Yayasan Annisa Swasti YASANTI a. Gambaran Umum Lembaga YASANTI

50 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program keaksaraan fungsional berbasis potensi lokal dengan tahapan perencanaan, proses pembelajaran dan evaluasi, perencanaan dengan melibatkan berbagai pihak terkait, dan melihat kebutuhan juga potensi masyarakat atau warga belajar, dalam pelaksanaannya program menggunakan metode pembelajaran orang dewasa, materi dipadukan dengan potensi lokal sehingga selain ilmu pengetahuan juga ketrampilan didapatkan oleh warga belajar, tahap evaluasi sebagai upaya untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan program yang terdiri dari tiga tahap yaitu sebelum, saat pembelajaran, dan setelah pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Yudan Hermawan lebih menekankan pada implementasi pembelajaran keaksaraan fungsional berbasis potensi lokal, sedangkan penelitian yang ingin peneliti lakukan lebih menekankan pada bagaimana pelaksanaan pembelajaran keaksaraan fungsional pekerja buruh gendong di Pasar Giwangan Yogyakarta. Berdasarkan sejumlah hasil penelitian yang relevan tersebut, peneliti bermaksud untuk melakukan sebuah penelitian yang berjudul ”Pembelajaran Keaksaraan Fungsional Pekerja Buruh Gendong di Pasar Giwangan Yogyakarta ” yaitu mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pembelajaran keaksaraan fungsional pekerja buruh gendong, hasil program pembelajaran keaksaraan fungsional, serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat program pembelajaran keaksaraan fungsional buruh gendong di Pasar Giwangan Yogyakarta. 51

C. Kerangka Berpikir

Program keaksaraan fungsional adalah sebuah program pendidikan non formal dalam membelajarkan warga masyarakat penyandang buta aksara agar memiliki kemampuan membaca, menulis, berhitung dan juga ketrampilan. Melihat berbagai pembelajaran yang dilakukan dalam keaksaraan fungsional, maka perlu adanya keterpaduan kebutuhan warga belajar dengan apa yang diajarkan. Program keaksaraan fungsional dapat terlaksana dengan baik apabila sesuai dengan kebutuhan masing-masing warga belajar. Pembelajaran tersebut diharapkan mampu memahami dan dapat mengaplikasikan ilmu yang diberikan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu upaya yang dilakukan oleh lembaga YASANTI dalam memberantas buta huruf buruh gendong di Pasar Giwangan, karena seperti diketaui perempuan merupakan penyandang buta aksara terbesar. Lembaga YASANTI sebagai salah satu lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dibidang sosial kemasyarakatan, kususnya dalam pengembangan peranan wanita. Dimana bertujuan menangani persoalan-persoalan buruh atau pekerja perempuan baik itu dari segi ekonomi, sosial, politik, dan gender. Selain itu memberdayakan dan membelajarkan masyarakat sesuai dengan kebutuhan belajar masyarakat dengan melaksanakan program pembelajaran keaksaraan fungsional. Program keaksaraan fungsional, dalam penyelenggaraan tersebut meliputi kegiatan-kegiatan seperti perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Dalam pelaksanaan program ini dilihat bagaimana tahap pendahuluan; kegiatan inti yang meliputi alokasi waktu, materi pembelajaran, dan metode