Keaksaraan a. Pengertian Buta Aksara

45

8. Buruh Gendong a. Pengertian Buruh Gendong

Dalam UU No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 1 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat, sedangkan pekerjaburuh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Nur Haryanto dalam Nur Hidayah, Sh. 1998 mengemukakan buruh gendong dilihat secara harfiah adalah profesi gendong-menggendong barang yang dilakukan oleh seorang perempuan. Dengan kata lain buruh gendong adalah sebutan untuk seorang perempuan yang menyandang selendang jarit lurik kain yang bermotif lurik dan ada pula yang menggendong srumbung di punggungnya. Tetapi ada pula yang sekedar menggunakan jarit lurik saja untuk menggendong barang yang besar. Srumbung dipakai untuk membawa barang yang relatif kecil-kecil tetapi banyak. Menurut Titi 2014 “Buruh gendong merupakan buruh gendong perempuan endong-endong yang bekerja menjual jasanya berupa mengangkut barang dagangan dari konsumen maupun pelanggan dimana barang dagangan yang digendong berupa sayur-sayuran dan buah-buahan yang bertempat di pasar Giwangan Yogyakarta ”. Ada perbedaan istilah tentang buruh gendong dengan buruh lainnya. Meskipun pekerjaannya hampir sama yaitu memberikan pelayanan jasa untuk mengangkut atau 46 menggendongkan barang untuk orang lain, namun sebutan untuk laki- laki berbeda dengan perempuan. “Bagi laki-laki disebut kuli manol sedangkan perempuan disebut buruh gendong endong-endong ” Septiani, 2013. Dengan demikian dapat diperoleh pengertian buruh gendong adalah pelayanan jasa untuk mengangkut atau menggendongkan barang untuk orang lain yang dilakukan oleh perempuan atau biasa disebut endong- endong. Barang yang digendong berupa sayur-sayuran dan buah-buahan yang bertempat di pasar Giwangan Yogyakarta.

b. Latar Belakang Pendidikan Buruh Gendong

Latar belakang pendidikan buruh gendong di pasar Giwangan sebagian besar berpendidikan rendah bahkan tidak pernah sekolah. Hal tersebut tentunya akan mempengaruhi pada kondisi ekonominya. Meskipun ada dari beberapa buruh gendong yang masuk golongan menengah, namun hanya sebagian kecil saja. Hal ini dapat disebabkan karena latar belakang dari kehidupannya. Berikut ini table latar belakang pendidikan buruh gendong: Tabel 1. Latar Belakang Pendidikan Buruh Gendong No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase 1. Tidak pernah sekolah 55 orang 50 2. Tidak tamat SD 34 orang 34,56 3. Tamat SD 18 orang 12,73 4. Tamat SMP 3 orang 2,72 TOTAL 110 orang 100 Sumber: Dokumentasi YASANTI 2010