PPh 21 atas Uang Pensiun

69 Penghitungan saat menerima bonus : Penghasilan bruto total selama 1 tahun : Penghasilan teratur = 12 x Rp10.000.000 Rp 120.000.000,00 Bonus yang diterima bulan September Rp 9.600.000,00 + penghasilan bruto total selama 1 Tahun Rp 129.600.000,00 Dikurangi : Biaya jabatan 5 x bruto Max Rp. 6.000.000,00 Iuran pensiun potong gaji Rp 1.440.000,00 Iuran THT potong gaji Rp 2.400.000,00 Rp9.840.000,00 Penghasilan neto total 1 tahun Rp 119.760.000,00 PTKP = K3 Rp 21.120.000,00 PKP Rp 98.640.000,00 PPh Pasal 21 termasuk bonus 5 x Rp50.000.000,00 Rp2.500.000,00 15 x Rp48.640.000,00 Rp7.296.000,00 + PPh 21 termasuk bonus Rp9.796.000,00 PPh Pasal 21 tanpa bonus Rp 8.356.000,00 PPh Pasal 21 atas bonus Rp 1.440.000,00

G. PPh 21 atas Uang Pensiun

Pada saat pegawai tetap berhenti bekerja karena pensiun, pemotong pajak berkewajiban menghitung kembali jumlah PPh Pasal 21 yang terutang oleh pegawai tetap menurut tarif PPh pasal 17. Setelah pegawai tetap pensiun, kemudian mulai menerima uang pensiun misalnya dari Dana Pensiun. Dana Pensiun, dalam hal ini sebagai pemberi penghasilan, harus menghitung PPh Pasal 21 atas uang pensiun bulanan yang diterima atau diperoleh penerima pensiun pada tahun pertama pensiun. Adapun cara penghitungan PPh Pasal 21 bulanan atas uang pensiun pada tahun pertama tersebut adalah sabagai berikut : 70 1. Pertama tama dihitung penghasilan bruto sebulan yang diterima oleh penerima pensiun. Penghasilan bruto di sini adalah berupa uang pensiun. 2. Dihitung penghasilan neto sebulan yang diperoleh dengan cara penghasilan bruto diatas dikurangi dengan biaya pensiun. Biaya pensiun yaitu biaya untuk mendabu patkan, menagih dan memelihara uang pensiun yang besarnya 5 lima persen dari penghasilan bruto dari uang pensiun, setinggi tingginya Rp2.400.000,00 dua juta empat ratus ribu rupiah setahun atau Rp200.000,00 dua ratus ribu sebulan. 3. Kemudian dihitung penghasilan neto setahun dari uang pensiun dengan cara penghasilan neto sebulan tersebut kemudian dikalikan dengan banyaknya bulan penerima pensiun yang bersangkutan menerima pensiun sampai dengan bulan Desember. 4. Kemudian dihitung penghasilan neto yang diterima selama setahun takwim penuh selama 12 bulan. Penghasilan setahun takwim dihitung dengan cara penghasilan neto setahun dari uang pensiun pada angka 3 di atas ditambah dengan penghasilan neto dalam tahun yang bersangkutan yang diterima atau diperoleh dari pemberi kerja sebelum pegawai yang bersangkutan pensiun. 5. Untuk menghitung Penghasilan Kena Pajak, jumlah penghasilan neto selama setahun takwim pada angka 4 dikurangi dengan PTKP. 6. Dihitung PPh Pasal 21 setahun takwim dengan cara Penghasilan Kena Pajak pada angka 5 dikalikan dengan tarif PPh Pasal 17. 7. PPh pasal 21 atas uang pensiun dalam tahun yang bersangkutan pada angka 6 di atas dihitung dengan cara mengurangi PPh pasal 21 yang terutang dari pemberi kerja sebelum pegawai yang bersangkutan pensiun, sesuai dengan yang tercantum dalam bukti pemotongan PPh Pasal 21 sebelum pensiun. 8. PPh Pasal 21 atas uang pensiun bulanan adalah sebesar PPh Pasal 21 atas uang pensiun pada angka 7 diatas, dibagi dengan banyaknya bulan sebagaimana dimaksud pada angka 3. 71 Contoh 4: Sebagaimana contoh nomor 1 diatas bahwa Tn. Candra adalah pegawai tetap, pada tanggal 30 September 2012 Pensiun. Pada bulan Oktober 2012 menerima uang pensiun dari dana pensiun sebesar Rp 4.000.000,00 setiap bulan. Diminta : menghitung PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh dana pensiun atas uang pensiun yang diterimanya Pembahasan 4 Pada saat pensiun penghitungan dibuat oleh PT. Sembada Penghasilan neto 1 bulan Dihitung seperti soal no. 1 Rp 9.180.000 ,00 Penghasilan neto selama th. 2012= 9 x Rp 9.180.000 Rp. 82.620.000.00 PTKP=K3 Rp. 21.120.000,00 - PKP Rp. 61.500.000,00 PPh terutang selama 2012 5 x Rp50.000.000,00 Rp2.500.000,00 15 x Rp11.500.000,00 Rp1.725.000,00 + PPh terutang selama 2012 Rp4.225.000,00 PPh yang telah dipotong sd September 9 x Rp696.333,33 Rp6.266.999,97 - PPh 21 yang lebih dipotong Rp2.041.999,97 Penghitungan pada saat menerima pensiun Penghasilan bruto 1 bulan atas pensiun Rp 4.000.000,00 dikurangi Biaya pensiun = 5 x bruto Max Rp 200.0000,00 - Penghasilan neto 1 bulan Rp 3.800.000,00 Penghasilan neto 3 bulan pensiun = 3 x Rp3.800.000,00 Rp11.892.000,00 Penghasilan neto 9 bulan gaji 9 x Rp 9.180.000 Rp82.620.000,00 + Penghasilan neto 1 tahun 12 bulan Rp94.512.000,00 PTKP Rp. 21.120.000,00 - PKP Rp 73.392.000,00 72 PPh 21 satu tahun, 5 x Rp50.000.000,00 Rp2.500.000,00 15 x Rp23.392.000,00 Rp3.508.800,00 + Rp6.008.800,00 PPh terutang atas gaji 9 x Rp696.333,33 Rp6.266.999,97 - PPh 21 atas uang pensiun 3 bulan Rp 258.999,97 PPh 21 atas uang pensiun tiap bulan Rp258.999,97 : 3 Rp 86.333.33

H. PPh 21 atas kenaikan gaji