIS-TUNG, dan kemampuan fungsional untuk meningkatkan “mutu” dan “taraf” hidupnya. Paulo
Freire 2005: 32 mengungkapkan bahwa, “Proses dalam pendidikan keaksaraan merupakan proses
mengetahui, yakni bagaimana masyarakat mengetahui sesuatu dan sampai sejauh mana pengetahuan mereka. Ini berarti tantangan bagi
mereka, melalui refleksi kritis, mereka belajar dari pengalaman sehari-hari sehingga mendorong mereka untuk menata semua yang
mereka alami dan kemudian mengganti pemahaman mereka itu dengan pe
mahaman yang jauh lebih teliti”.
Pendidikan keaksaraan merupakan strategi tindakan untuk mendukung pelaksanaan pendidikan dasar melalui peningkatan
kemampuan membaca, menulis, dan berhitung dengan tujuan untuk memberdayakan para pembelajar sehingga mereka lebih mudah
memperoleh informasi tentang berbagai pilihan, menangani masalah- masalah yang mempengaruhi kehidupan mereka dan akhirnya dapat
meningkatkan kualisa hidup mereka Tatang Somantri, 2011: 27-28. Keaksaraan berperan penting agar seseorang dapat berpartisipasi secara
aktif dan efektif dalam kehidupan sosial dan ekonomi yang berpengaruh
17
terhadap pembangunan sumber daya manusia dan pengentasan kemiskinan.
Menurut Kusnadi 2005: 197-198, tujuan pendidikan keaksaraan
antara lain sebagai berikut:
a Memanfaatkan kemampuan bacanya, untuk memperoleh informasi dan ide-ide baru.
b Memanfaatkan informasi yang dibacanya untuk memperbaiki dan memecahkan masalahnya.
c Memanfaatkan ketrampilan menulisnya untuk menggambarkan pengalaman, peristiwa-peristiwa, kegiatan yang dilakukan,
membuat rencana, dapat melaksanakan rencana tersebut, dan menulis proposal guna memperoleh dana.
d Memanfaatkan ketrampilan berhitungnya untuk mengatur keuangan, menentukan batas tanah dan melakukan
perhitungan-perhitungan yang berkaitan dengan pekerjaannya sehari-hari, dan menghitung banyaknya sumber-sumber atau
masalah yang berkaitan dengan pekerjaan sehari-harinya.
e Berdiskusi dan menganalisis, masalah dan sumber-sumber, kemudian digunakan untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya. f Mencoba ide-ide baru yang dipelajari dari membaca, menulis,
menganalisis dan berdiskusi dengan orang lain. g Melaksanakan kegiatan belajar secara mandiri.
h Menerapkan pengetahuan baru untuk meningkatkan mutu kehidupannya, dan dapat berusaha dengan menggunakan
pembukuan yang teratur. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan
keaksaraan yaitu
memanfaatkan kemampuan
bacanya, untuk
memperoleh informasi dan ide-ide baru; memanfaatkan informasi yang dibacanya
untuk memperbaiki
dan memecahkan
masalahnya; memanfaatkan
ketrampilan menulisnya
untuk menggambarkan
pengalaman, peristiwa-peristiwa,
kegiatan yang
dilakukan; memanfaatkan ketrampilan berhitungnya untuk mengatur keuangan,
melakukan perhitungan-perhitungan yang berkaitan dengan pekerjaannya